webnovel

Judgment and The Beginnings

Seorang pengangguran bernama Ryoda Tatsuya, yang memiliki hobi membenci orang-orang namun ditakdirkan untuk melindungi populasi manusia dari kiamat. Namun mampukah dia melindungi umat manusia?

LoyalFace · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
49 Chs

Chapter 36 – Rencana Baru

Sesampainya dirumah, aku segera mencari Coco. Namun ia sama sekali tidak ada. Jejaknya seperti menghilang seutuhnya.

"Dimana Coco ya?" Tanya ku

Renka juga ikut mencari, namun hasilnya sama dengan ku. Tak lama setelah itu, terdengar suara ketukan dari balik pintu depan. Aku pun berjalan dan membukanya. Ku pandangi sekeliling namun sama sekali tidak ada seorang pun. Kemudian terdengar suara meow dari bawah, kudapati Coco sedang duduk dan melihat kearah wajahku. Aku segera memeluknya dan membawanya masuk.

"Darimana saja kau…." Ucap ku.

Entah bagaimana, aku sama sekali tidak mengingat dan tidak tahu saat Coco menghilang, seakan-akan Coco menghilang dari ingatan semua orang. Ini aneh, namun aku mencoba tak menghiraukan itu, lagian Coco hanyalah kucing biasa yang aku pungut.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ke-esokan harinya…..

Aku dan Renka berencana untuk berlatih bersama. Kami berdua harus menjadi lebih kuat. Waktu itu adalah keberuntungan…andai saja Shadow tidak bangun dan mengambil paksa tubuhku, mungkin kami semua sudah mati. Kami juga sepakat untuk berlatih tanding guna mengukur kekuatan kami masing-masing dan kelemahan kami.

Selama Latihan, Renka sama sekali tidak berbicara ataupun bertanya mengenai Shadow, begitu juga dengan ku…aku hanya diam dan terus mengayunkan pedang kayu. 2 jam berlalu tanpa percakapan dan tanpa istirahat. Akupun berinisiatif untuk membuka pertanyaan.

"Renka, ayo istirahat dulu…kemudian nanti kita lanjutkan lagi" Ucap ku.

"Kakak saja dulu, aku masih ingin berlatih" Jawab Renka.

"Begitu ya…baiklah, kakak istirahat dulu" Balas ku.

Renka terus menerus melatih pukulannya, mungkin ia sedang melatih Teknik baru mengingat Renka adalah petarung tangan kosong. Aku pun pergi menuju market terdekat dan membeli dua minuman dan juga beberapa onigiri kemudian Kembali ke tempat Latihan.

Oh iya, kami berlatih di sebuah tanah kosong yang terletak cukup jauh dari central city, tempat ini dulunya adalah sebuah tempat untuk uji coba senjata militer. Namun sejak kiamat dimulai, tempat ini menjadi kosong dan pemerintah membebaskan tanah ini untuk digunakan sebagai tempat bagi para Fighters ataupun Support yang ingin berlatih.

Saat ini, hanya sedikit fighters yang berlatih disini. Mungkin karena banyaknya Fighters yang mengambil misi mengingat jumlah monster yang terus menerus meningkat. Kami juga sudah memutuskan untuk tidak mengambil misi berat (Rank A-S) hingga kami menjadi lebih kuat.

Aku pun duduk dibangku kayu tepat dibawah pohon dan melihat Renka terus-menerus memukul udara, tampak setiap pukulan Renka membentuk gulungan udara yang menyelimuti pukulannya, dan juga sesekali tampak pukulannya seperti memecah udara atau berbenturan dengan udara. Tak lama kemudian, Renka pun menghampiri ku dan duduk disebelah ku. Ia mengambil satu onigiri dan memakan semuanya dalam sekali lahap…waw. Ia kemudian mengambil minuman dan meminumnya lalu Kembali melanjutkan Latihan.

Apa yang ku lihat itu adalah sosok/kepribadiannya yang sudah lama tidak kulihat. Ya…saat kedua orang tua kami meninggal, Renka memiliki kepribadian seperti itu, ia tidak banyak bicara dan terus melakukan sesuatu tanpa membuang-buang waktu. Terakhir kali aku melihat sifatnya ini adalah Ketika ia focus dalam belajar mengikuti ujian beasiswa diluar negeri. Dan, kini aku diperlihatkan Kembali oleh sifatnya itu.

Melihat Renka yang terus berlatih dan aku pun menyudahi istirahatku dan Kembali melanjutkan Latihan. Tanpa menyadari waktu yang terus berjalan, kami terus menerus berlatih hingga kami berhenti dan mendongak keatas, langit sudah gelap dan malampun tiba. Kami memutuskan untuk pulang, namun dalam perjalanan pulang…aku membeli beberapa bahan makanan untuk dimasak nanti, Renka juga membeli beberapa camilan seperti biasa namun tidak sebanyak biasanya. Sesampainya dirumah, aku segera menyuruh Renka mandi sedangkan aku menyiapkan makan malam untuk kami dan Coco.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku memanggil Coco dan memberinya makan, Renka juga sudah selesai mandi begitu juga dengan ku yang sudah selesai menyiapkan makan malam.

"Kakak tidak mandi dulu?" Tanya Renka.

"Setelah makan aku akan mandi…" Jawab Ku.

"Kakak jorok juga ya hahaha" Balas Renka.

Ternyata Renka tidak sepenuhnya menggunakan sifat seriusnya itu.

Kami pun makan Bersama.

Setelah selesai makan, aku pun segera mandi…Sedangkan Renka mencuci piring Bersama Coco…tentu saja Coco hanya melihat hahaha.

Malam itu berlalu begitu cepat dan esok pun tiba.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------