webnovel

Judgment and The Beginnings

Seorang pengangguran bernama Ryoda Tatsuya, yang memiliki hobi membenci orang-orang namun ditakdirkan untuk melindungi populasi manusia dari kiamat. Namun mampukah dia melindungi umat manusia?

LoyalFace · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
49 Chs

Chapter 32 – Cave Rank S (7)

Pertarungan masih terus berlangsung…ditemani oleh hujan deras yang membasahi sekujur tubuh. Bangkitnya sosok yang mengerikan memberi tanda akan akhir dari pertarungan. Kegelapan pekat menyelimuti perasaan orang-orang disekitar. Aura mengerikan itu serasa meremuk jantung mereka dengan paksa. Yuna dan Renka, mereka berdua adalah Fighters Class S…namun raut wajah mereka menunjukkan ketakutan yang sangat dalam. Guardian itu pun bergidik ngeri hanya dengan melihat sosok itu.

"HAHAHAHA!!!" Tawa Shadow menggema disekitar.

"Kalian berdua tak perlu takut terhadap ku…aku baik kok!" Ucap Shadow tersenyum.

"Lagian, aku tidak akan menyakiti kalian, kedatangan ku disini hanya untuk melawan 'si burung' itu". Tambah Shadow.

"K…kau…siapa kau? Apa yang kau lakukan terhadap kakak ku?!?!" Ucap Renka.

"Ohh…hahaha…untuk sekarang dia tidak sadarkan diri dan aku lah yang sedang mengambil alih tubuhnya…anggap saja kami sedaang bertukar tempat karena dia sangat lemah…HAHAHA. Dia bahkan tidak bisa menghadapi burung ini…HAHAHAHA!!!" Jawab Shadow.

"KAU!!!!" Ucap Renka Kesal.

Renka mencoba untuk menyerang Shadow itu namun dihentikan oleh Yuna.

"Jangan gegabah…walau kita berdua menggabungkan kekuatan untuk melawan sosok yang mengambil alih tubuh kakak mu itu, kita akan kalah hanya dalam hitungan detik. Mari kita serahkan saja Guardian itu kepada dia" Ucap Yuna

"Hooo…ternyata kau bisa memahami situasinya ya…Yuna-chan, HAHAHA!!!" Ucap Shadow

Tanpa berkata-kata lagi, Shadow pun segera menuju Guardian itu dengan kecepatan yang luarbiasa, dan entah bagaimana…ia sudah memotong kedua sayap Guardian itu dengan katana patah yang ia pegang. Tengkorak itu pun bertindak dan memasangkan barrier disekitar Guardian itu kemudian memulihkannya.

"Jangan ikut campur dong…dasar Caster rendahan" Ucap Shadow

Shadow pun segera menghancurkan Barrier itu dengan sekali tendang kemudian menusukkan katana patah itu kedada Guardian itu. Guardian itu bahkan tidak bisa melawan sedikitpun. Tiba-tiba saja dari arah belakang, tombak ke-emasan itu terbang dengan sendirinya mengarah ke Shadow seperti terpanggil oleh Guardian itu.

"Hohooo…ternyata kau bukan sekedar sampah biasa ya, tak kusangka kau bisa menggunakan senjata ilahi dan menggunakan 'Call'…..HAHAHA!" Ucap Shadow.

Dengan sigap Shadow melompat kebelakang menghindari Tombak yang melaju kearahnya itu. Guardian itu pun menangkap Tombak itu kemudian mencabut katana patah yang menancap di dada nya kemudian membuang katana itu. Darah segar kemudian mengalir dari lukanya itu namun dengan cepat disembuhkan oleh Tengkorak itu.

"Sudah kubilang KAN…Tengkorak Rendahan sepertimu tidak usah ikut campur dalam pertarungan KAMIII!!!!" Ucap Shadow marah.

Shadow kemudian mencoba menyerang Tengkorak itu kemudian ditahan oleh Guardian dengan Tombaknya.

"Ahhh…menyusahkan sekali…baiklah. Aku akan menghabisi kau dulu, dasar burung ampas" Ucap Shadow jengkel

"Bloody Sword" Gumam Shadow.

Tiba-tiba saja setitik darah muncul didepan Shadow yang kemudian membesar memanjang membentuk sebuah pedang. Shadow pun menggunakan pedang itu.

"Ayo kita mulai lagi…" Ucap Shadow tersenyum.

Shadow melesat dengan kecepatan tinggi dan menebas 2 tangan Guardian itu hingga putus. Yuna dan Renka yang menonton juga ikut merasakan kengerian dari Shadow. Melihat tangan penjaganya yang putus, tengkorak itu segera menggunakan skill heal nya untuk memulihkan kedua tangan Guardian itu.

"Percuma saja loh…Caster rendahan sepertimu tidak akan bisa memulihkan luka akibat Bloody Sword…HAHAHA!!!" Ucap Shadow

"Bloody Sword? Siapa sebenarnya kau? Bagaimana mungkin manusia bisa menggunakan pedang kutukan tingkat tinggi itu? Ucap Caster.

"HAHAHA!!!" Shadow Tertawa.

Tanpa kata-kata lagi, Shadow Kembali menyerang Guardian itu…namun, kali ini dia menyerangnya secara membabi buta, beruntung saja Guardian itu dilindungi oleh Tombak Keemasan yang bergerak sendiri. Namun, tetap saja itu sia-sia…dengan mudah Shadow menghempaskan tombak itu kemudian menghabisi Guardian itu. Shadow memotong kedua kaki Guardian itu kemudian membelah tubuhnya menjadi dua secara horizontal.

Caster itu hanya bisa melihat dan tidak bisa melakukan apapun. Yeah…dia hanya bisa melihat penjaganya itu dihabisi dengan brutal. Shadow kemudian mengangkat tubuh Guardian itu hanya dengan memegang kepala nya, darahnya mengalir layaknya air.

"Apa kau punya kata-kata terkahir?" Ucap Shadow serius.

"Maafkan aku, Lord" Ucap Guardian itu dan memejamkan mata.

Saat kalimat terakhhir itu diucapkan, Shadow segera memenggal kepala nya dan kemudian membakarnya dengan 'Skill Flame' miliknya.

Dan entah mengapa, saat Shadow memenggal Guardian itu kemudian membakarnya, aku yang terkurung dalam alam bawah sadar ku ikut merasakan perasaan yang sakit dihatiku.

Shadow kemudian melihat kearah Tengkorak itu dan tersenyum.

"Sekarang giliran mu, Caster Rendahan" Ucap Shadow.