webnovel

Judgment and The Beginnings

Seorang pengangguran bernama Ryoda Tatsuya, yang memiliki hobi membenci orang-orang namun ditakdirkan untuk melindungi populasi manusia dari kiamat. Namun mampukah dia melindungi umat manusia?

LoyalFace · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
49 Chs

Chapter 25 – Training

3 Hari yang lalu…kami mempersiapkan diri dan juga peralatan agar kami dapat dengan maksimal menjalankan Misi (Cave Rank S). Aku, Yujikata-san dan Kyoko berlatih bersama sedangkan Renka, ia berlatih sendiri disuatu tempat. Aku dan Kyoko lebih memfokuskan latihan serangan sedangkan Yujikata-san berlatih memperkuat defensenya.

Di hari pertama latihan…Aku melatih skill "Quick Slash" ku. Tujuan dari latihan ini adalah Aku ingin mempercepat tebasan yang ku hasilkan dengan lebih sedikit mengeluarkan energy yang ku miliki agar aku dapat menyisakan energy untuk serangan terkuat ku. Namun, ini tidaklah mudah, beberapa kali aku gagal menghemat energy ku saat mengeluarkan skill Quick Slash. Hanya 2 Kali Quick Slash yang bisa ku keluarkan hingga aku kehabisan energy. Aku tau Quick Slash memang memakan banyak energy, namun tidak ku sangka hanya 2 kali Quick Slash yang dapat ku keluarkan ketika aku dalam kondisi prima.

Sedangkan Kyoko, ia berlatih menggunakan pedangnya dan bergerak secara Fleksibel��beberapa kali aku melihat Kyoko menyerang Yujikata-san. Itu bukan karena Kyoko ada dendam pribadi dengan Yujikata-san, melainkan Kyoko membantu pertahanan Yujikata-san…hahaha.

Hari ke-2 Latihan…..

Aku dan Kyoko mencoba untuk latih tanding, kami saling menyerang satu sama lain…Kyoko menggunakan pedang kayu begitu juga dengan ku. Pergerakan Kyoko sangatlah Fleksibel, aku berpikir apakah ini karena ia seorang wanita. Beberapa kali serangan Kyoko hampir mengenai ku begitu juga dengan serangan ku. Kami berlatih tanding tanpa mengeluarkan skill. Kami juga saling mengasah kemampuan berpedang kami dalam latihan tanding ini.

10 menit berlalu…

Tiba-tiba saja Kyoko meminta ku untuk bertarung dengan serius seakan aku ingin membunuhnya, awalnya aku menolak namun ia memaksa ku dengan mengeluarkan beberapa kali mengeluarkan skill Wind Blade nya. Aku mencoba untuk menghindari nya tanpa mengaktifkan skill God Speed dan alhasil…Satu dari 4 wind blade nya berhasil menggores pipi kiri ku. Sepertinya Kyoko memang ingin bertarung dengan serius dengan ku. Aku pun menuruti keinginannya dan bertarung dengan serius. Aku rasa pertarungan ini dapat menjadi uji coba skill terbaru ku yang ku latih semalam saat Renka sudah tidur.

Aku belum mencobakan skill ini kepada manusia, malam saat berlatih skill ini, aku hanya mencobanya ke Coco yang sedang tidur, kucing ku. Dan saat aku mengaktifkan skill ini, Coco hanya terbangun dan mengeong. Dan pada kesempatan ini aku ingin mencobakannya pada manusia. Pertarungan pun dimulai, Kyoko langsung menerjang maju kearah ku dan saat itu juga aku langsung mengaktifkan skill itu…"Despair". Kyoko tiba-tiba saja langsung melompat mundur, wajahnya menjadi pucat seakan ia kehilangan harapan. Yujikata-san pun sepertinya terkena skill ku, dan langsung bertekuk lutut dengan ekspresi kosong.

Aku memanfaatkan momen ini untuk menerobos maju dan menyerang Kyoko, Kyoko pun dengan cepat tersadar kemudian menahan serangan ku, masih dengan wajah pucat…ia mencoba menyerang ku. Namun pergerakannya menjadi lebih lambat dari pertama kami latih tanding…ku rasa ini merupakan efek dari skill Despair ku. Pergerakan Kyoko memang sedikit melambat, namun kelincahannya masih cukup terjaga. Namun, Aku berhasil menghindari serangannya dan sedetik saat ia mengeluarkan Wind Blade, aku mengaktifkan skill God Speed ku dan melesat tepat dibelakangnya sambil menodongkan pedang kayu ku ke punggungnya. Latihan Hari ke-2 ini pun selesai.

Malam pun tiba…Renka juga sudah tertidur. Aku pun mencoba untuk melatih skill Quick Slash ku kembali. Namun nihil, aku kehabisan energy dan berakhir dengan ketiduran di lantai…hahaha.

Keesokan harinya, kami berlatih kembali. Ini adalah hari terakhir kami mempersiapkan diri. Pada latihan kali ini, aku dan Kyoko membantu Yujikata-san berlatih. Kami berkali-kali menyerang dan Yujikata-san mencoba untuk bertahan. Yujikata-san berhasil menahan serangan kami. Dari 2 hari latihan kemarin, aku dapat melihat bahwa Yujikata-san memang telah berlatih dengan sangat keras, skillnya juga berkembang dengan sangat cepat. Terbukti dihari ketiga ini ia berhasil bertahan dari serangan kami berdua sekaligus.

"Kyoko-chan, tolong serang aku dengan skill terkuat mu" Ucap Yujikata-san

Tanpa berkata apapun, Kyoko kemudian berkonsentrasi penuh sambil memegang pedang kayu dengan kedua tangannya. Angin berputar disekitarnya…pedang kayu yang ia genggam pun hancur akibat tidak bisa membendung energy nya. Namun, dari pedang kayu yang hancur itu terbentuk sebuah pedang dengan kepadatan angin yang sangat tinggi.

"Tornado Splitter" Gumam Kyoko

Kyoko pun mengayunkan pedang angin itu dan seketika tercipta sebuah angin besar yang berbentuk seperti sebuah pedang besar menghantam pertahanan Yujikata-san.

Yujikata-san berhasil menahan serangan itu, namun perisai yang ia gunakan untuk bertahan terbelah menjadi dua.

"Oi Kyoko-chan…itu bukan serangan terkuat mu kannnnn!!!!" Ucap Yujikata-san sedikit kesal

Sesaat setelah ia selesai mengucapkan itu, ia pun terjatuh dan pingsan. Tidak diragukan lagi bahwa serang Kyoko tadi memang sangatlah kuat, namun Yujikata-san berhasil bertahan dari serangan dahsyat itu.

Seorang Fighters Class B berhasil bertahan dari serangan dahsyat Fighters Class A. Aku rasa Yujikata-san yang sekarang bukanlah lagi Fighters Class B.

Latihan pun kami akhiri dan aku membawa Yujikata-san pulang kerumahnya untuk beristirahat setelah itu aku juga pulang begitu juga Kyoko. Entah kenapa Kyoko menjadi sangat diam hari ini, ia memang pendiam…namun kali ini berbeda. Entahlah…aku tidak tahu penyebabnya.