webnovel

Aku Bahagia Banget

Coki, Alesia, dan Airin masuk ke ruang makan di sana sudah ada Ridwan yang menunggu sambil tersenyum ke arah mereka bertiga Airin melihat tangan Coki menggandeng tangan Alesia dan Alesia tampak tersenyum

"Kalian duduk dulu" pinta Ridwan kepada mereka bertiga mendengar kalimat itu membuat mereke bertiga duduk Airin duduk di samping Ridwan sementara Alesia dan Coki duduk berdampingan di depan Ridwan dan Airin

"Maaf om tante kalau saya merepotkan" ucap Coki memulai pembicaraan sambil menatap mereka bertiga bergantian

"Coki ngga usah minta maaf ke om seharusnya yang minta maaf kami ke kamu karena kamu mau bantuin menyelesaikan tugas Alesia" ucap Ridwan tulus sambil menatap Coki yang sedang mengambil makanan ke piringnya

"Iya Coki maafin Alesia kalau ngerepotin kamu" timpal Airin yang sedang menyendokkan lauk ke piringnya

"Ngga papa om tante itu sudah kewajiban Coki sekaligus suami Alesia yang sebentar lagi di gelar" canda Coki terkekeh Alesia yang sedang makan mendengar kata Coki katanya menjadi suami Alesia menjadi terbatuk batuk lalu Coki mengambilkan air dan menyodorkan ke Alesia untuk di minum lalu Alesia menerima air dari Coki lalu langsung meminumnya

"Makasih" ucap Alesia setelah minum air dari Coki

"Sama sama sayang makanya kalau lagi makan hati hati" jawab Coki sambil mengacak ngacak rambutnya Alesia lalu Coki mencium kepala Alesia

"Alesia kalau makan jangan buru buru kamu membuat Coki panik tadi" ucap Airin sambil mulai memakan makanannya dan menatap wajah Alesia

"Coki makanannya di makan atau kamu tidak suka makanannya" pinta Ridwan saat menyendokkan makanan beberapa kali ke mulutnya tapi Ridwan melihat Coki belum memakan makanannya

"Saya suka makanannya koq om ini mau saya makan" ucap Coki lalu mulai memakan makanan yang ada di piringmya

"Pah wajar Coki belum makan dari tadi kan waktu mau makan Alesia batuk batuk jadi langsung menolong Alesia dulu sampai lupa makan" jelas Airin panjang lebar sambil menatap Alesia dan Ciko bergantian Alesia yang mendengar ucapan mamanya langsung melihat ke arah Coki yang baru makan dari tadi

"Saya takut Alesia kenapa napa tante karena saya sangat mencintai Alesia makanya jadi langsung menolong Alesia" ucap Coki tulus sambil memakan makanannya dan melihat ke arah Alesia saat itu Alesia juga sedang menatap Coki saat itu pandangan mereka bertemu

"Kalau om percaya sama kamu karena kamu orang baik dan belum pernah menjalin cinta sebelumnya" tegas Ridwan sambil mengambil minumannya untuk di minum

"Maksudnya kamu sebelum sama Alesia belum pernah pacaran Coki" selidik Airin karena belum percaya dengan ucapan suaminya padahal Coki orang yang tampan dan sukses dalam bisnis

"Oh belum tante jadi Alesia itu pacar pertama saya dan pacar terakhir saya yang sebentar lagi mendapat gelar menjadi istri saya" jelas Coki sambil menatap Alesia saat di tatap Coki tiba tiba Alesia grogi dan terbatuk batuk lagi refleks Coki mengambilkan air yang ada di depan untuk di sodorkan ke Alesia

"Alesia mama tau pasti kamu sangat bahagia bisa mendapatkan Coki yang sempurna makanya kamu kayak gitu lagi atau kamu lagi cari perhatian Coki" tanya Airin sambil terkekeh Ridwan yang mendengar kalimat Airin ikut tertawa

"Aku bahagia banget bisa mengenal dan menjadi pacar kamu Alesia sayang" ucap Coki berbisik ke telinga Alesia sambil tangannya memeluk pundak Alesia

"Tapi gue ngga bahagia kenal dan pacaran sama lo baru lihat gue terus lo ngaku ngaku jadi pacar gue" jawab Alesia ikut berbisik ke Coki

"Maaf soalnya aku belum pernah pacaran jadi tau cara mengutarakan isi hati ke cewek kayak gimana cuma kamu yang bikin aku jatuh cinta pertama aku lihat kamu mulai jatuh cinta ke kamu tapi perlu di ingat bahwa kamu tapi perlu di ingat bahwa aku serius pacaran sama kamu dan aku akan buktikan omongan aku yaitu menikahi kamu secepatnya" jelas Coki panjang lebar berbisik ke telinga Aesia sehingga membuat Alesia kaget dalam keadaan mulut menganga sehingga refleks Alesia menutup mulutnya dengan kedua tangan mendengar penjelasan Coki

"Apa kalian sudah selesai makan koq sudah berbisik bisik" tanya Airin kepada Coki dan Alesia yang dari tadi berbisik setelah Coki mengambilkan minuman untuk Alesia

"Coki sudah selesai makannya tante" jawab Coki sambil tersenyum dan menatap ke arah mereka bertiga secara bergantian

"Alesia sudah selesai makan koq sekarang mau ke kamar buat tidur" jelas Alesia sambil beranjak dari tempat duduknya tapi Ridwan berkata sehingga Alesia tidak jadi berdiri

"Alesia kamu temani Coki dulu dia kan masih di sini jangan kamu tinggal ke kamar" pinta Ridwan ke Alesia sambil menatap Alesia

"Papa itu Alesia beri kode buat kita karena Alesia ingin mengajak Coki ke kamarnya dengan alasan Alesia akan tidur" jelas Airin sambil terkekeh dan mengedipkan mata ke arah Ridwan karena Ridwan mengerti arah pembicaraan istrinya ikut tertawa mendengar jawaban istrinya

"Sayang emang kamu mau mengajak aku ke kamar kamu" tanya Coki sambil menaik turunkan alisnya menggoda Alesia

"Bu bu bukan gitu" saat Alesia akan menjelaskan tujuan sebenarnya bahwa ingin tidur di kamar malah kalimatnya di potong oleh Airin

"Coki masa kamu ngga paham kode dari Alesia tante sama om aja paham saat kamu masih ada di sini tapi Alesia bilang mau ke kamarnya itu artinya Alesia mengajak kamu ke kamarnya" jelas Airin panjang lebar sambil terkekeh Coki dan Ridwan yang paham akan maksudnya ikut terkekeh hanya Alesia yang memutar bola mata malasnya

"Alesia sana ajak Coki masuk ke kama kamu" pinta Airin ke Alesia

"Ta ta tapi mah" kalimat Alesia terpotong lagi oleh Ridwan

"Kamu bawa Coki masuk ke kamar asal kamar kamu jangan di kunci soalnya kalian belum menikah kalau setelah menikah kalian kunci kamar setiap hari juga ngga masalah" timpal Ridwan sambil terkekeh lalu pergi ke ruang tamu

"Sana Alesia bawa Coki ke kamar kamu atau perlu mama antar kalian ke kamar kamu" ucap Airin sambil berdiri melangkah ke arah Alesia

"Ayo kalau mau ke kamar aku tapi kamu cuma di depan pintu kamar aja soalnya aku mau tidur" jawab Alesia sambil berjalan mendahului Coki lalu Coki mengikuti Alesia dari belakang

Saat Ridwan sedang membaca koran di ruang tamu Airin datang sambil membawa minum untuk suaminya

"Ini pah di minum dulu" pinta Airin sambil meletakkan minumannya di meja depan Ridwan

"Makasih mah" jawab Ridwan lalu meletakkan korannya di atas meja dan langsung meminum minuman yang di bawakan istrinya

"Papa emang kenal sama orang tua Coki" tanya Airin sambil menatap ke arah Ridwan

"Kenal mah emang kenapa" selidik Ridwan sambil melanjutkan meminum minuman yang ada di tangannnya

"Kalau papa kenal sama orang tua Coki kan jadi mama tenang melepaskan Alesia untuk Coki" tegas Airin sambil tersenyum dan mulai membereskan koran yang di baca suaminya

"Mama tenang aja selain papa kenal orang tua Coki papa juga kenal dekat sama Coki dari dulu ngga pernah terdengar desas desus dia sama perempuan begitu dengar malah Coki sama Alesia jadi mama tenang aja Coki laki laki yang baik dan tanggung jawab buktinya dia sering bilang mau menikahi Alesia dan perlu di ingat bahwa perempuan banyak yang mendekati Coki tapi Coki tetap menolak dengan alasan pengin fokus mengurus bisnis papanya tapi begitu kenal Alesia malah langsung mau menikahinya dan papa juga senang mah karena niat papa sama Criss orang tua Coki akan menjodohkan mereka saat Alesia selesai kuliah belum dapat pacar malah kenyataan sebelum selesai kuliah Alesia sudah dapat pacar dan yang lebih mengejutkan lagi yang jadi pacar Alesia itu Coki pasti orang tua Coki senang mendengar ini semua" jelas Ridwan kepada Airin sambil memeluk bahu Airin

"Iya pah yang mamah lihat juga Coki baik selalu menuruti keinginan Alesia dan berusaha selalu membuat Alesia bahagia buktinya waktu mengerjakan tugas Alesia bilang lumayan bosan di rumah terus setelah mama usul mengerjakan tugas di cafe malah Alesia pengin ngerjain tugas di rumah tapi Coki tetap menuruti keinginan Alesia tanpa raut wajah marah" timpal Airin sambil ikut memeluk bahu Ridwan

"Iya papa juga berfikir kalau Alesia sama Coki pasti bakalan selalu di buat bahagia" jawab Ridwan sambil tersenyum menatap wajah istrinya

"Pantesan mama lihat Alesia begitu agresif sama Coki karena Coki bisa bikin Alesia bahagia papa ingat kan waktu kita memergoki Alesia ada di atas tubuh Coki" jawab Airin sambil terkekeh mengingat Alesia dan Coki yang begitu saling agresif Ridwan ikut terkekeh mendengar ucapan istrinya

"Kalau Criss dengar anaknya agresif ks Alesia dan Alesia agresif ke anaknya pasti Criss langsung menikahkan mereka sebelum Alesia selesai kuliah" tegas Ridwan kepada Airin lalu Ridwan melanjutkan meminum minuman yang di buat istrinya

"Kayaknya Alesia sudah ngga sabar pengin cepat menikah sama Coki pah" jawab Airin terkekeh sambil memperhatikan suaminya minum

"Berarti kita sebentar lagi akan punya cucu dan akan di panggil kakek dan nenek" tegas Ridwan sambil tertawa terbahak bahak Airin yang membayangkan dirinya akan punya cucu pun ikut tertawa terbahak bahak

Alesia sampai di kamarnya