Aku tertegun, aku terpaku, bahkan napasku seolah terhenti sejenak ketika menyadari bibir lembut Rival yang hangat menyentuh bibirku. Dengan lembut dan lamban dia menghisap serta menyapu basah bibirku. Ini tidak benar, aku tau ini salah. Tapi entah kenapa aku terpana dengan caranya mencium bibirku.
Aku bergeming, saat kurasakan kedua tangan Rival mengusap hangat rahang kedua pipiku. Hingga aku berhasil membuka bibirku karena ini sungguh sangat nikmat, aku memang sudah gila. Aku justru melawan hisapan bibirnya, lidah kami saling berbelit memberikan perlawanan yang sangat lamban.
Seluruh ruangan seolah sunyi kurasa, dan hanya terdengar kecapan bibir kami yang saling bertautan. Sungguh manis kurasa bibir lembut Rival, apakah dia mengisap permen? Atau apa? Aku sangat suka rasa ini ketika lidah kami saling melilit tanpa sadar kami saling berbagi saliva yang masuk ke dalam tenggorokan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com