Saat pagi telah tiba, seperti biasa aku dan Una sarapan bersama. Sarapan yang di sediakan oleh bi Iyam selalu enak di lidah sehingga kami tidak pernah melewati sarapan bersama di meja makan setiap pagi. Sementara aku menikmati sarapan pagi, Una mulai membuat suasana hatiku kembali merasa seperti banyak kupu-kupu berterbangan.
"Rose, apa kau dan pak Rey sudah berciuman bibir?"
Aku terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Una yang tiba-tiba saja demikian. Aku meraih segelas susu di depanku dan meneguknya dengan pelan, lalu kemudian beralih pada segelas air putih yang ada di tengah meja saat ini. "Apaan sih, Na? masih pagi juga." Aku memasang wajah cemberut.
Una pun tergelak lalu kemudian mendesis seraya menatap wajahku. "Sudah beberapa hari ini kau selalu bersikap salah tingkah setiap kali pak Rey datang menghampiri kita di kantor."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com