Happy Reading
***
Brakkk!!
"Sshhh!" Javas mendesis merasakan sakit, saat memukul dinding yang sangat keras ini. Giginya mengerat marah.
Sudah ia katakan berulang kali. Ia tetap, ingin melampiaskan kemarahannya pada Ocean yang telah berkali-kali membuatnya kecewa, marah sekaligus rindu.
Ahhh, sial! Dalam hati, ia tetap tidak tega melihat wajah Ocean yang ketakutan itu.
Ocean membuka matanya. Netra coklat itu membulat saat melihat mata biru Javas yang menatapnya penuh kemarahan, kebencian dan kekecewaan. Sebenarnya apa salahku?!
"Ada apa, Vas?" Ocean memegang tangan Javas yang berada tepat di samping telinganya. Ia hanya ingin memastikan keadaan tangan Javas, pasti tangannya sangat sakit setelah memukul dinding beton dengan kuat seperti tadi. Telinganya saja sampai berdengung mendengar hantaman tangan Javas.
"Kau baik-baik saja? Bagaimana dengan tanganmu?" Ocean menatap mata biru itu dengan banyak pertanyaan.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com