Rendra bangun di jam setengah 4 pagi kurang 10 menit. Lelaki itu sebenarnya malas sekali bangun jam segini. Tapi ia tidak mau menyesal nanti kalau pagi-pagi tidak ada sarapan. Dengan niat dan mengumpulkan tenaga, Rendra bangun dengan kondisi mata yang masih kesulitan terbuka sepenuhnya.
Lelaki itu membuka pintu kamar Nadira yang tidak terkunci, lagi pula kalau Nadira kunci mana bisa ia membangunkan kucing tidur tersebut.
"Dek.. udah setengah 4." Ujar Rendra dengan nada normal namun tepat di telinga kanan Nadira.
Nadira yang mengerjap. "Hmm.." gumamnya.
"Banguuunnn.."
"Iya iyaaa..aahh..males banget." Protes Dira. "Beli nasi uduk aja lah bang.. sumpah dingin.. pengen bobo lagiiii." Rengeknya.
"Abang deh yang motongik sayur. Kamu rebus ayamnya.. plis pliisss.."
"Halaaahhh.."
"Abang juga deh yang iris bawang sama cabe nya. Kamu nanti tinggal masak aja tinggal masuk-masukkin aja."
"Kenapa sih keukeuh banget mau dimasakin?"
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com