Senin. Hari yang paling malas untuk beranjak setelah menikmati akhir pekan. Hari dimana isi pikiran orang-orang yang sudah bekerja memikirkan pekerjaan mereka yang telah menumpuk setelah hari libur.
Nadira membuka matanya malas, diliriknya sinar mentari dengan langit biru cerah sudah menelusup menembus tirai putih dari jendelanya. Gadis itu menelentangkan badannya sebentar, mengelus dahinya sendiri. Mengecek apakah ia sudah tidak pusing lagi kemudian badannya terduduk malas dengan menyibakkan selimut tebalnya.
Dira agak nakal pagi ini, ia melewatkan waktu subuhnya karena badannya yang malas beranjak. Sungguh tidak boleh ditiru bukan? Dan gadis itu agak menyesal melewatkan subuhnya. Karena mulai tidak memiliki rasa semangat menyambut pagi.
"Papa sama bang Rendra kemana Ma?" Tanya Dira ketika dirinya sudah siap dan bersih dengan setelan kerjanya.
Meisya tersenyum. "Berangkat pagi, Papa kamu mau ngajarin abangmu kerjasama dengan klien."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com