webnovel

Jatuh Cinta Seorang Mafia Koruptor

Dia berumur delapan belas tahun. Pewaris terbesar kriminal yang terkenal kejam. Dan dia muridku. Tidak mungkin aku bisa terlibat. Tidak mungkin aku bisa tetap terlibat. Lalu, tidak mungkin aku bisa keluar hidup-hidup. Aku melihatnya di tempat parkir ketika aku sedang mengambil bahan makanan. Bukan tempat paling romantis untuk jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ku rasa anda tidak bisa memilih hal-hal ini. Dia memiliki minyak di wajahnya. Mataku menyorot noda oli motor, tebasan agresif tulang pipinya menonjol hampir secara brutal di bawah kulitnya yang kecokelatan sehingga membuat cekungan di pipinya. Wajahnya begitu mencolok sehingga hampir kurus, hampir terlalu parah untuk tidak menarik, bahkan kejam. Sebaliknya, kelembutan mulutnya yang penuh, merah muda mengejutkan dan rambut berwarna madu yang jatuh dalam ikal dan gelombang yang dapat disentuh ke bahunya yang lebar dan cara kepalanya saat ini dimiringkan ke belakang, tenggorokan yang dijalin dengan tali terbuka dan cokelat nikmat, untuk tertawa. di langit seolah-olah dia benar-benar dilahirkan untuk tertawa dan hanya tertawa…tidak ada yang jahat. Namun bagaimana bias dia masuk kedalam komplotan mafia yang tak mungkin ada dalam bayangan dan raut wajahnya yang humoris dan manis? Siapa yang telah membawanya kedalam kehidupan yang kelam?

ilham_suhardi · Võ hiệp
Không đủ số lượng người đọc
272 Chs

BAB 118

Sebuah kunci berderak di pintu depan dan sedetik kemudian, Bisu muncul di aula depan. Dia tidak melihat ke arah kami para wanita yang terkejut. Sebagai gantinya, dia dengan tenang mengunci kembali pintu dan meletakkan kuncinya di meja serbaguna di samping tangga. Dia melihat kaki sepatu botnya bergerak melintasi papan lantai kayu saat dia menyeberang ke dapur dan berhenti tepat di sampingku.

Baru saat itulah dia melihat ke arahku dan ketika dia melakukan erangan aneh yang aneh muncul dari dadanya.

"Foxy," katanya, berlutut dan mengambil kacang polong dari tanganku sehingga dia bisa melihat daging yang terbelah. "Tidak."

"Aku baik-baik saja, Bisu," kataku pelan.

"Tidak ada di sana," gerutunya.

Ada patah hati di matanya yang gelap saat dia menatapku. Itu bergema di dadaku.

"Bukan salahmu, Bisu. Ayahku brengsek."

"Seharusnya ada di sana," katanya lagi.

"Tidak bisa berada di sana sepanjang waktu," kataku masuk akal.

Alisnya yang tebal berubah menjadi melotot. "Aku atau Zolid."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com