Raka menggandeng tangan Mauren. Mauren pun akhirnya mengikuti ajakan Raka. Raka tersenyum dengan sikap Mauren. Sejujurnya sikap yg dilakukan Raka adalah agar Mauren sampai ditempat dengan selamat. Karena Raka tau bahwa mungkin Mauren masih syok dengan apa yg ia lihat
Raka dan Mauren menikmati hujan disore hari. Mauren masih tidak percaya atas apa yg dia lakukan. Mauren berfikir kalo dia seperti memanfaatkan keadaan dengan Raka.
Kendaraan mereka pun sampai didepan kos Mauren. Mauren tampak basah kuyup. Untung hari ini pakaian yg ia gunakan tidak terlalu tipis. Mauren menggunakan hoodie berwarna gelap ditambah dengan celana jeans dan sneakers.
"sori gak bisa nawarin Lo untuk mampir, motor gue Lo bawa aja dulu"
"aku cabut dulu ya. kamu jangan lupa langsung mandi dan ganti baju. kalau bisa buat minuman hangat biar gak masuk angin. soalnya musimnya lagi gak nentu gini. tar kamu sakit lagi" Raka mulai bersiap-siap untuk mengendarai motornya.
"yup thanks ya, hati-hati" Mauren melambaikan tangan kearah Raka.
Raka pun melajukan motor menembus hujan yg semakin deras. Sementara itu Mauren maaih menatap kepergian Raka.
"Mauren...."
Suara khas yg mauren sering ia dengar. Mauren langsung berbalik mencari sumber suara itu.
"Akas..." Mauren berkata lirih
"kenapa bisa bersama Raka?" Akas berjalan menghampiri Mauren.
Ternyata Akas sudah dari tadi menunggu Mauren. Akas melihat apa yg Raka dan Mauren lakukan. Walaupun tidak terjadi hal yg aneh diantara Raka dan Mauren. Namun dari kata-kata Raka kepada Mauren menunjukan ada sesuatu.
"udah lama nunggu disini?" Mauren memecahakan suasana
"baru 15 menit, kenapa bisa sama Raka?" Akas mulai meninggikan suaranya.
"iya tadi ketemu Raka dikampus, sekalian diajak pulang bareng" Mauren membendung air matanya.
"oh gitu, ya sudah aku pulang. kamu istirahat aja" Akas berjalan kekendaraanya. Akas pergi meninggalkan Mauren
Setelah melihat kepergian Akas, tangis Mauren pun pecah. Rasanya dadanya semakin sesak. Dia menunggu Akas menjelaskan yg terjadi hari ini. Tapi yg didapatkan Mauren kebalikannya. Tidak ada penjelasan dari Akas.
Nora, sahabat Mauren yg tidak sengaja membuka pintu melihat Mauren yg sedang menangis langsung menghampirinya. Nora sangat kaget melihat kondisi Mauren. Tidak biasanya Mauren bersikap seperti itu.
Hujan hari ini membawa air mata Mauren ikut terjatuh. Hati Mauren semakin sakit. Air mata yg turun adalah jawaban dari yg ia rasakan.