Sesampainya di sebuah restoran, Samuel tampak canggung kepada Satria dan juga Hany saat itu. raut wajahnya pun tidak bisa di sembunyikan, bahwa dia sangat kesal saat itu. Hany yang menyadari nya pun mulai merasa bahwa seperti ada sesuatu yang mengganggu pikiran Samuel. kemudian Hany pun bertanya kepada Samuel apakah dia merasa nyaman atau tidak makan bersama dengan dirinya dan juga Satria. Satria pun kebetulan saat itu sedang pergi ke toilet.
" Sam, ada apa? apakah kau tidak merasa nyaman? " tanya Hany kepada Samuel saat Satria sedang pergi ke toilet.
" Ah, tidak apa-apa Han. hanya ada sesuatu yang sedang mengusik pikiran ku saja. " jawab Samuel sambil mencoba tersenyum kepada Hany.
" Oh, begitu. baiklah. " sahut Hany lagi.
Tak lama kemudian saat Hany dan Samuel sedang melihat-lihat buku menu, Satria pun datang. lalu dia pun juga melihat buku menu yang ada dan kemudian bertanya kepada Hany mengenai pesanan nya.
" Senior, apa yang sedang ingin kau makan? " tanya Satria.
" Hmm … seperti nya prawn tempura ini cukup lezat. tapi daging sapi bulgogi ini juga sangat menggiurkan. akh, apa yang harus ku pesan ya? " jawab Hany sambil terus kebingungan memilih pesanan nya.
" Kalau begitu pilih lah kedua nya. mudah kan? " sahut Satria.
" Tidak tidak, itu akan terlalu banyak untuk ku. " kata Hany lagi.
" Kalau begitu kita bisa berbagi bersama. " ucap Satria sambil tersenyum kepada Hany.
Samuel tersentak kaget dan kemudian melihat ke arah Satria. lalu Hany pun kemudian melihat Samuel yang terus melihat ke arah Satria dengan tatapan yang begitu sinis.
" Begitukah? baiklah kalau begitu. " jawab Hany kepada Satria.
" ehm ehm … " Samuel berdeham mengisyaratkan bahwa ada keberadaan nya disana.
Hany pun kemudian menatap kembali ke arah Samuel dan menanyakan pesanan nya. Samuel pun seperti nya tidak mau kalah. dia pun memesan pesanan yang serupa dengan Hany dan Satria. Hany merasa heran sedangkan Satria hanya tersenyum-senyum sendiri melihat Samuel yang cemburu terhadap dirinya.
Mereka pun menikmati makan malam itu. karena awalnya Hany yang mengajak Satria untuk makan, Hany berniat untuk membayar makan malam kali ini. namun saat sudah sampai di kasir, Hany cukup terkejut dengan total harga yang mereka makan malam itu.
" Berapa Mbak? Lima juta? bisakah kau mengecek nya lagi? " tanya Hany dengan terkejut kepada pelayan kasir.
" Benar Mbak. saya ulangi ya pesanan nya. dua set prawn tempura, 3 set beef bulgogi, ice lemon tea 3 dan 3 porsi nasi. total nya jadi 5.501.000. "
" Oh begitu ya. sebentar ya Mbak, saya cek mbanking saya dulu. " kata Hany. " restoran macam apa ini? mengapa mahal sekali? bagaimana ini? mengapa mahal sekali sih. bahkan saldo ku tidak sampai segitu. " gumam Hany.
Satria dan Samuel pun datang menuju meja kasir menghampiri Hany.
" Ada apa Senior? apakah kau sudah membayarnya? " tanya Satria.
" Sat, bisa kemari sebentar? " ajak Hany dan kemudian menarik tangan Satria sambil menjauh sedikit dari kasir. " bisakah aku meminjam uang mu dulu? sepertinya saat ini uang ku tidak ada sebanyak itu. tagihan nya mahal sekali. nanti aku pasti akan membelikan mu makanan lezat lain kali. " ucap Hany dengan wajah polosnya.
" Aah, begitu rupanya. mengapa kau tidak bicara dari tadi. itu sih masalah gampang. memang habis berapa? " tanya Satria balik kepada Hany.
" Lima juta! " sahut Hany.
" Apa? " seru Satria dengan terkejut.
Saat Hany sedang berdiskusi dengan Satria mengenai bon pembayaran. Samuel pun menghampiri meja kasir dan membayar semua tagihan nya. kemudian pelayan kasir tersebut menerima kartu dari Samuel dan mulai menggesek nya di mesin edc yang ada saat itu.
" Mengapa bisa se-mahal itu Senior? " tanya Satria.
" Aku pun tidak mengerti. " jawab Hany yang mulai panik.
" Baiklah, jangan panik. aku akan membayar nya. " kata Satria sambil mengeluarkan kartu kredit nya dan hendak kembali ke kasir dan membayar nya.
Lalu, Satria dan Hany melihat Samuel yang sudah membayar terlebih dahulu . Samuel pun terlihat sedang memasukkan kartu kredit nya ke dompet dan juga bon pembayaran.
" Ayo, kita pergi sekarang. " ajak Samuel.
Satria dan Hany hanya terdiam melihat nya. mereka berdua merasa terkesan saat itu. mereka berdua pun saling pandang dan mulai saling menyalahkan satu sama lain karena merasa tidak nyaman dengan apa yang di lakukan Samuel. sedangkan Samuel sudah berjalan lebih dulu di depan mereka berdua. Samuel pun berbalik dan bertanya kepada Satria dan Hany.
" Mau kemana kita sekarang? apakah kita bisa pulang sekarang? " tanya Samuel.
" Ah, bagaimana kalau kita pergi karaoke? " jawab Satria. " bagaimana senior? setuju? " kata Satria lagi kepada Hany.
Hany pun merasa tidak nyaman saat itu, dia merasa tidak enak kepada Samuel karena dia yang telah membayar makanan yang mahal tersebut. karena dia takut nanti nya Samuel yang membayar kembali untuk karaoke, Hany pun berpikir bahwa sebaiknya mereka pulang saja.
" Hmm … bagaimana kau kita pulang saja. aku sangat lelah hari ini. " kata Hany.
" Yah, sayang sekali senior. ayolah. tenang saja aku yang akan membayar biaya karaoke nya kali ini. " kata Satria.
" Tidak perlu Sat. antar aku pulang saja ya. jika kau masih ingin pergi, pergilah dengan Samuel. " jawab Hany kepada Satria.
" Benar kata Hany. aku pun cukup lelah. kita kembali saja. " kata Samuel kepada Satria.
" Baiklah kalau begitu. ayo kita pulang. " kata Satria yang sedikit kecewa.