Hana menunjuk-nunjuk pada Nia.
"Tante, maaf ya. Jaga ucapan Tante. Jangan sok kalau jadi orang. Tante juga gak tahu diri. Jadi perebut laki orang lagi. Terus sekarang berusaha nguasai hartanya. Tante seharusnya malu dong."
Nia pun semakin emosi. Dia tak terima disebut sebagai pelakor oleh Hana.
Bram dan Arsya saja pun terkejut melihat keberanian Hana.
Tapi, mendengar tuduhan Hana pada Nia sebagai seorang pelakor. Membuat Arsya tertegun. Apakah benar? Gossip yang beredar itu, apakah benar? Arsya jadi bertanya-tanya.
"Kamu benar-benar tidak sopan ya," kata Nia.
Hana dan Nia saling beradu mulut. Keduanya sama-sama tidak ingin ada yang mengalah.
"Hahaha." Hana tertawa. "Orang seperti Tante harus kutanggapi dengan sopan? Cih! Gak ada layak-layaknya. Orang seperti Tante yang gak bisa ngehargain orang, gak mungkin kusikapi dengan sopan. Tante tidak pantas mendapat kesopanan dari aku."
Dengan rahang yang menguat, Nia ingin sekali menampar wajah Hana.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com