webnovel

Irwan Mengira Arsya Jadi Sufi

"Belum. Pasti beberapa menit lagi bi Ani ke sini," kata Arsya.

Arsya sudah tahu lagi kesigapan bi Ani jika ada tamu. Sesibuk apa pun bi Ani, dia tidak akan membiarkan tamu kehausan. Itu hebatnya bi Ani. Selalu peka.

Irwan mengangguk-angguk.

"Baiklah, gue sabar menunggu minuman dingin datang."

"Eh, kenapa lo datang jam segini? Acaranya dimulai nanti, woy. Masih lama." Arsya mengingatkan. Takutnya Irwan salah lihat jam.

Mendapat terguran seperti itu, Irwan mengira itu adalah sebuah teguran untuk Irwan agar jangan berkunjung ke rumah Arsya.

"Lo gak suka gue datang emang, hah? Wah, kelewatan lo. Gue sengaja setengah hari kerja biar bisa dateng ke sini. Gue kan spesial, Bro! Gue sahabat lo. Masa dateng bareng tamu yang lain? Lo gimana sih? Gue udah nyempetin waktu buat lo. Tapi balasan lo gini amat ke gue. Parah lo, Sya." Irwan pura-pura ngambek.

Dan Arsya pun tertawa karenanya. Dipikir-pikir, si Irwan kayaknya jadi mirip si Hana. Lebaynya menular.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com