Arsya tahu kalau Intan pasti kepikiran soal tante Susan yang menuduh Intan di hadapan ibu-ibu sosialta, temannya Nia.
Arsya juga masih ingat wajah Intan yang menangis karena selain malu. Pastinya Intan sangat sakit hati. Intan juga tidak bisa memihak dirinya sendiri.
"Terima kasih." Intan lagi-lagi mengucapkan rasa terima kasihnya pada Arsya. Walaupun dalam hati, Intan sendiri tertaw karena Arsya membahas soal gaji.
Intan juga tahu kalau Arsya itu sedang bercanda.
Arsya tersenyum melihat Intan yang begitu lugu ini. Dilihat-lihat, diperhatikan. Intan sungguh lucu sekali.
Dan si situasi seperti ini, membuat Arsya pun ingin bertanya soal hal yang lebih intim pada Intan.
"Intan," panggil Arsya sambil menatap Intan.
Intan menoleh. Dia sudah bersiap untuk menyimak ucapan Arsya.
"Hmmm?" tanya Intan.
Sebelum bicara, Arsya berdeham. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokkannya.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com