siapa dia? begitu menyilaukan. pembunuh yang terlihat seperti seorang wanita.
kenapa dia tidak segera membunuhku? kenapa dia ingin aku melihatnya? kenapa? siapa?
jangan biarkan aku hidup sampai malam tiba, akhiri penderitaanku secepatnya. "bunuhlah aku segera!"
"sayangnya, aku tidak datang untuk membunuhmu. aku datang untuk membuat sebuah kesepakatan denganmu."
"kesepakatan?" siapa dia ingin bersepakat dengan orang gila
"siapa... kau?"
"aku bukan siapa-siapa, tak bernama, tak seharusnya ada dalam dunia yang sama denganmu. aku hanyalah pengembara, sedikit mengetahui lebih banyak dari orang biasa, dan aku... berasal dari tempat yang sama denganmu."
tempat yang sama? memangnya dimana tempatku berasal. siapa aku? siapa... aku?
"hah, Kim Jin Woo, kuharap kamu tidak lupa dengan tempat asalmu. Kota Busan, Korea Selatan."
siapa yang dia panggil? siapa busan? siapa korea selatan? apakah itu semua aku? samar-samar, sebah tempat yang terlihat aneh terlintas dipikiranku tapi, anehnya aku merasa tidak asing?
"kau, siapa kau sebenarnya?"
"aku sama sepertimu. reinkanator."
reinkanator? dia juga kembali ke masa lalu?
deg. tidak, malam sudah tiba sakitnya mulai terasa lagi.
Akhhhh
jika dia di dekatku sekarang, dia pasti akan mati oleh ku yang hilang kendali kan. kumohon pergilah.
"uhukkuhukkk... per gilah!.. akhhhhh"
"apa yang terjadi-
ah, aku kehilangan kendali lagi. seluruh tubuhku seperti sedang dirusak oleh berbagai benda tajam, panas, dan beracun. tulangku seperti diremukkan. aku tak mengingat apa-apa.
#####
ada sesuatu yang mengalir di mulutku. aneh. siapa disana? siapa aku? kenapa aku tidak merasakan apa-apa.
sekelebat sosok asing begitu dekat denganku. sesuatu yang hangat, hidup dan bernapas. ada sesuatu yang menempel di bibirku, ia mengalirkan sesuatu yang mengalir dan hangat.
tubuhku perlahan mati rasa. kesadaranku dapat ku genggam lagi sedikit.
"maaf, karena aku terlambat datang. pasti selama ini kau kesakitan sekali ya?"
aku merasa hangat. kenapa dia berkata begitu? tubuhku tidak merasakan kesakitan lagi? jadi beginikah rasanya tidak merasakan sakit sama sekali? rasanya, aku pernah merakannya. ah, aku lelah, bisakah aku tertidur tanpa bermimpi buruk? mungkin, yang ku rasakan sekarang juga hanyalah mimpiku kan.
kalau begitu, jangan biarkan aku terbangun lagi.
#####
sesuatu yang menyilaukan membuka paksa mataku. tubuhku terasa sangat lemah hingga sulit ku gerakkan. aku merasa aneh.
deg. seseorang yang bernapas, terasa hangat, dan memiliki rambut, dia manusia? manusia hidup? kenapa dia memelukku? kenapa kepalaku berada di bahunya. kenapa aku tidak dapat mengatakan apa-apa?
semalam, apa yang terjadi? apakah akhirnya aku mati dan tidak terlahir lagi? aku bebas?
makhluk itu bergerak. kepalaku sulit terangkat.
"kau sudah sadar?" aku tidak dapat melihat sosok wajahnya dengan begini.
"bagaimana, kau tidak bermimpi buruk kan? kau tidak kesakitan lagi kan?"
aku tidak bisa mengatakan apa-apa.
tangannya bergerak, menopang kepalaku. sekarang dapat terlihat dengan jelas wajah itu. seseorang yang begitu bercahaya dengan senyum tipisnya. aku merasa bahwa aku telah melewatkan sesuatu yang begitu lama.
"meski sudah lebih baik, tapi kau jangan berpikir sudah mati ya. kita masih hidup sekarang."
"dan juga, karena ramuannya bekerja, untuk sementara kau tidak akan kesakitan lagi. hebat kan?"
benarkah?
"oh, tapi kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatapku?"
"ti-tidak. kau tidak mati kan? hei, katakan sesuatu! jangan membuatku panik."
apa yang ku katakan, suaraku tidak keluar.
"fiuh, jika bibirmu masih dapat bergerak berarti kau masih hidup. leganya."
wajahnya penuh luka. pasti karena aku kan?
"callix, mulai hari ini... aku akan membawamu pergi."