webnovel

52

*

"kak bagaimana jika aku jadi sekretaris mu"tanya sisi yang sedang bergelayut manja di lengan rubi

"uhuk... uhuk"rubi tersedak ketika sedang sarapan jika saja sisi jadi sekretarisnya maka sisi akan tau semua jadwalnya dan hubungan gelapnya bersama Alexa akan terbongkar.

"ini minimu airnya"sisi memberikan rubi segelas air

"jangan... nanti kamu capek dan makin lama hamilnya "jawab rubi dengan gugup

"tapi aku bosan jika hanya di rumah dan di kantor saja"sisi cemberut sambil memajukan bibirnya

cuupp kecup rubi pada bibi sisi

"kamu bisa main ke tempat mama apa bunda sayang jika bosan minta mereka temani kamu belanja atau perawatan diri beres kan"

jawab rubi

"tapi aku.."

sisi belum menyelesaikan kalimatnya rubi sudah beranjak ke akan pergi

"tidak ada tapi sebelum kamu hamil tidak boleh kuliah fokus bikin beby dulu...aku berangkat dulu"pamit rubi tak lupa untuk mencium pucuk kepala sisi

"iyaa"jawab lemas sisi pasalnya dia sudah sangat bosan

sebelum rubi keluar dari pintu apartemennya dia berkata

"nanti siang aku jemput kamu,

aku sudah buat janji sama dokter kandungan"

"Apaaa"kaget sisi kali ini rubi benar benar menginginkan sisi hamil.

**

rubi dan sisi sedang menunggu antrian di rumah sakit

sisi sedikit cemas karena dia masih belum siapuntuk menjadi ibu

"nyonya Adinata"panggil perawatan

rubi yang tau sisi tegang dia menggadeng tangannya dan membawa masuk ke ruangan itu

"bagaimana dok,apa bisa istri saya cepet hamil"tanya rubi saat pemeriksaan sudah selesai

"keadaan istri ada subur..jika anda melakukannya di masa subur kemungkinan positif sangat tinggi"jawab dokter sambil senyum yang melihat sisi begitu gugup

"kenapa buru buru istri anda masih muda"tanya dokter lagi

"iya aku masih muda kak"jawab sisi dengan memasang muka memelas yang membuat dokter makin ketawa dan mendapat tatapan tajam dari rubi

"ini saya kasih vitamin buat bapak dan ibu,

selalu usahakan makanan yang sehat dan menurut perhitungan masa subur ibu dua hari lagi,"nasihat dokter

"apa secepat itu"melongo sisi mendengar penjelasan dokter,

rubi yang sudah paham hanya menganggukan kepala batinya liat saja nanti akan ku buat kau semalam mendesah di bawah tubuhku agar cepat hamil.

***

selesai konsultasi ke dokter rubi membawa sisi kembali ke kantor karena kerjaan rubi masih banyak.

di dalam ruangan rubi sisi duduk di sofa sambil melamum dia membayangkan apa dia sanggup menjadi ibu di usia muda

di saat teman temannya sedang asik mencari jati diri dia palah harus sibuk dengan anak dan suaminya.

melihat kegelisahan sisi rubi menghampiri

dan berkata

"jika nanti kamu hamil dan kondisi memungkinkan kamu bisa lanjut kuliah"

"tapi baru kuliah sebentar udah harus melahirkan"jawab sisi tanpa menoleh ke arah rubi

"kan bisa cuti hamil"

"lalu anak kita"

"kan bisa bayar bebysiter"

"kasian dong anak kita"

"kan ada mama sama bunda yang bisa gantian jagain beby nya"

"oh iya"kali ini sisi menjawab sambil tersenyum lebar kenapa ini tak terpikirkan Olehnya.