webnovel

Jalan Cerita Cinta

Chu Yue terjatuh dari tebing dan di selamatkan oleh Keluarga Liu di desa Bantaran

Anami4girl_1001 · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
2 Chs

Kompensasi

Kota H.

Hotel Diamond, kamar 111 VVIP.

Pintu kamar terbuka, Lu Jingyi langsung masuk menutup dan mengunci pintunya. Mengatur nafasnya supaya tenang. Dia duduk di lantai sambil memegangi lengannya yang terluka, wajahnya sangat pucat, keringat dingin mengucur di dahinya.

Di luar kamar, 5 orang pria berpakaian serba hitam berlarian mengecek setiap pintu kamar hotel untuk mencari seseorang, tapi setiap kali membuka pintu, yang di dapat hanyalah pasangan yang sedang tumpah tindih di atas kasur.

"sial, orang yang hampir mati kenapa cepat sekali larinya".

"apakah kalian menemukannya".

"tidak ada. kami sudah mengecek setiap pintu, hasilnya nihil".

"aneh".

"ketua, ada satu kamar yang belum kami cek, kamar itu.." salah satu diantara mereka menunjuk kamar 111.

Ekspresi setiap wajah mereka sangat aneh ketika menatap kamar tersebut. siapa yang tidak tahu? dunia mereka semua tahu, kamar itu adalah milik putri walikota H -Liu Yanran. Dia juga cucu kesayangan mantan Jenderal besar -Liu Yihan. Apalagi Liu Yanran bukanlah orang yang mudah. Siapa pun yang berani mengusik suasana hatinya, tidak bisa menjamin kehidupan pribadinya setelah itu bahkan kelompok mereka akan terkena imbasnya juga.

Semua orang menatap ketua mereka -Akao.

Dalam hati Akao merasa ragu ragu untuk mengetuk pintu.

"sudahlah" beranikan diri saja. Tangan Akao terulur, namun sebelum mengetuk. Pintu sudah terbuka.

Setelah itu..

"prang" gelas terlempar dan pecah, langsung memacu jantung setiap orang.

"siapa itu yang membuat keributan!!!" jantung setiap orang sudah memompa sangat cepat, sekarang semakin cepat setelah mendengar suara teriakan wanita.

Dahi setiap orang mengalir keringat dingin, mata mereka langsung menuju ke wanita yang sudah berdiri di depan kamar.

Liu Yanran tersenyum pada mereka. Dan orang orang itu langsung kedinginan.

Akao berjalan ke depan dan menjaga jarak 3 meter,

untuk menyapa.

"halo nona Liu, kami tidak bermaksud membuat keributan" (dalam hati "bukankah Anda sendiri yang sengaja membuat keributan dengan melempar gelas") huh lempar batu sembunyi tangan.

Tapi Akao tidak berani mengungkapkan isi hatinya.

"terus?" Liu Yanran melipat tangannya dan memandang mereka dengan tidak sabar.

"kami hanya sedang mencari orang, apakah nona Liu melihat ada orang yang mencurigakan?" Akao bertanya dengan suara pelan, dia takut orang itu akan marah.

"menurut kalian, apakah ada yang berani memasuki kamar ini tanpa se ijinku? dan kalian saja tidak berani" Liu Yanran berkata sambil memutar bola matanya.

"aku menginginkan ketenangan" Liu Yanran berjalan masuk kekamar nya. Baru dua langkah dia berhenti, lalu berhitung.

"satu"

"dua"

"tiga..."

"kami segera pergi" kelima orang itu langsung berlari, dan tidak berniat tinggal terlalu lama.

Liu Yanran menutup pintu. dia berjalan keruang tamu. Emosi yang tadi di keluarkan segera mereda. Dia melihat sekeliling. "pria tampan, mereka sudah pergi. Silahkan keluar". Suaranya saat ini sangat menggoda.

Sayangnya hanya ada keheningan setelah nya. Liu Yanran berjalan tempat tidur, melihat ke atas kasur. Lu Jingyi sedang tertidur, wajahnya pucat namun tidak bisa menutupi ketampanannya. Tulang rahang yang terpahat sempurna, hidung mancung, alis tebal lurus, bulu matanya lentik. Sungguh bila mata itu terbuka, tidak ada yang bisa menolak daya tariknya. Hanya saja pria itu terlalu kaku terhadap lawan jenis sehingga hanya bisa mengaguminya dari jauh.

Liu Yanran keluar dan menutup pintu kamar.