Di Sini Sangat Panas

Ezekiel mengangkat wajahnya dengan lemas dan menatap Ezra dengan marah. “Aku tidak mau mendengar tentang itu lagi. Augh, aku merasa gagal dan kesal…”

Mendengarnya, Ezra tertawa kecil. Ia senang Ezekiel terlihat baik-baik saja. “Baiklah, aku akan mengambilkanmu air minum. Apa kau pusing?”

Wanita itu akan berdiri dan melangkah pergi untuk mengambil air minum saat tiba-tiba Ezekiel meraih tangannya untuk menahannya.

“Aku bisa ambil sendiri. Tidurlah di ranjang… dan aku akan tidur di sofa…” Ezekiel merasa sangat pusing, tapi ia mencoba menyadarkan dirinya. Ia perlahan bangkit dari ranjang, namun Ezra menahan tubuhnya dan menjatuhkannya lagi ke ranjang.

“Jangan keras kepala,” ucap Ezra datar. “Kau tidur saja di situ dan biarkan aku melakukan sesuatu untukmu.”

Ezekiel menatap Ezra dengan mata polos. Wajahnya yang memerah karena alkohol terlihat cemberut tajam, tapi entah mengapa menggemaskan.