webnovel
#R18
#WEAKTOSTRONG
#SLICEOFLIFE
#CEO
#POSSESSIVE
#DRAMATIC
#FAMILY
#LOVETRIANGLE
#GETTINGBACKTOGETHER
#LOVEAFTERMARRIAGE

Istri Miliarder yang Sakit

Seorang gadis miskin yang lahir dengan penyakit jantung bawaan tidak memiliki banyak harapan untuk masa depan, tetapi hidupnya berubah drastis ketika seorang pria kaya, tampan melamarnya setelah transplantasi jantung. Ini adalah hal yang paling mengejutkan yang terjadi pada dirinya dalam 22 tahun hidupnya. Abigail tidak pernah menyangka bahwa Christopher Sherman, seorang pengusaha muda miliaran dolar, akan mendekatinya dan mengungkapkan keinginannya untuk menikahinya. Dia sangat gembira dan menerima lamarannya. Tapi sedikitpun dia tidak tahu bahwa pria tampan berusia 32 tahun itu memiliki alasan tersembunyi untuk ingin menikahinya. Abigail melangkah ke dunianya dengan penuh harapan di hatinya. Tapi menikah dengannya bukanlah akhir bahagia. Ini hanyalah awal. Akankah dia mampu menjaga hatinya agar tidak hancur? Apa yang akan terjadi jika dia mengetahui motif sebenarnya? ============= "Hidup mudah sebelum aku menikahimu," ujar Abigail dengan kesakitan di matanya. “Aku sekarat, tapi aku bahagia.” "Maksudmu?" Christopher merangkul lengannya. “Berhenti bicara omong kosong dan minum obat,” katanya sambil merapatkan sebuah tablet ke telapak tangannya. Di bawah tatapan menyala Christopher, Abigail merasa ketakutan. "Apakah kau merasa sulit memenuhi tuntutanmu untuk memiliki bayi? Sudah dua tahun, Christopher." Dia tidak menjawab pertanyaannya. Semua yang dia lakukan hanyalah menatapnya, tak berkata apa-apa. “Mengapa aku merasa seperti kau tidak peduli dengan perasaanku?” tanya Abigail. “Tidakkah kau mencintaiku?” Keangannya adalah jawaban yang jelas.

Angelica2511 · Thành phố
Không đủ số lượng người đọc
715 Chs
#R18
#WEAKTOSTRONG
#SLICEOFLIFE
#CEO
#POSSESSIVE
#DRAMATIC
#FAMILY
#LOVETRIANGLE
#GETTINGBACKTOGETHER
#LOVEAFTERMARRIAGE

Vivian menantang Abigail

Vivian duduk sendirian di meja di restoran, antisipasinya perlahan berubah menjadi ketidak sabaran. Menit-menit seakan berjalan tanpa henti ketika dia gelisah memeriksa jam tangannya, melihat jarum jam bergerak perlahan. Sudah lewat jam 7 malam, dan sama sekali tidak ada tanda-tanda adanya Abigail.

Pelayan mendekatinya, siap menerima pesanannya, tetapi dia dengan sopan meminta dia untuk kembali lagi nanti.

Perhatiannya hanya terfokus pada pintu masuk, berharap bisa melihat sosok familiar Abigail. Waktu terus berlalu, dan ketidak sabarannya bertambah setiap detik.

Sudah setengah jam lewat 7 malam, dan keraguan Vivian mulai muncul. Dia meragukan apakah Abigail benar-benar akan datang.

Kilatan harapan yang dia pegang mulai memudar, digantikan oleh rasa kecewa dan ketidakpastian.