"GyAhaHahAHA.."
Suara tawa misterius yang tiba-tiba muncul menyelimuti medan pertarungan membuat para Adventure kembali waspada. Mereka kembali mengambil sikap bertarung sambil melihat sekeliling.
"Lo SemUA BiSA berTARunG DEngaN BaiK. GUe SuKA"
Kalimat itu terucap bersamaan dengan tubuh Giant Plant yang beregenerasi dengan cepat. Sesaat kemudian kuncup bunga Giant Plant mekar. Kelopak bunga yang terbuka memperlihatkan sosok seorang manusia.
Sosok manusia itu menyerupai sosok seorang pria paruh baya. Sosok itu tidak memiliki kaki karena tubuh bagian bawahnya menyatu dengan Giant Plant dari pusar kebawah. Bagian atas tubuh sosok itu menyerupai manusia. Dia memiliki dua tangan berwarna hijau. Kepala dengan rambut berupa dedaunan dan tubuh kekar seorang pria dengan kulit berwarna hijau muda. Sosok yang menyerupai manusia itu membuat para Adventure terdiam waspada.
"GuA NgGaK nYanGKa Ada SAtu BOnekA YanG SElaMAt. BAgaiManA LO BiSA MaTiiN BoMb SEed?."
Tanya sosok manusia itu keheranan. Untuk sesaat. Aku berfikir dia menatap Ruciel saat mengucapkan pertanyaan itu.
"TersERahlah ItU nGGak PenTinG LAgi."
Ucapnya sambil menggelengkan kepala pelan. Sosok itu kemudian menegakkan tubuhnya dan melihat para Adventure.
"naMA GuA WieLTh daN GUa BakaL BunUH LO SeMUa, GYaHahA..."
RUMBLE!! RUMBLE!! RUMBLE!!
Gempa muncul bersamaan dengan tawa keras. Ratusan akar berduri keluar dari dalam tanah. Mereka siap untuk bertarung dan...
"RAsakan KeMArahAn GUe, [ToRnaDo]"
Tornado besar muncul di depan Weilth. Bergerak dengan cepat. Tornado besar itu mencoba menelan para Adventure di barisan depan.
"POSISI BERTAHAN!!. AMBIL POSISI BERTAHAN!!. MAGICIAN CEPAT BUAT MAGIC SHIELD!!"
Para Vanguard menyiapkan perisai mereka. Para Attacker Mencari tempat berlindung. Para Magician mengangkat tongkat mereka dan sesaat kemudian puluhan perisai biru terbuat dari Mana muncul di depan barisan depan untuk menghadang tornado.
CRASH! SWOSHH!
Magic Shield berhasil menahan tornado. Menyelamatkan para Adventure dari serangan langsung.
"PeRtHAnan YanG BaGus. [Root Spears]"
Puluhan akar berdiri dan mulai menghantam Magic Shield secara bergantian.
"PERSIAPKAN DIRI KALIAN!!. SERANGAN KEDUA DATANG!"
Teriakan itu membuat para Adventure di barisan depan menyiapkan senjata mereka. Sedangkan para Adventure barisan belakang mulai mempersiapkan Spell. Beberapa dari mereka menggunakan Buff Spell dan Healing Spell untuk membantu garis depan.
Puluhan akar tidak berhenti menyerang. Hal itu menyebabkan Magic Shield mulai retak. Jika terus begi-Ei!! Ini bukan saatnya untuk mengamati pertarungan.
"Ruciel! [Gather Mana]"
Aku berlari dengan cepat mendekati Ruciel. Aku harus melindungi dia dari serangan itu.
"Ah!!. Bleed Fair!"
Dan Aku teringat dengan tombak milikku. Aku ingin mengambilnya namun sudah tidak ada waktu lagi. Aku memutuskan untuk terus berlari. Beberapa Gather Mana lainnya dan aku di samping Ruciel.
"Waktunya untuk pergi Ruciel"
"Baguslah kalau kau baik-baik saja dan, tidak!. Aku tidak akan pergi sebelum monster itu mati"
"Kenapa Ruciel ingin sekali membunuh monster itu?"
"...."
"Jangan diam saja!. Jawab saya!"
"...."
"FINE!!. [Water Slash]"
Menggunakan seluruh Mana yang aku kumpulkan, aku membuat sabit air besar dengan lebar lebih dari tujuh meter. Sabit air itu melesat dengan cepat kerah Wielth.
"""!!!!"""
"Lo piKIR SeraNgAN SePeRti Ini DaPAt MelUKai gUA"
Wielth membuat dinding dari akar akar berduri untuk menangkis seranganku. Namun usaha yang dia lakukan sia sia. Sabit airku dapat memotong dinding akar dan kemudian memotong beberapa akar raksasa di tubuh Giant Plant.
"GWARRHHHH!!"
Terpotongnya beberapa akar raksasa membuat Wielth berteriak kesakitan. Hal itu juga memperlihatkan satu batang pohon dengan permata berwarna Caramel yang tersembunyi di balik puluhan akar raksasa itu.
"HANCURKAN PERMATA ITU DAN PERTARUNGAN INI AKAN BERAKHIR"
Teriakku sekuat tenaga sebelum jatuh terduduk. Tubuhku bergetar, lemas dan berat. Aku tidak bisa berbuat banyak setelah Mana milikku hampir habis.
"KALIAN DENGAR GADIS ITU!!. FOKUSKAN SERANGAN DAN HANCURKAN PERMATA ITU!!"
"""Ooo.."""
Dengan semangat membara para Adventure memulai kembali serangan mereka.
"SiaLAn!. SIalaN!. siALAaan!. BangSAt lO bAKaL mEmBAyaR SeMua InI!!"
Wielth meneriakkan kebenciannya sambil melihatku. Menghiraukan dia. Aku menoleh dan melihat Ruciel yang terdiam melihatku. Aku tersenyum kemudian mengucapkan.
"Kalahkan dia. Saya akan menunggu di sini"
Ruciel memasang wajah serius. Dia mengangguk kemudian berlari ke garis depan. Tempat dimana para Adventure yang penuh semangat menyerang Wielth mencoba memojokkannya.
Setelah Ruciel pergi seorang pria Human yang membawa Great Shield serta seorang gadis Cat Beastkin yang membawa Wand sihir mendekatiku.
"Kau tidak apa-apa nona?"
"Apa anda terluka nya~?"
Tanya kedua orang itu dengan kuatir.
"Saya baik. Hanya kehabisan Mana"
"Syukurlah nya~. Dan. kita harus segera pergi dari sini Nya~. Saya akan membawa anda ke tempat yang aman. Biar saya bantu anda berdiri nya~"
"Terimakasih"
"Tidak masalah nya~"
Menyambut uluran tangan gadis Cat Beastkin aku berdiri. Bersandar di pundaknya. Kami melangkah mendekati para Adventure di barisan belakang untuk bergabung dengan mereka.
"SIalaN!. ParA AdVENturE BangSaT!. GAdis BaNgSat!. [rAGeoFnATUre]"
RUMBLE! RUMBLE! SHAKE! SHAKE!! CRACK!! CRACK!!.
Gempa kembali muncul.Berbeda dari gempa tadi, gempa kali ini lebih besar. Dia membuat puluhan retakan besar yang membelah tanah di medan pertarungan ini. Kemudian Akar-akar berduri raksasa muncul dari retakan besar itu. Mereka memisahkan, menghalangi dan menyerang para Adventure di garis depan.
Gempa besar yang barusan muncul juga membuatku terpeleset. Untungnya aku tidak terjatuh karena bantuan gadis Cat Beastkin.
"Hati hati nya~"
"Terimakasih"
"Ya, ayo terus benjalan. Sebentar lagi kita sampai nya~"
Aku mengangguk kemudian kembali berjalan. Akar-akar berduri tidak menyerang kami karena di halau oleh pria dengan Great Shield. Tubuhku yang berat membuat aku kesusahan untuk melangkah dengan cepat.
Menoleh. Aku bisa melihat puluhan akar berduri bergerak diantara retakan tanah seperti ular. Mereka menyerang para Adventure dan merubah medan pertempuran.
RUMBLE!! RUMBLE!!.
Gempa besar kedua muncul. Gempa kali ini tidak seb-Ah!!.
"Nya!!"
Aku mendorong gadis Cat Beastkin menjauh untuk menghindari akar akar berduri yang menyerang kami dari dalam tanah.
"Ouch!"
"Ow!"
Ucap kami hampir bersamaan sesaat setelah jatuh terduduk. Menyadari apa yang terjadi pria Great Shield memasang raut terkejut sebelum melangkah mendekati kami.
"Nona, ly-"
"Siapkan perisaimu!. Serangan dari bawah!"
Mendengar peringatanku si pria menyiapkan perisainya. Dia berhasil menangkis serangan akar berduri tepat waktu namun.
"Ghaahh!!"
Dia terlempar karena hantaman keras akar berduri. Menoleh aku melihat gadis Cat Beastkin.
"Cepat pergi dari sini!"
"Nya!?"
CRACK!!. SWOSHH!!. SWOSSHH!!.
Tanah terbelah dan akar-akar berduri keluar dari tanah. Mereka mencoba menyerang Cat Beastkin namun tidak berhasil karena gadis Cat Beastkin langung melompat setelah mendengar peringatanku.
CRACK!!. CRACK!!. CRACK!!.
"Waa.."
Kemudian retakan besar muncul di sisi kanan dan kiriku. Akar-akar berduri muncul dan mengangkat tanah tempat aku duduk. Memisahkan aku dari dua Adventure.
"[Sharp Fang]"
Aku memotong akar akar berduri yang mencoba menangkap aku dengan Dagger Technique. Dan pada akhirnya aku tertangkap. Tubuhku terlalu berat untuk bia bergerak dengan normal. Karenanya akar akar itu melilit dua kaki dan tanganku.
"Arhhh!"
Duri di akar-akar itu merobek kulitku dan baju pelindung yang terbuat dari kulit monster. Lilitan mereka begitu kuat hingga membuat aku tidak bisa bergerak dengan bebas.
"ECLAITE!!"
Oh!!. Aku mendengar suara Ruciel. Menoleh aku melihat dia berlari kearahku. Dia menyiapkan panah putih dan menarik senarnya. Anak panah cahaya mulai terbentuk. Melihat itu aku tersenyum. Aku merasa senang saat mengetahui Ruciel memiliki keinginan untuk menyelamatkan aku.
WOSS!!.
Dan, satu anak panah cahaya datang. Aku penasaran apa yang di incar Ruciel.
CRASH!!.
Anak panah cahaya Ruciel menghancurkan akar berduri yang melilit tangan kiriku.
"MINUM MP POTION!"
Teriak Ruciel sebelum kembali bersiap untuk menembakkan anak panah cahaya lain. Sementara untukku. Aku langsung merogoh tas kecil untuk mengambil botol MP Potion.
WOSS!!.
Saat anak panah lain melesat. Aku sedang meneguk MP Potion.
"gUA NggAK aKan BiArin Lo BerDua BErTinDak SeSuKA HatI"
Dengan kalimat itu.Akar-akar berduri bergerak dengan cepat. Mereka menangkis panah anak panah cahaya Ruciel. Kembali mengikat tangan kiriku dan terakhir. Mereka menghadang Ruciel yang sedang berlari.
"TUNGGU AKU ECLAITE!. AKU AKAN MENOLONGMU"
"DAsar BoNeKA TaK tAHu DiRI!. JANgaN BESar KepaLA!. [WinD SLash]"
Menyadari serangan Wielth. Ruciel melompat jauh kebelakang untuk menghindar.
"DiaM Di teMpAt boNeKA BaNgsAT!!. biARkaN Gua MeMBunuH lO!!. [WINd SLasH]. [WinD SlaSH]"
Sepertinya Wielth marah. Tidak, itu kalimat yang salah. Weilth benar-benar marah saat Ruciel bisa menghindari serangan Spell dan akar-akar berduri miliknya. Rasa marah membuat seluruh perhatian Wielth tertuju pada Ruciel.
"TEMBAK SPELL ITU SEKARANG!!"
"Huh!?"
Teriakan Adventure berbaju besi perak membuat Wielth menoleh dan.
BLARRR!!.
Para Adventure yang cerdik menghantam Wielth dengan Spell ledakan lain yang lebih kecil.
"GAAHHHH..!! SanGAT MEnyEbaLKAn. LoE SEmua SANgat MEnYEbaLkaN. SialAN!!. SIAlan!!. SialAn!!. KEnaPa LOe SEMua Gak MAtI MAti?, LoE SemuA SanGAt MEnyeBALkan. [ToRNaDo]"
Wielth yang kesal memberi serangan balasan. Dia kembali bertarung dengan para Adventure saat meregenerasi tubuhnya dengan cepat. Serangan para Adventure tadi tidak terlalu berpengaruh padanya.
Wielth menyembuhkan luka luka miliknya dengan cepat sambil terus menyerang para Adventure tanpa lelah.
Para Adventure berusaha keras menghancurkan Magic Stone milik Wielth yang kini dilindungi oleh akar-akar berduri.
Daaan aku. Menahan rasa sakit di ketinggian saat MP yang aku punya seperempat terisi.
Melihat para Adventure tidak banyak membuat kemajuan. Dan melihat Wielth mulai meregenerasi akar-akar raksasa yang aku potong. Aku merasa jika pertarungan ini terus berlanjut para Adventure akan kalah.
Untuk merubah arus pertarungan ini. Mereka harus melancarkan dua Spell - Explosion secara beruntun. Kemudian, memanfaatkan kesempatan saat Giant Plant beregenerasi untuk menghancurkan Magic Stone. Meski ini adalah strategi yang di gunakan dalam game AFO. Aku merasa strategi ini dapat di gunakan di dunia ini setelah melihat apa yang terjadi.
Aku harus memberi tahu mereka strategi ini.
"HE-huh!?"
Suara aneh aku buat setelah dua anak panah menghancurkan dua akar berduri yang melilit kedua tanganku. Aku tidak tahu siapa yang menolong. Dan ini adalah sebuah kesempatan.
"[Blade of Light]"
Aku langsung memotong akar berduri yang melilit kedua kakiku dengan pedang cahaya. Setelah bebas aku melompat turun kesalah satu akar berduri raksasa terdekat.
"GuA nGGak AkaN biaRIn Lo LolOS!"
"Begitu juga saya. [Gather Mana]"
SWOSH!!
"Woaa!"
""!!!""
Aku terkejut. Setelah menggunakan Unique Spell - Gather Mana. Pedang cahaya di tanganku tumbuh menjadi lebih besar. Kini dia memiliki panjang lebih dari empat meter dengan lebar satu lengan.
This sword is very shiny and very light.
"Okay aku mempunyai Bean Saber milik G*nd*m sekarang. Ini hanya berarti satu hal"
Aku langsung mendekati Wielth dengan berlari dan melompat dari satu akar berduri ke akar berduri lain.
"LO IngIN nAnTaNg Gua?. DASar GaDis BOdoh"
"Saya datang untuk mengambil kepalamu"
"HaH!!. COba SaJA KalO lO biSA. [WiND SLAsh]"
Mengalirkan tenaga ke kedua kaki yang masih sedikit sakit. Aku melompat ke akar berduri lain untuk menghindar.
"SiaLAn!. [WinD SlaSH]. [wiND slASH]. [WInd SLAsh]"
Melihat serangan beruntun dan mengetahui tidak ada tempat untuk menghindar aku.
"[Heavy Swing]"
Menggunakan Sword Technique untuk menyerang serangan beruntun itu. Dan untungnya keputusanku benar. Pedang cahayaku berhasil memusnahkan mereka.
"Waa.. nyaris saja"
"MuSTahiL. ARGhhHh!!. [RoOT SpeArS]"
Dan puluhan akar berduri kini akan menusuk tubuhku. Melihat mereka membuat aku sadar. Jika apa yang aku lakukan benar benar bodoh. Jika Hero Rush ini gagal aku bi-
"[Flash Cutting]"
Pedang cahayaku dapat mencincang semua akar berduri itu menjadi potongan kecil. Setelah menggunakan Technique Itu aku langsung melompat ke akar berduri yang baru saja muncul.
"[ROot speARS]"
Puluhan akar kembali datang. Aku ingin kembali memotong mereka namun jalur aku berlari tidak memungkinkan aku untuk mengayunkan pedang. Satu tebasan yang salah dapat memotong satu satunya akar berduri tempat aku berlari.
"[Rush]"
Aku berlari sangat cepat meninggalkan puluhan akar berduri itu di belakang. Dengan kecepatan ini. aku juga bisa mendaki akar berduri curam dengan mudah.
Jarak antara aku dan Wielth semakin dekat dengan cepat. Sebentar lagi serangan terakhir akan di lepaskan. Karena itu.
"[Gather Mana]"
"BaJIngAN!. [Torna-GAAHHH!!"
Tubuh sisi kiri Wielth hancur setelah panah cahaya berwarna merah menghantamnya.
Mungkinkah anak panah itu adalah bantuan yang diberikan Ruciel. Melihat itu aku tahu satu hal. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang dia berikan.
Mengalirkan tenaga ke kaki aku berlari lebih kencang. Dan saat kami menjadi lebih dekat.
"[Foconswi]"
Lenganku dengan sangat cepat membuat empat ayunan pedang secara beruntun. Tubuh Wielth dan bagian atas Giant Plant terpotong jadi empat.
"Saya berhasil. Saya berhasil me-"
"BAJINGAAANNN!!!"
Benar!. Aku lupa jika kelemahan Giant Plant adalah Magic Stone mereka. Dan seranganku tidak menghancurkan Magic Stone Wielth. Akibatnya dia bisa meregenerasi tubuhnya dengan cepat. Tubuh setengah hancur yang berteriak itu sangat menyeramkan.
"Sepertinya saya harus pergi dari sini"
Mengucapkan itu aku langsung berbalik untuk berlari namun.
"JANGAN PIKIR GUA BAKAL NGELEPASIN LO!!"
Akar berduri kembali melilit kedua kaki dan tubuku. Sesaat setelahnya. Sebuah Magic Circle raksasa dan sebuah pedang cahaya raksasa muncul di atas kami. Apa yang terjadi membuat aku dan Wielth membeku.
Mana yang sangat banyak dan pekat yang membentuk keduanya membuat seluruh tubuhku meneriakkan bahaya besar akan menimpaku.
Weilth kembali bergerak saat pedang cahaya raksasa itu perlahan jatuh untuk menghantam tubuhnya. Dengan cepat dia membuat kubah dengan akar akar berduri miliknya. Melihat Weilth membuatku sadar dengan bahaya yang ada di depan mataku.
"Gawat jika terus seperti ini saya bisa mati. [Bla-"
"Kau tidak akan mati"
Suara orang lain menyela ucapanku sebelum aku sempat mengunakan Spell - Blade of Light. Sesaat kemudian aku sudah berpindah tempat. Jauh dari tempat dimana Wielth berada.
Dengan ini, pertarungan Eclaite dengan Wielth selesai, meski Eclaite tidak membunuh Wielth.
"......"
Aku tahu. Tulisan "Alay" yang Wielth gunakan untuk berbicara sangat memalukan. Aku menggunakan tulisan "Alay" untuk menggambarkan suara rusak. Dan aku rasa, cuma anak tahun 90-an yang tahu Alay. Aku penasaran, apa anak jaman "naw" tahu "Alay"?.
Sampai jumpa dua hari lagi.