Isi Hati Rania

aku Rania Maharani, terpaksa harus menuruti kemauan Ayah untuk di jodohkan. Padahal aku sendiri sudah punya pacar, begitu juga Ridho. Aku berusaha menerima Ridho, tapi dia malah berhubungan kembali dengan mantan kekasihnya. Sampai suatu hari Ridho menikahi mantan kekasihnya. Aku kecewa dan sakit hati namun berusaha pendam sendiri. Saat aku mengadukan tentang pernikahan Ridho dengan wanita lain, Ayah dan Ibu tak percaya, malah menuduh ku memfitnah. Mereka malah menyuruhku untuk selalu taat pada suami. Menurut mereka surganya istri ada pada suami? surga mana yang mereka maksud sedang hidupku di ujung derita. Aku layaknya patung tak bernyawa di sisinya? Saat Roger kembali datang ke Indonesia. Ia mencariku, sedih saat aku tak bahagia dengan pernikahanku. Ia ingin merebutku dari Ridho. Apakah usaha Roger berhasil? apa Ayah dan Ibu setuju aku bercerai dari Ridho?

Arizumi01 · Thanh xuân

Không đủ số lượng người đọc

389 Chs

Bab. 150. Ungkapan Hati Bram.

Bram melangkah pasti ke Apartemen

Jenie. Apartemen 30 lantai menjulang tinggi. Sejenak bingung di mana kamar apartemen Jenie. Ini baru pertama kalinya ke Apartemen Jenie. Jantungnya berdegup kencang. Antara gugup dan senang bercampur aduk dalam jiwanya. Ia meraih ponsel dan menghubungi Jenie.

Panggilan tersambung. Bram merasa bersyukur. Panggilannya kini di angkat. Suara Jenie seperti bangun tidur. namun sangat seksi di telinga Bram.

"Ada apa Bram?" tanya Jenie dengan suara berat.

"Apa kamu di rumah, Jenie?" tanya Bram pelan. Dari suaranya ia terlihat bangun tidur.

"Jenie, kamu di lantai berapa? Boleh aku main ke apartemen kamu?" tanya Bram hati- hati.

"Kamu mau main kesini?" tanya Jenie. Apalagi dirinya belum mandi. Muka masih kucel, rambut berantakan. Hari ini minggu, Jenie juga tak jadwal kuliah, ia lebih memilih bangun siang.

"Sekarang Jenie."

Jenie menepuk jidatnya sendiri.

"Kamu di lantai berapa Jenie?" tanya Bram lagi.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com

PREV INDEX Next