webnovel

Fase Pertama

Aku kemudian segera meminum cairan dalam botol yang berwarna merah ini, tak menunggu waktu lama tubuhku yang masih lemah langsung segar seketika, kepalaku yang pusing serta luka-luka akibat penyiksaan yang telah mereka lakukan menghilang.

Segera aku tiba di tempat Tirta yang kini sudah terlepas dari ikatan talinya sembari berdiri memperhatikan pertarungan orang-orang itu. Aku kemudian menyerahkan satu potion untuk diminum padanya.

"Ini."

"Terimakasih," ucapnya tersenyum. Ia segera meminumnya. Lalu beberapa badannya yang lecet hilang. Nampaknya ia cukup tenang seperti biasanya.

"Aku penasaran, bagaimana rambutmu sudah sepanjang itu?"

"Waktu di dunia yang ku tuju kemarin cukup lama, sekitar 10 tahun, jadi aku tidak mengajakmu, dan memberimu misi lain."

Sesuai dugaanku sebelumnya. Jika aku bersikeras ikut dengannya, bisa saja aku malah lebih cepat mati sebelum ia berhasil mengusir iblis dari dunianya. Itu bukan hal yang kuinginkan.

"Kesampingkan, soal itu, sekarang kita fokus yang ada disini saja."

"Oh, baiklah."

"Salah satu diantara mereka adalah seorang raja iblis."

Aku cukup kaget dengan apa yang dikatakan oleh Tirta, itu artinya kekuatannya bakal cukup menyeramkan dibanding iblis lain yang pernah aku lihat sebelumnya.

"Ngomong-ngomong, apa kau sudah mengambil simbolnya,"

"Ya, kau bisa melihatnya disisi kiri."

Aku menunjuk sebuah tenda yang mereka buat, yang didalamnya ada simbol dinding yang sebelumnya aku curi.

"Kerja bagus, tapi kita perlu menyingkirkan mereka dulu."

Tirta menjelaskan beberapa rencana, mungkin bukan disebut sebagai rencana, hanya arahan untuk menolong mereka, idenya adalah aku menjauhkan mereka yang sudah terdesak itu dari para Iblis, sementara Tirta akan melawannya sendirian.

**

Aku segera melakukan teleportasi ke arah mereka, beberapa dari mereka sepertinya sudah mati, Lina dan Vall nampaknya penuh luka, berbeda dengan iblis buas itu yang masih terlihat sehat-sehat saja.

"Bagaimana pun senjata kita tidak mempan?" ucap Lina yang terdesak bersama dengan Vall. Lalu dua orang yang ia bopong sudah sangat sekarat. Aku langsung mendekat mengarah ke belakang mereka berdua.

"Ikutlah denganku, kita pergi darisini."

"Kau bagaimana mungkin."

Salah satu serigala berbentuk humanoid secara sigap menciptakan gada di tanganya, lalu mengayunkannya ke arah mereka, sebelum itu terjadi Tirta langsung menyerang serigala humanoid itu dengan panah yang membuat serigala humanoid itu terpental karena ledakan dari energi panah yang ia lesatkan. Segera kemudian kugenggam tangan mereka berdua, lalu melakukan teleportasi agak jauh dari iblis-iblis itu.

"Kenapa kau menyelamatkan kami?" ucap Vall.

"Aku hanya disuruh, tunggu sebentar disini."

Aku segera berteleportasi ke arah Tirta, sepertinya aku sudah cukup biasa menggunakan kekuatan ini, sekarang aku berada disampingnya.

"Jadi kau memakan semua pil itu?"

"Aku tidak punya pilihan lain."

"Ya sudahlah, sedikit melenceng dari rencana. Ngomong-ngomong kau cukup mengamatinya saja dari sini."

"Kupikir kau akan mengajakku bertarung bersama."

"Ini agak berbeda, lagipula mereka semua adalah jendral iblis dan satu raja iblis."

Tirta menengadahkan tangan kirinya, kemudian ada angin yang tiba-tiba menghempas dari dalam tubuhnya, Ia maju kedepan, seketika baju yang ia pakai berubah menjadi seragam militer. Itu sama saat ia berubah ketika berada di reruntuhan sebelumnya.

"Perhatikan ini Mikka."

Tiga serigala menyerang ke arahnya, namun Tirta dengan sigap menghindar lalu mengeluarkan hologram berbentuk berbagai macam senjata dari atas langit seperti senapan dan rudal, hologram itu kemudian berbentuk seperti senjata nyata yang kemudian pelurunya menghantam serigala-serigala itu. Hempasannya cukup kuat hingga aku kembali menjauh dari medan tempurnya.

Salah satu humanoid serigala mencoba memukulnya dengan gada, tapi kemudian gada itu tertahan oleh benda seperti perisai berbentuk kotak, perisai itu cukup besar seperti seukuran rumah dan sepertinya terbuat dari besi yang cukup tebal sehingga serangannya tertahan.

Darr!

Suara dentuman cukup kuat, berasal dari perisai itu yang sepertinya mengeluarkan tekanan tertentu yang membuat serigala humanoid terhempas cukup jauh, Tirta mengeluarkan senjata pedang yang terlihat dilapisi oleh laser, ia memunculkan hologram lainnya seperti kawat kemudian mengikat serigala humanoid satunya. Entah kenapa ia menjadi 3 bayangan lalu setelahnya menyerang serigala humanoid itu tanpa ampun dengan menyayat setiap tubuhnya. Lalu menancapkan pedangnya di tiap bagian sisi serigala humanoid itu. Ia tiba-tiba menghilang lalu berpindah ke sisi kiriku.

"Tirta?"

"Sepertinya ini akan sedikit sulit."

Ia menjentikkan jarinya, membuat senjata-senjata itu meledak cukup kuat, lalu membuat perisai berbentuk hologram yang mengelilingi sisi lain dari istana ini untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi. Gemuruh ledakannya bergema dengan intensitas yang berulang seperti halnya ombak. Aku tak bisa berhenti terkesima dengan ini, kemudian ledakan itupun berangsur meredup.

"Apa sudah selesai?"

"Ya, untuk fase pertama."

*****