webnovel

episode 5

Melati ikut mendaftar ke SMP favorit yang memang sudah terkenal.Siapa yang mampu masuk ke SMP itu pasti orang yang cerdas.

Saat itu keuangan sih entahlah, tidak ada mungkin yah....

Melati hanya berpikir bahwa, " Sudahlah daftar aja dulu... Urusan uang dipikir belakangngan".

Amy memilih di SMP itu dan jika seandainya tidak diterima pun melati tidak akan lanjut sekolah.karena itu satu satunya SMP yang dekat dari rumah.Mungkin jaraknya sekitar 7-10 km dari rumah.Jauh udah gitu sepeda harus dititipkan di rumah orang di bawah gunung.Karena rumah melati di atas gunung.jarak 1 km ke rumah harus naik gunung ,jalan kaki....tidak bisa pake sepeda.harus pake motor dan melati tidak ada motor.

Boro-boro motor sepeda aja harus pake sepeda jengki lungsuran dari kakak jati yang dulunya dipake untuk kerja kuli bangunan.

Waktu pendaftaran di lapangan ,di dalam tenda... karena bangunan sekolah runtuh akibat gempa.

Dan Alhamdulillah melati diterima di urutan 25 dari 365 anak yang mendaftar.

Hari hari di jalani dengan tegang, was was ,.. karena melati sering dikucilkan, tidak ada teman dan yah.... Perlakuan teman selalu makan hati...

Ujian yang benar benar sakit adalah ketika di kelas 2 SMP.melati tidak bisa ambil rapot karena belum lunas bayar buku LKS ... sakit sekali rasanya.sepanjang perjalanan pulang nangis gak berhenti, tapi nangis nya saat naik gunung di dalam hutan, karena memang ngelewatin hutan... melati nangis karena gak ada orang.melati gak berani nangis di depan orang apalagi ibu.hanya nambah beban saja.

Jadi nangis di hutan.... sempat terpikir untuk bunuh diri.tapi karena di agama dilarang ya tidak berani.karena melati itu sangat patuh pada aturan jadi kalau melanggar merasa itu dosa.

Saat kelas 3 SD melati sudah khatam Al-Qur'an ... Belajar shalat sendiri sambil baca tuntunan shalat.maklum ibu melati belum mengerti betul tentang bacaan shalat yang lengkap.jadi ya harus belajar sendiri ,sembari di ajari sama guru TPA.

Ketika itu dunia serasa dunia begitu kejam sekali...anak yatim yang katanya dipelihara oleh negara nyatanya semua orang membully , mengucilkan merendahkan....benar benar berat ujian hidup..

Ternyata jika dibandingkan sekarang ujian hidup masa SMP belum begitu keras...seiring usia bertambah nyatanya ujian hidup semakin tambah besar.medan yang harus dilalui pun sangatlah berat.

Uang jajan itu Alhamdulillah dikasih 5.000 ribu 6 hari. Terkadang tidak bisa jajan kalau sudah habis sebelum hari ke 6. Yah sudah bengong lihatin teman teman yang pada jajan.

Kalau hujan pake mantel yang harga 3.000 itu.sepatu dilepas masukkan ke kresek biar tidak basah.sampe bolong-bolong sepatu dan tasnya gak bisa beli yang baru.

Baju OSIS itu dari kelas 1 SMP sampe kelas 3 SMP cuma 1 itu thok dipake sampe 3 tahun gak ganti.begitu pula dengan baju batik dan Pramuka.

Tidak ada setrika...kusut...yah hanya di setrika saat nyuci itu doank.

Pertama kali makan es krim kelas 2 SMP waktu lagi trend es krim yang bentuk love.

Karena lidahnya kampung makan eskrim benar benar tidak bisa.tidak enak, eh malah dibuang....ke tempat sampah... itupun yang ngasih kakak tulip.hasil gajinya hehe jadi asisten rumah tangga di Depok dulu.

Ok balik lagi....

Setiap ada kelas tambahan bawa makanan dari rumah nasi dan lauk.biasanya nasi+mie goreng/telur dadar.

Eeeeehhhhh ada teman yang yahhhh nyindir mungkin bilang begini, " Telur dadar mu kok item gitu tho? Telur dadar ku kuning warnanya."

Heeeemmmm melati nggak tahu sih kenapa bisa item.trus temenku yang lain nyeletuk, " Ohhhh mesti itu pake minyak jelantah gorengnya, jadi item".

Yahhhh memang udah bisa goreng pake minyak aja sudah sangat bersyukur...

Saat kelas 3 SMP semua teman pada sibuk memikirkan mau lanjut ke SMA mana.Dan sudah bisa ditebak melati yah tidak bisa berpikir muluk muluk.

Saat melati tanya kepada semua saudara melati semua pada angkat tangan.tidak bisa membiayai.

Bersambung...