Inggrid menatap sekelilingnya, satu ... dua ... tiga ... Lima belas orang? Hmmm ... rupanya cukup banyak yang bersemangat untuk join. Oh, lihat ... bahkan Kuncoro juga ada di klub seperti ini. Tapi tunggu, di mana yang punya pesta? Jangan bilang orang suci itu tidak datang kemari?
Kalau orang suci itu tidak datang, lalu siapa yang akan membayar semua ini? Inggrid merasa ludahnya berubah menjadi sebongkah durian dalam sekejap.
"Kau semakin jelek saja saat sedang berpikir."
Seseorang baru saja berbisik di telinganya dari belakang, sontak hal tersebut membuat Inggrid melonjak kaget. "Brengsek! Aku kira kau tidak datang." umpat wanita itu kemudian.
"Kau takut aku mengerjaimu, huh?" ejek Mika dengan cengirannya, "aku tidak sejahat itu." lanjutnya seraya berlalu pergi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com