"—apa maksudmu?"
Inggrid ingin mengutuk dirinya sendiri karena mudah terpancing dalam permainan kata. Tidak hanya Deval, bahkan Mika suka sekali menjebaknya dengan permainan kata membingungkan seperti beberapa waktu lalu.
Deval mengangkat bahunya tak acuh, dia lekas berdiri dan berjalan ke arah lapangan out door tempat anak basket sering berlatih.
Mengetahui bahwa Inggrid masih belum ingat perihal kejadian hari itu, entah Deval harus bersyukur atau tidak. Satu hal yang harus dia lakukan adalah memastikan, memastikan bahwa perasaan Inggrid apakah sudah terkubur dalam atau sebaliknya.
"Mau bertanding?" tanyanya seraya memantul-mantulkan bola orange yang didapatnya dari anak klub yang baru saja selesai berlatih.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com