webnovel

If It's The Last For Us

Coba bayangkan, bagaimana rasanya jika kalian menjadi seorang Wang Yiren yang harus menunggu cukup lama dan dibuat kecewa saat orang yang dia harapkan kembali, tiba-tiba menghilang??? Atau coba kalian bayangkan, bagaimana rasanya menjadi para Crew Unicorn Space Beam Missions Planet Mars dari NASA, yang harus bertahan melawan ekstreamnya kondisi alam Planet Mars? Akankah semua berjalan seperti apa yang diharapkan? -[USB MISSIONS MARS 2049]-

yejixstories · LGBT+
Không đủ số lượng người đọc
3 Chs

Prolog

Amerika Serikat - Houston, 24 July 2052

Hari ini langkah kakiku sedikit lebih bersemangat dari hari sebelumnya. Ini bukan karena aku memenangkan sebuah voucher untuk makan gratis sepuasnya. Tapi, karena tepat hari ini dia akan kembali pulang.

Ya, dia yang saat ini sedang berada dalam sebuah misi Planet Mars sudah tidak terasa telah menghabiskan masa 3 tahunnya. Waktu yang tidak mudah bagiku untuk menghabiskan hari-hariku hanya seorang diri.

Ketika dia kembali, akan ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padanya. Aku ingin dia mendengarkan semuanya! Jika dia menolak untuk melakukannya, aku bersumpah bahwa aku akan memilih untuk pulang ke rumah orang tuaku.

Memang terdengar egois, tapi bagaimana denganku?

Aku yang sudah terlalu lama bersabar menunggunya ini hanya ingin dia tahu, bahwa selama 3 tahun ini aku tidak pernah sedetik pun mengalihkan semua fikiranku darinya.

~Pluuuppp!!!

Aku mendengar nada pesan dari ponselku. Aku lihat dilayar nama Victoria muncul dengan foto yang tidak pernah dia rubah sejak pertama kali kami bertukar nomor telfon.

"Dia pasti menanyakan keadaanku lagi."

Victoria adalah seorang Research or Clinical Health Psychologist di NASA, dia adalah orang yang selama ini paling sering menanyakan keadaanku setiap hari bahkan setiap saat. Dan, jika akhir pekan tiba, dia selalu mengajakku pergi keluar untuk hanya sekedar minum teh bersama dan berbagi cerita.

Pertemanan kami berawal sejak 3 tahun yang lalu saat para crew dari Unicorn Space Beam berangkat untuk misi ke Planet Mars.

Ya, ini karena ulahnya, Mbie. Dia yang menitipkanku dengan seenaknya pada Victoria seperti anak bayi yang di titipkan pada tetangga sebelah rumahnya. Dia memang gila!

Bukan hanya Victoria, tapi dia menitipkanku kepada semua orang-orang yang ada di kantor NASA. Sungguh sangat membuatku malu!

Tapi, disisi lain aku cukup senang, karena dengan itu aku tahu bahwa betapa dia sangat menyayangiku dan tidak ingin melihatku sendirian karena menunggunya kembali.

Saat itu, dia berpesan pada semua orang di NASA, jika aku tidak dijaga dengan baik, dia mengancam akan membajak pesawat dan membuat keonaran di ruang angkasa. Haha dia memang gila, bukan?

Dan sejak saat itulah, aku mengenal banyak teman-teman barunya di NASA. Hmm, memang tidak semua, tapi itu cukup membuatku merasa memiliki banyak pelindung. Aku jadi tidak merasa sendirian sampai dia kembali nanti.

Ketika aku mulai membaca pesan Victoria, aku sangat terkejut. Dadaku tiba-tiba terasa begitu sesak dan otakku pun jadi sulit untuk berfikir.

VICTORIA

Victoria

[ Yiren, bisa kah kau datang ke kantor pusat? ]

[ Ada hal penting yang ingin kami sampaikan, ini soal para crew USB.]

(Note : USB adalah singkatan dari Unicorn Space Beam)

Pesan Victoria memang terlihat biasa saja, tidak ada hal yang mengarah ke kabar buruk dan juga tidak mengarah pada kabar baik.

Ini terasa membingungkan. Karena tiba-tiba, perasaanku malah jadi tidak enak dibuatnya. Bahkan entah mengapa, aku malah ingin menangis sekencang-kencangnya.

Entahlah, ini aneh! Mengingat selama ini Victoria tidak pernah membicarakan hal penting tentang itu. Tapi hari ini, ada apa???

Aku bangkit dari posisi dudukku sambil meraih mantelku dan setelah itu aku bergegas pergi meninggalkan ruang kerjaku.

Saat sampai dihalaman kantor pusat NASA, disana aku bertemu dengan Bright, dia adalah seorang pemuda baik dengan posisi Human Resources Specialist di NASA. Dia juga adalah salah satu yang Mbie percayakan untuk menjagaku disini.

Dulu sebelum Mbie pergi melakukan perjalanan antariksanya, kami sering sekali pergi bersama untuk piknik. Bright adalah pribadi yang cukup menyenangkan dan konyol. Sama sepertinya, mereka berdua sangat konyol jika sudah dipertemukan dan selalu saja membuatku tertawa.

"Akhirnya kau datang juga, Victoria sudah menunggumu. Ayok!" Katanya menyapaku dengan wajah yang terlihat cukup gelisah.

Bright langsung mendorong punggungku agar aku melangkah sedikit lebih cepat.

Sampai di sebuah ruangan, aku melihat Victoria dan beberapa timnya sedang duduk dengan wajah yang sulit diartikan.

Victoria yang menyadari kedatanganku pun langsung berlari menghampiriku dan tiba-tiba dia memelukku dengan begitu erat, hingga membuatku bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi sebenarnya?

"Ayok duduk!" Kata Victoria menarikku untuk duduk dikursi yang sebelumnya dia duduki.

Aku masih kebingungan dengan keadaan ini. Beberapa orang yang ada disana bahkan seolah tidak mau berlama-lama menatap wajahku.

"Ada apa?" Tanya ku semakin penasaran pada Victoria.

Victoria menarik nafasnya pelan, dia terlihat berfikir sebelum akhirnya dia membuka suaranya.

"Yiren, aku harap setelah mendengar kabar ini kau akan baik-baik saja."

Lidahku terasa keluh, aku tidak ingin menebaknya, tetapi fikiranku sudah lancang menebak dengan sendirinya.

"Tolong katakan ada apa sebenarnya?!" Kataku sedikit mengeraskan nada bicaraku.

Aku tatap semua wajah mereka bahkan Bright pun malah tertunduk sekarang.

"Kami kehilangan kontak dengan semua crew USB." Jelas Victoria.

Mendengar apa yang dikatakan Victoria aku sedikit tersentak.

"Apa?!"

"Sejak tadi malam sekitar pukul 22.06 semua kontak terputus. Beberapa dari kami sedang mencari tau apa yang sedang terjadi disana." Lanjut Victoria.

"Tapi, bukankah hari ini adalah hari keberangkatan mereka untuk kembali pulang ke Bumi??" Tanya ku masih belum percaya.

Victoria menatap Bright sebentar, dan setelah itu dia memegangi bahuku.

"Aku hanya berharap semoga semuanya baik-baik saja." Jawabnya dengan nada yang terdengar begitu lirih.

Mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Victoria rasanya begitu membuatku enggan mempercayainya. Terasa seperti sebuah mimpi, tapi begitu sangat menyakitkan.

Fikiranku kembali menuju hari itu, hari dimana dia akan pergi dengan senyuman di wajahnya yang masih terbayang dengan sangat jelas di memori otakku.

Dia pergi seolah memberikan harapan bahwa dia akan kembali. Tapi, aaahh... Entahlah, mengapa semua jadi seperti ini?!

Dari arah luar, seseorang melambaikan tangannya pada Victoria. Victoria hanya merespon dengan anggukan kecil dan meninggalkanku dengan usapan lembut di kepalaku. Selama ini, dia memang seperti seorang kakak bagiku.

Aku melihat Victoria berbicara dengan beberapa staff lainnya dibalik pintu kaca. Ku lihat mereka terlihat sangat serius dengan wajah yang terlihat semakin cemas.

Melihat semua hal ini aku jadi semakin yakin bahwa keadaan di Planet Merah itu memang sedang tidak baik-baik saja.

Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?

Apa yang terjadi padanya?

Apa dia baik-baik saja atau...?

Ya Tuhan, tolong lindungilah dia untukku.

"Yiren..."

Aku menoleh saat Bright memanggil namaku.

"Aku yakin dia pasti pulang. Bukan kah dia adalah jagoan kita?" Kata Bright dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Dan saat itulah, pertahananku mulai roboh, apalagi saat aku melihat beberapa keluarga dan kerabat para Astronot lainnya yang mulai berdatangan sambil menangis.

Dan setelah ini, Apa aku masih boleh berharap lebih?

Apa aku masih diperbolehkan untuk memaksa?

Atau, apakah aku bisa memutar waktu agar aku bisa menahannya pergi dan menuruti ego ku agar dia menemaniku disini saja?

Jika aku bisa mencegahnya, mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Mungkin saat ini dia sedang bersama ku, disampingku.

-[USB MISSIONS MARS 2049]-

Amerika Serikat - Houston, 5 Agustus 2052

3 tahun berlalu, hari dimana aku yakin jika dia akan kembali lagi untukku, tapi nyatanya hanya sebuah harapan kosong!

Sudah hampir 12 hari sejak aku menerima kabar menyakitkan tentangnya. Tidak ada lagi kabar apapun, seluruh staff NASA bahkan terlihat masih mondar mandir bekerja sama untuk mencari tahu apa yang terjadi disana dan masih belum menemukan titik terang.

Saat ini, seluruh staff antariksa dari berbagai negara juga ikut andil untuk membantu. Pasalnya, semua robot yang sempat mereka lepas menuju Mars juga sama-sama kehilangan kontak.

Ada beberapa rumor berkembang jika mereka telah tewas karena gagal keluar dari atmosfir Mars saat akan kembali ke Bumi. Dan, ada juga yang mengatakan bahwa kapal mereka dibajak oleh makhluk asing.

Omong kosong macam apa ini?!!!

Jelas aku tidak percaya! Apalagi pada mereka yang bersikeras mengatakan bahwa mereka telah tewas. Itu tidak mungkin!

Aku bahkan masih bisa merasakan detak jantungnya disini. Dan aku sangat yakin bahwa dia masih hidup!

Aku tidak mengerti, bagaimana cara semesta bekerja. Mengapa semesta bisa sekejam ini membiarkanku untuk berjuang sendirian setelah aku menunggu begitu lama.

Padahal, sebelumnya dia sudah berjanji untuk terus disampingku selamanya. Dan, dia juga sudah berjanji untuk kembali pulang, tapi mengapa? Mengapa dia meninggalkanku dengan cara seperti ini?

Sakit! Aku hancur sekarang. Tanpanya semua terasa begitu berat. Aku merasa hidupku kehilangan arah dan tujuan.

Tolong, jangan buat semua ini jadi yang terakhir untuk kita. Bukankah kita masih memiliki banyak mimpi yang belum kita wujudkan bersama?

Bahkan, kau sudah berjanji untuk menghabiskan waktu bersamaku setelah ini? mengajakku pergi ke tanah Africa, berkeliling untuk melihat kebudayaan yang ada di muka Bumi, mengajaku mendaki gunung, mengunjungi air terjun, dan memelihara 10 ekor anak kucing bersama-sama???

Sungguh, begitu banyak janji yang kau buat, tapi kenapa kau mengingkari semuanya ???

Tolong kembalilah...

Aku sangat membutuhmu...

Ku mohon.

-[USB MISSIONS MARS 2049]-