"Aduh!" Adnan merintih ketika tangan Lala menyentuh lukanya.
Pria itu menjauhi wajahnya dari Lala kemudian fokus makan kembali.
"Iiih, Pak Adnan. Itu lukanya harus diobatin," ucap Lala kembali mengobati luka pria itu, namun Adnan tetap menghindari tangannya. Lala menghela napas panjang, padahal udah bawa kotak obat. Gadis itu menutup kembali kotak obatnya dan membiarkan Adnan makan dengan tenang.
Pada jam tangan Adnna jarum jam menunjukkan pukul setengah depalan pagi, ia hampir terlambat berangkat kerja. Setelah makan, pria itu pun melajukan kendaraannya menuju toko baju yang buka di pagi hari. Lala menemani pria itu untuk membelikan pakaian kerjanya. Keduanya masuk ke dalam tok tersebut dan melihat-lihat pakaian.
"Pak Adnan, Bapak gak apa-apa keluar dengan wajah memar begitu?" tanya Lala melihat wajah Adnan yang penuh luka. Seharusnya ia mengobati luka tersebut, namun Adnan tidak mau.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com