webnovel

I Reincarnated and Became a GuildMaster in theMultiverseGuild,so what?

Judul : I Reincarnated and Became a Guild Master in the Multiverse Guild, so what? Genre: Adventure, Action, Ecchi, Harem, School Life, and Slice of Life. Tags: Alternate Universe, Beastkin, Beautiful Female Leads, Calm Protagonist, Caring Protagonist, Charismatic Protagonist, Cheats, Cohabitation, Demi-Humans, Demons, Dimensional Group Chat, Dragons, Dungeons, Eidetic Memory, Elemental Magic, Evolution, Fallen Angels, Fanfiction, Fantasy Creatures, Fast Learner, Game Elements, Game Ranking System, Goddesses, Gods, Hard-working Protagonist, Lucky Protagonist, Magic, Male Protagonist, Overpowered Protagonist, Polygamy, Reincarnation, Swords and Magic, Virtual Reality, Wish Fulfillment, World Travel ------------------- Sinopsis: [Seorang remaja sekolah menengah pada umum nya yang meninggal akibat kesalahan dari seorang Dewa] [Karena hal itulah, sebagai kompensasi, dia diberi kesempatan untuk bereinkarnasi menuju ke Dunia acak dengan beberapa keinginan nya yang akan dikabulkan melalui Gacha] [Akan tetapi, secara tidak terduga dia berhasil mendapatkan sebuah ‘Guild of Multiverse’ dari dalam Gacha tersebut] [Apakah yang akan dilakukan oleh Remaja ini mulai sekarang? Apakah dia akan mendapatkan kesenangan dari hal yang disebut sebagai ‘Guild of Multiverse’ ini? Atau kah dia malah akan mendapatkan sebuah Neraka dari nya?] [Jika kalian penasaran. Maka, silakan ikuti perjalanan dari Shiramine Seiji untuk menjelajah ke berbagai Realitas dengan orang-orang aneh yang ada di dalam ‘Guild of Multiverse’] -------------------- • Saya masih pemula dalam menulis jadi jangan terlalu banyak berharap. • Tapi ngak ada salah nya kalian baca kan? • Untuk saat ini update chapter terbaru untuk novel ini akan menjadi slow update, karena novel ini itu hanya lah novel sampingan yang thor tulis untuk bersenang-senang, dan author yang sedang mencoba mencari mood untuk kembali menulis.

Panagakos_Void · Tranh châm biếm
Không đủ số lượng người đọc
32 Chs

Chapter 26 : Tiba Di Markas

(POV MC)

Setelah melewati penghalang, yang sepertinya sih, di pasang oleh Caster, aku segera di buat kagum dengan hal tersebut, karena hal itu benar-benar memutus antara Dunia luar dengan Dunia yang ada di dalam penghalang.

Bahkan, untuk semakin membuatku terkejut, aku bisa melihat kalau segala hal yang ada di dalamnya kini telah berubah dengan sangat drastis, hingga sulit di anggap kalau itu adalah tempat yang sama.

Dimulai dengan salju-salju ini yang terlihat sudah tidak ada lagi, di mana hal tersebut digantikan oleh bunga merah muda yang mekar di sekitar, dengan tambahan beberapa pohon sakura yang tumbuh di berbagai tempat juga.

Selain hal itu, ada juga fakta bahwa sepertinya sudah ada beberapa bangunan tambahan di sini, yang di lihat dari arsitekturnya sih, hal itu seperti berasal dari daerah Jepang pada zaman Sengoku.

Ngomong-ngomong, bangunan-bangunan baru itu adalah bengkel sihirnya Caster, bengkel sihirnya Lancer... Mungkin, karena yang terakhir masih cukup membuatku bingung, mengingat Classnya itu apa, dan terakhir ada sebuah bangunan yang mungkin saja, fungsinya itu untuk ruang pertemuan, plus satu bangunan terakhir yang sepertinya berfungsi untuk dijadikan sebagai tempat tinggal untuk orang-orang yang nanti akan di bawa oleh kelompok Jean dan Tanya.

Mengabaikan hal tersebut, setelah kami sampai, sementara Yuna dan Mitsuki memutuskan untuk pergi menemui Saber dan Kurumi, katanya sih untuk menanyakan sesuatu hal, aku sendiri memutuskan untuk mengecek Servant Berserkerku, yang menurut Raphael sih, gadis itu sedang bersama dengan Caster dan Senku.

'Kalau di pikir-pikir lagi, apa gadis itu masih akan tetap memiliki latar sejarah yang sama, meskipun ada tambahan Oda Nobutsuki di dalam klan Oda?'

Aku tahu, kalau hal tersebut telat aku pikirkan, mengingat hal ini sudah di bahas oleh Lancer sebelumnya, tapi yang di bahas itu adalah mengenai Servant OC yang ada, dan Servant seperti Chacha dan Achilles, yang notabennya sudah kami semua ketahui, tidak di bahas sama sekali.

Jadi, aku masih agak penasaran dengan hal itu, dan mungkin nanti aku akan tanyakan saja langsung ke orangnya, atau bertanya kepada Lancer saja mengenai hal tersebut.

Sambil memikirkan hal-hal tersebut, aku terus berjalan menuju ke bengkel sihir milik Caster, hingga setelah aku sampai di dekat sana, aku bisa melihat kalau Chacha sedang tertidur di atas salah satu meja yang ada di tempat itu, sementara Caster dan Senku tampak sedang sibuk membuat sesuatu.

"Permisi, maaf jika saya mengganggu." Aku memutuskan untuk mengatakan hal tersebut, hanya karena aku merasa kalau akan kurang sopan, jika saja aku main masuk ke dalam, tanpa mengatakan hal tersebut.

Dimana, sementara Caster hanya melirik ku dan membalasnya dengan anggukan ringan saja, di sisi lain, Senku memutuskan untuk pergi menemui ku, dan meninggalkan Caster sendirian dalam hal yang mereka sedang kerjakan.

"Apa misi mu sudah selesai dilakukan, Seiji?"

Mendengar pertanyaan itu, aku hanya membalasnya dengan anggukan ringan saja, sambil berkata; "Ya, meskipun itu berakhir dengan cukup kacau sih, tapi segalanya masih tetap bisa di bilang lancar."

"Kacau?"

"Yup, kacau sekali." Aku kemudian mulai berjalan menuju ke arah Chacha, yang di ikuti oleh Senku, sebelum aku melanjutkan kata-kata ku itu; "Jika kamu ingin tahu detailnya, nanti Yuna dan Assassin akan menjelaskannya di pertemuan nanti malam. Karena, Assassin adalah orang yang paling tahu mengenai masalah ini, sementara aku hanya melihatnya saja dari jauh, itu juga setelah masalah ini terjadi."

"Oh, begitukah..." Senku terlihat hanya membalasnya dengan cara seperti itu saja, sebelum matanya itu melirik ke arah Servant Berserkerku ini; "Aku senang kamu akhirnya datang untuk membawa pembuat onar ini pergi. Karena, jika tidak ada Caster, aku mungkin tidak tahu bagaimana caranya untuk menghentikan gadis ini."

"Maaf, aku tidak tahu Chacha akan membuat masalah. Karena, aku kira dia akan diam-diam saja, mengingat ada pamannya di sini. Jadi, aku benar-benar minta maaf."

Meskipun aku agak bingung dengan hal yang baru saja aku katakan ini, tapi aku segera agak sedikit paham juga, kalau mungkin saja alasan dari hal tersebut, adalah karena aku yang merasa tidak enak, akibat sebelumnya membuang Chacha begitu saja kepada pamannya itu, yang membuat kedua orang ini menjadi kerepotan.

Dan, karena masing-masing dari mereka terlihat seperti tidak begitu keberatan, jadi aku memutuskan untuk segera pergi dari sana, tentunya sambil membawa Chacha yang sedang tertidur bersamaku.

Pergi keluar dari bengkel sihir milik Caster, kini aku mulai berjalan menuju ke arah kamarku, untuk membaringkan Chacha di sana, sambil nantinya aku akan mencoba beberapa kemampuan ku di sana, sekalian melakukan beberapa hal yang, hampir selalu aku lupakan, sejak misi ini dimulai.

Setelah memutuskan hal itu di dalam pikiran ku, aku kemudian mulai mempercepat langkah kakiku menuju ke kamar yang aku miliki, di dalam markas ini.

=-----=-----=-----=-----=-----=

(POV Orang Ketiga)

Sementara Seiji dan Yuna telah sampai di markas, di sisi lain, Brunnhilde dan Saber kini terlihat masih sedang dalam perjalanan menuju ke sana.

"Saber, apa yang baru saja kamu lakukan itu adalah sebuah teleportasi?" Brunnhilde memutuskan untuk memecah keheningan di antara mereka, dengan menanyakan sesuatu hal yang cukup mengganggunya hingga saat ini.

Lagi pula, mengingat Class dari pria itu yang, meskipun bisa di anggap fleksibel dan paling kuat, tapi hal itu tidak bisa dikatakan dalam hal Magicnya, karena dia bukan Caster, yang berspesialisasi dalam hal tersebut.

Dimana, Peuri yang mendengar hal itu awalnya hanya meliriknya saja dalam diam, sebelum dia berkata; "Ya, kamu bisa menyebutnya seperti itu."

"Hanya saja, tolong jangan samakan Rune milik ku ini dengan milik bajingan sialan itu, karena ini Rune murni milik ku, yang aku ciptakan sendiri menggunakan tanganku, tanpa di bantu oleh siapapun. Jadi, aku harap kamu mengingat hal itu, Master."

Brunnhilde hanya bisa mengangguk saja sebagai balasannya, terutama setelah mendengar nada dingin milik Servantnya ini, secara tiba-tiba berubah menjadi dipenuhi oleh kekesalan, meskipun hal itu masih tersembunyi di balik nada dinginnya itu, tapi entah bagaimana dia bisa mengetahui hal tersebut.

"Kalau begitu, apa aku bisa mempelajari hal tersebut?" Selain memutuskan untuk mengganti topik pembicaraan, Brunnhilde pun menanyakan hal itu, karena jika memang diperbolehkan, dia ingin menggunakan Rune tersebut untuk masalah Ragnarok yang kemungkinan besar akan terjadi di Dunia aslinya.

Karena, meskipun dia masih agak meragukan hal tersebut, tapi setelah melihat hal-hal yang dirinya alami hingga saat ini, Valkyrie tersebut berakhir hanya bisa menerimanya saja sebagai sebuah fakta, yang artinya dia perlu mempersiapkan dirinya untuk hal tersebut.

Dimana, mendengar apa yang dikatakan oleh Masternya itu, Saber hanya mengangkat bahunya saja dan berkata; "Aku akan memikirkannya nanti, setelah kita menyelesaikan Lostbelt menyebalkan itu."

"Dan, jika saja kamu bisa membantu ku dalam menyelesaikannya, aku mungkin akan membantumu juga dengan permasalahan yang kamu miliki itu." Lanjut Saber dengan matanya yang kembali menatap ke arah depan, di mana kata-kata lanjutannya itu berhasil membuat Brunnhilde menjadi agak terkejut.

"Ehh!? Serius? Kamu sedang tidak bercanda denganku, kan?"

"Untuk apa aku bercanda tentang hal tersebut? Itu tidak berguna sama sekali, dan terasa menjijikkan."

Kemudian, setelah Saber mengatakan hal tersebut, Brunnhilde akhirnya memutuskan untuk diam, karena itu pertama kalinya, dia mendengar Servantnya ini berbicara dengan nada penuh rasa jijik.

Jadi, mereka berdua menghabiskan waktu mereka dalam diam, tanpa ada yang berbicara sama sekali, hingga keduanya sampai di markas mereka.

◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆ ◇ ◆

~Bersambung~※

Promosi Tak Tahu Malu:

Jika Anda menyukai cerita nya hingga sejauh ini, pertimbangkan untuk mendukung saya!! Bantu saya di https://trakteer.id/aster_souji_pendragon!! Hanya dengan 5k saja, Anda sudah sangat membantu saya!!

Anda juga bisa memfollow akun Instagram saya di @panagakos_void!! Untuk mengetahui novel-novel baru yang mungkin akan saya buat!!

Catatan Penulis:

Yayy! Akhirnya Author bisa update lagi!!

Di dalam chapter kali ini, masih slow life seperti biasanya, karena titik permasalahan utamanya itu sebenarnya bukan di Lostbelt ini, tapi di Lostbelt kedua dan keempat yang akan mereka kunjungi, dan mungkin saja author bakal membuat mereka mengunjungi empat Lostbelt saja, di mana sisanya akan menyusul nanti, setelah beberapa misi grup lain yang sistem mereka berikan.

Selain itu, author di sini sudah memutuskan untuk membiarkan Saber pergi bersama dengan Brunnhilde ke Dunianya, tapi author masih agak sedikit bermasalah dengan hal itu, terutama mengingat isi dari Lostbelt Nordik yang ada di Dunia ini, di mana kemungkinan pria itu untuk dapat selamat berada di bawah sepuluh persen, dan itu pun adalah kemungkinan terbaiknya.

Karena, seperti yang sebelumnya sudah orang-orang itu katakan, kalau di dalam Lostbelt tersebut, ada Saber versi lain, yang jika orang itu berhasil melakukan invasi ke luar Lostbelt miliknya, maka itu akan menjadi tingkat ancaman yang mungkin saja, cukup jauh di atas Alien God, karena sebenarnya itu, Alien God pun tidak ingin berurusan dengan orang itu.

Dan, bagi kalian yang ingin membantu author dalam membuat agar bab-babnya ini cepat-cepat update, kalian bisa mentraktir author di akun trakteer author, dengan linknya ada di atas. Karena, hal tersebut sangat dihargai oleh Author, mengingat author yang perlu mengumpulkan dana untuk memperbaiki ponsel dan laptop author.

Itu aja sih yang ingin author sampaikan, sampai jumpa lagi di bab selanjutnya! Adios~!