Harus

Ara jalan melewati ruang yang emang tidak kepakai lagi, ia mendengar suara seperti orang ketakutan dengan ragu Ara memasuki ruangan tersebut dengan secara perlahan, ia membuka pintu itu sedikit dan mengintip memperlihatkan kalau disitu ada Vino, Aldo, Jeje dan juga ada anak yang didepan mereka, iya Ara mengenal anak yang di depan mereka bertiga itu, dia adalah Mino yang termasuk deretan anak beasiswa, walaupun dia anak beasiswa dia juga masuk deretan anak ganteng disekolah ini fansnya juga banyak

"AWAS AJA LO SAMPAI NGADU KE GURU!!"Bentak Vino

Mino diam saja dia sudah sangat ketakutan, Vino yang sudah geram langsung saja menghajar Mino. Ara yang melihat itu refleks langsung kesana dan membantu Mino

"VINO... KAMU APA-APAAN SIH"Teriak Ara berdiri didepan Mino sambil merentangkan tangannya

"Pergi lo atau lo akan seperti dia juga"ujar Vino dengan emosi

"Vin dia cewek vin"lerai Aldo

"Lo diam do"

"Kamu apa-apaan sih Vin.. Kamu kok jadi kayak begini sih"ujar Ara dengan nada rendah

"LO NGGAK TAU GUE!!"bentak Vino

Ara yang dibentak begitu terkejut selama ini Ara tidak pernah melihat Vino semarah ini dan lagi ia tidak pernah dibentak oleh keluarganya

"Mino ayok kita pergi.. Dan kamu Vin tenangin emosi kamu jangan kayak gitu"ujar Ara sambil membantu Mino untuk berjalan menuju uks mengobati luka Mino

"Kenapa tadi kamu dengan Vino?"tanya Ara saat mengobati lukanya Mino

"Tadi aku habis mengantar buku ke ruang guru setelah itu aku nggak sengaja melihat mereka merokok"jelas Mino

"Ohh jadi gitu ya.. Yaudah ini sudah siap"ujar Ara sambil merapikan kotak P3K

"Terimakasih ya Ra"ucap Mino dengan lembut

"Iyaa.. Yaudah aku pergi dulu ya ada urusan"ucap Ara dan melambaikan tangannya Mino yang melihat itu membalas lambaian tangan Ara tanpa sadar

Ara Pov

Setelah aku mengobati Mino aku langsung pergi ke ruangnannya pak Samuel hampir saja aku melupakannya tadi. Tak lama aku langsung mengetuk pintu ruangnya pak Samuel

"Masuk.."ujar pak Samuel dari dalam. Akupun langsung masuk kedalam

"Ohh Ara kenapa lama?"tanya pak Samuel sambil menatapku

"Ada sedikit masalah tadi pak"ujarku

"Jadi gimana kamu bisa selama ini mengajarkan Vino?"tanya pak Samuel

"Pak... Saya tidak mau lagi mengajar Vino"ucapku dengan tenang

"Apa ada masalah? Atau kamu keberetan mengajarkan Vino?"tanya pak Samuel

"Saya tidak keberatan pak tapi Vino sudah keterlaluan membully Mino yang tidak bersalah"jelasku

"Apa maksud kamu? tolong jelaskan Ra"ujar pak Samuel dan aku menceritakan semua yangku lihat dan juga pengakuan Mino tadi

Author Pov

"Dasarr!! Anak itu bikin malu abangnya saja"gumam Samuel dengan emosi, Ara yang memang berada dekat Samuel mendengar perkataan gurunya itu

"Abang??"tanya Ara ke Samuel

"Ehh.. Iya saya abang kandungnya Vino.. Keterlaluan sekali anak itu"jelas Samuel dan meredakan emosinya tersebut

"Tapi kalau bapak abangnya Vino kenapa saya tidak pernah melihat bapak dirumah Vino"ujar Ara

"Saya tinggal di apartemen biar saya lebih mandiri aja"curhat Samuel

"Jadi kamu tetap tidak ingin mengajarkan Vino?"lanjut Samuel

"Entahlah pak saya bingung"ucap Ara

"Kamu tau kenapa saya memilih kamu untuk mengajar Vino?"tanya Samuel

"Karena saya pintar?"tebak Ara

"Itu juga termasuk dan juga saya yakin kamu bisa merubah Vino yang seperti kamu lihat tadi menjadi baik lagi.. Saya mohon sama kamu untuk mengajarkan dan merubah Vino ya Ra.. Saya sebagai abangnya memohon sama kamu"Mohon Samuel sambil menggengam tangannya Ara

"Iyaa saya mau kok pak.. Tapi bapak jangan seperti ini saya merasa tidak enak hati"pinta Ara

"Termakasih yaa Ra"ujar Samuel

"Iya pak, kalau begitu saya balik ke kelas bentar lagi masuk, permisi pak"ujar Ara dan langsung keluar dari ruangannya Samuel