webnovel

I'm the queen of immortality and death

Seorang anak yang baru lahir ke dunia tentu disukai oleh orang sekitarnya, saudaranya, termasuk kedua orangtuanya sendiri. Berbeda dengan Xavier, ia malah dibenci oleh saudara-saudaranya yang lain sejak lahir. Mengapa? Keabadian dan Kematian berada didalam genggamannya sejak lahir... ditambah ia juga mewarisi ras ibunya, Kitsune Hingga saat itu tiba, sang Nenek hendak membunuhnya ketika ia sedang bermain bersama kakaknya, Xaviar. Untungnya ia sempat diselamatkan oleh kakaknya dan Ibunya pun langsung menyuruhnya pergi ke Ophelius untuk mengungsi beberapa lama demi keselamatan nyawanya. Ratusan, Ribuan tahun pun berlalu.. ia tumbuh menjadi gadis yang cantik namun dingin. Hingga saat itu, ia bertemu dengan seseorang yang bisa mencairkan hatinya yg dingin dan keras itu.. Siapakah orang itu? Bagaimana kelanjutannya? Ikuti terus cerita ini :> note : Jika ada typo harap maklumi, saya juga manusia :v

Mystc108 · Kỳ huyễn
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

CHAP 4. Beta 4,5,6

Di pagi yang cerah, seperti biasa cafe itu selalu ramai. Dengan penjaga kasir yang cukup tampan, koki yang cantik, serta pelayan yang tampan, membuat orang-orang betah mendatangi cafe itu. Namun beda dengan managernya yang masih tidur di kamarnya.

"Putri, bangunlah hari sudah pagi" ucap Azura sambil menunjukan jam pukul 12.00.

Ya Xavier selalu bangun siang, karena ketika malam hari, dia sering keluyuran mencari rejeki. Tidak, lebih tepatnya mencari calon beta betanya.

"Iya iya..." ucap Xavier yang masih mengantuk dan perlahan bangun.

"Apa jadwalku hari ini?" tanya Xavier sambil mengucek ucek matanya.

"Putri, anda harus menghadap Lord 10 menit lagi, mengunjungi academy, dan pergi ke hutan mencari daging singa." ucap Azura detail.

"Baiklah, aku akan tidur la--- APA 10 MENIT LAGI?" ucap Xavier sedikit kaget dan segera berlari ke kamar mandi dengan cepat.

Azura hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya melihat sang Putri masih saja sedikit ceroboh seperti biasa. Kemudian ia pun pergi dari sana karena ada panggilan mendadak juga.

Akhirnya selesai mandi, Xavier segera pergi ke istana secepat mungkin dan ia sendirian.

"Xavier datang menghadap Lord" ucap Xavier sambil membungkuk sopan. Ia lengkap menggunakan jas panjangnya dan seragamnya seperti biasa.

"Hampir telat 1 detik, dan langsung ke intinya saja. Kau akan ke academy bukan? Ku dengar disana ada pembullyan terhadap kaum rendahan" ucap Lord Darwin.

"Siap laksanakan perintah, Lord" ucap Xavier dengan tegas.

"Ini yang aku suka, kau cepat tanggap" ucap Lord sambil tersenyum.

"Dan ngomong ngomong, hari ini aku akan ke istana langit, aku juga sudah menyuruh Alvano jaga jaga disini, aku akan mengikuti perjamuan di istana Ibumu." ucap Lord kemudian ia langsung bangkit dari tempat duduknya dan pergi ke belakang.

"Lebih baik aku juga pergi" batin Xavier kemudian ia segera beranjak pergi dari sana menuju academy.

Ia pun segera menteleportkan dirinya dengan cepat ke sana agar tidak membuang buang waktu. Baru saja ia hendak masuk ke gerbang, tiba tiba datang sekelompok pria mengenakan baju yang tidak rapi dan membawa botol beling yang pecah.

"Hey.. kau siapa, ada apa memasuki kawasan kami?" tanya salah satu laki laki dengan nada sinis. Dilihat dari tubuhnya, dia berasal dari ras Elf.

Xavier hanya dia saja dan langsung teleport ke depan ruangan kantor utama Academy.

"Merepotkan" batin Xavier.

Baru saja ia mau masuk ke kantor, ia mendengar suara jeritan dan teriakan. Tentu, mungkin orang biasa, dan ras lainnya tak akan bisa mendengarnya, namun berbeda dengan telinga Xavier yang sangat tajam bahkan orang berbisik hingga jarak 50km pun terdengar.

"Suara ini..." Xavier pun berlari menuju arah suara itu yang ia duga berasal dari arah gudang yang kumuh, yaitu terletak di ujung academy.

"Academy ini merepotkan, untunglah indra penciumanku memudahkanku mencari jalan disini" batin Xavier sambil berlari dan tiba di sana ia melihat gadis remaja yang berasal dari ras Elf dipukuli menggunakan kayu berpaku, dan kondisi tubuhnya penuh darah. Di sekitarnya ada 5 orang wanita berasal dari ras Demon dan ada satu orang wanita berasal dari ras Werewolf.

"HENTIKAN! APA KALIAN GILA MEMUKULI ORANG TAK BERSALAH?" ucap wanita Werewolf itu.

"Heh ras rendah seperti mu, sebaiknya tidak usah banyak bicara" ucap salah satu wanita Demon itu dan segera mendorong wanita Werewolf itu hingga jatuh. Sedangkan si elf masih menangis kesakitan.

Tak lama wanita Werewolf itu pun mengeluarkan sebuah benang yang sangat tipis namun tajam, kemudian ia melesat cepat dan tanpa sadar, leher 5 wanita Demon tadi sudah terluka.

Xavier menatapnya dengan tatapan datar dan wanita itu menyadari hawa keberadaan Xavier karena auranya.

"Siapa disana?" teriaknya serius.

Xavier hanya diam, dan tak lama wanita werewolf itu sudah tiba di depan Xavier dan melayangkan benang itu ke arah matanya namun.

CTASS...

Benang itu hancur berkeping keping dan wanita tadi terpental ke arah tiang di dekat sana.

"Hyuki Naomi ya..." ucap Xavier sambil tersenyum kecil setelah ia membaca nama wanita werewolf tadi pada bajunya.

Naomi pun kaget dan sedikit ketakutan melihat Xavier, sementara wanita elf tadi perlahan tubuhnya mulai pulih karena tubuhnya memang bisa beregenerasi sendiri, namun lama.

"Kau, dan Akemi, wanita elf itu... Datanglah ke cafe Nine Killer pukul 16.00" ucap Xavier, kemudian ia pergi berjalan menuju kantor utama untuk menyelesaikan urusannya, yaitu data murid murid disana.

Seketika mereka berdua terdiam dan Naomi pun segera menghampiri Akemi.

"Hei kau tidak apa apa? Ku dengar namamu Akemi" ucap Naomi sedikit khawatir.

"Iya aku tidak apa, tubuhku bisa regenerasi sendiri, tapi siapa wanita tadi? Auranya cukup menyeramkan" ucap Akemi sambil bangkit berdiri.

"Aku tidak tahu apa maunya, tapi lebih baik turuti saja" ucap Naomi dengan serius.

Mereka berdua pun kembali ke halaman utama sekolah dan Akemi melihat kakaknya sedang bicara dengan wanita tadi.

"Hei,, Naomi, itu kakakku sedang.." tunjuk Akemi ke arah kakaknya.

Naomi hanya menatapnya.

"Ah,, kakakmu kan orang paling populer disini, jadi tidak heran bukan kalau bertemu dengan kakakmu?" ucap Naomi menenangkannya.

"Iya juga ya hehe, baiklah aku ke kelas dulu" ucap Akemi sambil melambaikan tangan dan berjalan ke arah kelasnya yaitu Emerald.

Ya, Academy ini bernama Ophelrystal Academy, dan di dalamnya terdapat murid murid elit maupun tidak. Disana juga tersedia asrama khusus bagi para murid. Guru disana juga hanya 7 orang dengan murid mencapai 300-an. Academy itu sengaja mengambil jumlah murid sedikit karena mereka lebih mementingkan sikap dibandingkan skill yang mereka punya. Kelas disana dibagi menjadi 4, yaitu Emerald, Ruby, Sapphire, dan yang tertinggi Diamond.

"Ah aku juga harus kembali" ucap Naomi dan pergi menuju ke arah kelas Sapphire.

Sementara Xavier...

"Makhluk apa yang ada di depanku ini, sok ganteng, menjijikan" batin Xavier sambil menatap orang yang ada di depannya.

"Hei kau anak baru ya?" tanya orang itu sambil tersenyum.

"Perkenalkan namaku Lion cahya putra, kau bisa memanggilku Lion" ucapnya sambil berpose sok cool.

"Oh" ucap Xavier kemudian ia membuka pintu kantor utama dan masuk ke dalamnya.

"HEI APA APAAN ITU, BIASANYA WANITA SUDAH TERGILA GILA AKAN KETAMPANANKU, TAPI INI... CUMA OH DOANG????" teriak Lion dalam hatinya.

"Ah, pasti aku kurang menarik.. akan ku buat dia tergila gila padaku" batin Lion sambil bersemangat dan pergi menuju kelasnya, Diamond.

Sementara Xavier...

"Lili, bisa aku minta data data murid disini?" ucap Xavier kepada kepala sekolah Academy itu.

"Tentu putri" jawab Lili, kemudian ia memberikan data datanya.

Xavier pun membacanya dengan teliti dan..

"Ternyata ada tikus nyasar ya disini" ucapnya sambil tersenyum.

"Baiklah, terima kasih atas waktunya" ucap Xavier sambil memberikan kembali data tadi dan pergi dari sana.

Ia melirik jamnya.

"Pukul 15.30, 30 menit lagi, waktu kami bertemu, besok saja aku cari dagingnya" ucapnya sambil menghela napas. Baru saja ia mendapatkan ketenangannya, Lion datang dari kejauhan dan..

"Halo anak baru, mau kuantar?" ucapnya tersenyum manis.

"Oh, oke" jawab Xavier datar.

Dan tak lama datang Akemi dan Naomi dari kejauhan juga,

"KAKAKK..." teriak Akemi dan berlari ke arah Lion, kemudian memeluknya.

Naomi kaget melihat ada wanita tadi disana. Akemi yang baru sadar juga seketika kaget.

"Ka..kak..." ucapnya sambil gemetar.

"Ah,, dia akan pulang bersama kita" ucap Lion tersenyum.

Akhirnya Xavier diantar pulang oleh Lion, beserta Akemi dan Naomi yang pada akhirnya ikut juga.

Tiba di cafe, terlihat Ryoichi yang sedang menyiram bunga di depan cafe.

"Bolehkah aku berkenalan dengannya?......"

Bersambung.....

~Mystc108~