"Kamu kujual ke pasar budak saja! Dasar tidak berguna! Adikmu lebih berguna jadi Alpha dibanding kamu! Dasar anak Sampah!!" ucap seorang perempuan(ibu) yang sudah cukup tua dan menendang anaknya laki laki yang sulung.
"Terserah ibu, aku sudah tidak peduli lagi! Kalian hanya nafsu pada kekayaan saja dan memeras rakyat!" bentak sang anak laki laki itu kesal.
"Dasar anak tidak tahu diri! Kamu mati saja!" baru saja perempuan itu hendak memukulnya dengan gelas kaca, sebuah tangan mencegah gelas kacanya yg hendak mengenai anak laki laki itu.
"Kamu, kasar." ucap sepasang tangan yang menahan gelas kaca itu dingin. Ia mengenakan jubah tudung hitamnya dengan lambang api dan bulan sabit hitam.
"Heh! Siapa kamu! Bagaimana kamu bisa masuk ke Bluemoon Pack! Tolongg ada penyusup!!!" teriak perempuan itu sambil mengeluarkan pisau dibalik gaunnya.
"Cih, jadi begini ya.." ucap orang tadi dan membuang gelas kaca itu melalui jendela.
"Kalau mau hidup, pergilah dari sini" ucap orang itu dingin dengan nada mencekam.
"Heh! Kamu siapa? Ini pack ku! Pergi kau!" ucap perempuan itu dan segera melayangkan pisaunya pada mata orang itu, namun pisau itu malah menusuk tembok.
"Hoam.. membuang waktuku 30 detik, jadi mau ikut denganku? Atau terbunuh sia-sia disini bersama seluruh Packmu?" tanya orang itu dingin sambil menatap ke arah anak laki laki itu.
"Kamu siapa? Apa maksudmu kemari? Mau memanfaatkanku?" tanya anak itu tegas.
"Sedikit, hanya saja itu terserah kamu mau apa tidak" ucap orang itu santai.
"Baik.. aku akan mengikuti mau-mu asalkan kau tidak mengacaukan Pack ini" ucap anak itu kesal.
"Pilihan baik, Ryoichi" ucapnya sambil tersenyum kecil.
"Hei hei! Bagaimana kau tahu namaku!?!?" bentak Ryoichi marah, sementara perempuan tadi ketakutan hingga pingsan.
Namun orang itu malah mengabaikan pertanyaan Ryoichi dan dengan segera orang itu mengeluarkan sebuah lambang pentagram yang tepat berada di bawah kaki Ryoichi dan
"Dengan ini kamu akan terikat kontrak nyawa denganku! Yang berkhianat akan mati, yang setia akan selamat. Ryoichi! Kamu kupilih sebagai BETA 3 dengan memegang nama Sang Pengutuk!" " ucap orang itu lantang, yang tak lain adalah Xavier sendiri.
"Hei hei, apa yang kau lakukan!!! Dasar orang asing!" ucap Ryoichi marah dan tiba tiba sebuah senjata suci muncul di tangannya.
"Hei apa ini!?! Kenapa muncul belati????" tanya Ryoichi makin bingung.
"Kau sekarang menjadi bawahanku, karena..." kemudian orang itu membuka tudungnya dan menampilkan wajahnya yg sebelah kanan tertutup poni rambutnya, dengan rambut berwarna abu gelap dan mata merah bercampur hitam "aku adalah Alpha of Nine Killer." ucap Xavier dingin.
Ya,, setelah Xaviar dan Xaveri diresmikan, sekarang sudah 50 tahun semenjak itu. Xavier tentu juga sudah banyak berubah walau tidak sepenuhnya. Akhirnya Ryoichi terpaksa mengikutinya, karena sebelumnya Ryoichi memberontak dan malah jantungnya terasa sangat sakit, seperti di cabik cabik.
Mereka pun tiba di Cafe...
"Apa ini? Kenapa ke Cafe?!?" tanya Ryoichi makin bingung. Tapi Xavier hanya diam saja karena malas meladeninya. Baru saja Xavier membuka pintu dan masuk, Alvano langsung berlari dan memeluknya. Tidak, mungkin memukul kepalanya.
"Kamu kemana saja bodoh! Kamu dipanggil Lord! Aku telepati malah diputuskan sambungannya" ucap Alvano kesal.
Karena dipukul secara tiba-tiba, Xavier pun sedikit kesal dan Ryoichi yang dibelakang Xavier pun kaget melihatnya.
"Apa apaan ini, apakah Alpha serendah ini? Hingga berani dipukul orang..." batin Ryoichi bingung.
Tiba tiba saja Alvano sudah mencapai atap cafe. Siapa lagi kalau bukan Xavier yang menendangnya, hingga atap cafe pecah akibat tendangan Xavier dan tubuh Alvano.
Baru saja Ryoichi mengatakan Xavier itu rendah, ia segera menarik kata-katanya.
"Oke, ia tidak rendahan" batin Ryoichi terdiam.
"Bereskan atap, hari ini tidak selesai kalian semua kuhukum!" Ucap Xavier dingin dan lantang.
Seketika semua yang ada di cafe terdiam takut, untungnya cafe sedang sepi dan tidak ada pelanggan.
Ryoichi pun dengan cepat dan mudah berbaur dengan yang lainnya, sementara Alvano sedang duduk di atas atap dan menatap langit.
"Ia tidak berubah ya, dari dulu...." ucapnya sambil tersenyum.
Sementara Xavier pergi ke kamarnya dan menatap langit juga.
"Sudah berapa lama aku diusir dari langit... Bahkan saking tuanya umurku, aku tak bisa mengingatnya lagi. Ah, sepertinya pertunjukan akan segera datang.. ya kan? Azura" ucap Xavier sambil tersenyum licik.
"Semua terserah anda putri" ucap orang yang dipanggil Azura itu sambil membungkuk sopan.
"Temani aku ke neraka malam ini" ucap Xavier kemudian ia langsung tidur karena lelah.
Azura hanya bisa tersenyum kecil melihat tingkah putrinya itu. Ya, Azura adalah seorang pengawal rahasia yang diutus ayahnya Xavier secara langsung, atau bisa disebut asisten pribadi ayah Xavier. Ia datang tepat setelah 1 minggu Xavier diusir dari istana langit.
"Putri, bukankah lebih baik kamu tidur menggunakan piyama, daripada menggunakan seragammu?" batin Azura yang sedikit risih melihat pakaiannya.
"Apa? Cuma 8? Bukannya harus 9??...."
Bersambung.....
~Mystc108~