Malam ini adalah malam yang spesial bagi beberapa kalangan artis, karena malam ini menjadi saksi sejarah beberapa nominasi terbaik, yang akan dibacakan di atas panggung dengan dihadiri sederet bintang tamu terkenal dan juga tamu dari kalangan pebisnis turut hadir memeriahkannya.
"Kamu terlihat begitu cantik sekali malam ini, tidak salah kalau Tian menjadikan kamu kekasihnya. Beruntung sekali dia mendapatkan kamu," puji sang manager membuat Rachel memutar bola matanya dengan malas.
"Padahal kamu tahu sendiri kalau hubungan aku dan dia hanya sebatas pura-pura saja, tapi kenapa kamu seperti melebih-lebihkannya?" heran Rachel membuat sang manager tertawa.
"Aku hanya bercanda saja berkata seperti itu, lagian kamu tahu sendiri kalau aku tidak pernah mendukung hubungan kamu dengannya. Yang ingin aku katakan sebenarnya adalah beruntung sekali laki-laki nantinya yang akan mendapatkan kamu sebagai pendamping hidup, udah kamu cantik, jago masak, jago akting, jago ranjang pula," pujinya membuat Rachel membulatkan matanya.
"Ish bisa-bisanya yang terakhir kamu sebutkan juga, mana ada aku jago ranjang? Memangnya kamu tahu dari mana? Aku saja belum pernah merasakannya?" potong Rachel.
"Hehe aku bisa menebaknya walaupun kamu sendiri belum pernah melakukannya, kamu itu model dan kamu pernah menjadi beberapa bintang video klip lagu-lagu dewasa, jadi aku sudah bisa menilai bagaimana karakter kamu jika nantinya sudah menikah," ujar sang manager sembari merapikan rambut dari artisnya.
Seluruh artis yang sudah selesai berdandan, diwajibkan untuk memasuki ruangan dan menduduki kursi yang sudah disediakan oleh panitia penyelenggara acara. Rachel akan menjadi pembaca beberapa nominasi, sekaligus menjadi model yang akan memperagakan busana terbaru dari salah satu desainer ternama.
Rachel memang pernah membintangi beberapa sinetron, namun tidak pernah punya niatan untuk terjun secara serius di bidang tersebut. Selain membutuhkan tenaga yang ekstra karena di kejar tayang, dirinya juga dituntut untuk bisa memerankan peran yang terkadang peran tersebut tidak diinginkannya. Itulah kenapa Rachel lebih menyukai menjadi model saja, karena begitu sudah selesai tampil tidak ada drama-drama lagi setelahnya jadi dirinya bisa langsung beristirahat dan tidak mengharuskannya, untuk 24 jam full berada di lokasi syuting.
Panitia menunjukkan di mana tempat duduknya Rachel, banyak sekali artis-artis multitalenta dan berbakat yang sudah hadir di sana. Ia tidak sengaja melihat ke arah samping, di mana ada seseorang yang sangat dihindarinya sedang melambaikan tangan padanya.
"Hai sayang? Aku mencari kamu tadi di ruang tamu, ternyata kamu sudah ada di sini. Wahh kamu cantik sekali malam ini, aku beruntung menjadi pacar kamu dan berhasil mendapatkan hati kamu seutuhnya," ujar Tian setelah cipika-cipiki dengan kekasih pura-puranya.
"Jangan macam-macam kepadaku atau aku akan melemparkan mic yang ada di atas panggung ke wajahmu," geram Rachel tanpa memperdulikan kalau di sekitarnya ada banyak orang.
"Ish kenapa kamu galak sekali, sih? Aku bahkan tidak pernah bermaksud untuk macam-macam kepadamu, apa salahnya kalau aku memuji kekasihku sendiri? Memang benar kamu itu cantik banget dan aku beruntung mendapatkan kamu, kamu jangan kencang-kencang ngomongnya kalau tidak mau nanti wartawan mendengar apa yang kamu katakan," bisik Tian pada akhir kalimatnya.
"Ck jangan duduk dekat-dekat denganku, kalau tidak mau aku terus emosi," usir Rachel sembari memalingkan wajahnya karena eneg banget lihat laki-laki di sampingnya.
"Kenapa kamu selalu saja mengusirku seperti itu? Memangnya apa salahku kepadamu? Bukankah kita sudah punya kesepakatan, jika berada di depan publik kita harus bersikap selayaknya bagaimana pasangan seharusnya. Kamu harus ingat apa-apa saja perjanjian kita sebelum kita meresmikan hubungan palsu ini," bisik Tian lagi-lagi membuat Rachel harus memaksa dirinya sendiri untuk mengontrol emosi.
Benar-benar tidak mood sama sekali, untuk mengikuti berlangsungnya acara ajang penghargaan. Kini giliran Rachel yang naik ke atas panggung dan membacakan nominasi bersama dengan artis yang lainnya, beruntung karena dengan begitu Tian tidak lagi mengikutinya karena laki-laki itu stay di tempat duduknya.
Rachel yang sudah naik ke atas panggung dan bersiap untuk membacakan nominasi, matanya tiba-tiba menangkap sosok laki-laki yang belakangan ini mengganggu pikirannya. Di mana laki-laki tersebut duduk di salah satu bangku yang berada di pojok, bersama dengan jajaran pebisnis yang lainnya.
"Apa dia datang ke sini sengaja mau nonton aku? Lihat aja nanti aku harus ngobrol dengannya," batin Rachel.
Membacakan beberapa nominasi penting dalam pemilihan aktris terbaik tahun ini, membuat Rachel berharap nantinya juga bisa menyusul artis-artis lainnya yang menjadi pemenangnya.
Begitu nama pemenang sudah dibacakan dan si pemenangnya juga sudah menerima piala, mereka turun dari panggung dan menuju ke belakang, sekarang giliran hiburan musik yang dipertontonkan kepada semua tamu-tamu yang hadir.
"Rachel?" sapa seseorang yang begitu dikenali oleh Rachel, karena laki-laki paruh baya tersebut adalah salah satu panutannya selama berkecimpung di dunia entertainment.
"Pak Ridwan? Halo, selamat malam," sapa balik Rachel kemudian ke duanya bersalaman dan saling melemparkan senyuman.
"Bagaimana kabar kamu malam ini? Bukankah kita sudah cukup lama tidak bertemu dan kamu semakin cantik saja," pujinya membuat Rachel tersenyum malu.
"Terimakasih pak, mungkin kita jarang bertemu karena anda begitu sibuk dengan artis-artis baru yang memainkan sinetron-sinetron baru anda," ujar Rachel.
"Saya menghadirkan artis-artis baru karena kamu tidak mau menjadi salah satu diantara mereka, bukankah saya sudah sering sekali nawarin kamu untuk bermain di sinetron saya tapi kamu menolaknya dan memilih menjadi model," balas laki-laki yang menjabat sebagai produser sekaligus sutradara tersebut.
"Saya bukannya menolak tawaran menarik dari anda, hanya saja saya tidak terlalu berminat kalau harus terikat 24jam berada di lokasi syuting dan saya tidak bisa bebas mendapatkan libur cuti," keluh Rachel membuat pria dihadapannya menganggukkan kepalanya.
"Iya saya paham, saya sering sekali melihat cuplikan kamu mengatakan seperti itu di infotainment, tapi itu tidak papa kita harus menghargai keputusan karir seseorang. Kalau kamu nyamannya di dunia modeling ya sudah kamu tekuni itu dengan baik, siapa tahu nantinya kamu bisa go internasional seperti model-model yang lainnya. Saya akan selalu mendoakan karir kamu, agar selalu berkembang dan melejit sampai seluruh dunia mengetahui nama kamu sebagai seorang model papan atas," ujarnya dengan bangga.
"Sekali lagi terima kasih karena selama ini anda sudah banyak sekali membantu saya, dari yang belum tahu apa-apa hingga sampai sekarang saya menemukan jati diri. Saya tidak akan pernah melupakan jasa jasa anda dalam sejarah karir saya," Rachel tak sungkan-sungkan memberikan pelukan kepada pria paruh baya di hadapannya, karena pria tersebut selama ini sudah dianggapnya sebagai papa sendiri.
"Ya sudah kalau begitu saya harus kembali duduk di depan panggung," pamitnya.
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN COMENNYA YAKK, TERIMAKASIH