webnovel

Prolog

Kerajaan Heaven adalah Kerajaan yang menjaga perdamaian dunia. Saat ini Kerajaan Heaven adalah Kerajaan yang makmur, serta berkerja sama dengan Kerajaan Bumi. Kerajaan Heaven selalu mengawasi tempat segel kekuatan kegelapan.

Kerajaan Heaven yang dipimpin oleh seorang Raja dan Ratu yang masih muda, namun Kerajaan itu dapat menjadi kerajaan yang sangat makmur.

***

Pagi yang cerah di Kerajaan Heaven menjadi meriah, dengan adanya berita baik yang datang dari sang Ratu. Kabar baik itu adalah sang Ratu telah melahirkan seorang Putri Mahkota yang sangat cantik. Malamnya sang Raja mengadakan pesta meriah untuk menyambut kedatangan sang Putri, dan Raja mengundang seluruh rakyatnya berserta dengan keluarga Kerajaan Bumi.

Disaat pesta berlangsung dengan meriah, seorang perempuan cantik berambut hijau keputihan dengan menggunakan topi penyihir berwarna putih.

Penyihir itu berjalan dengan anggun menuju ke singgasana, setelah sampai dihadapan Raja dan Ratu, penyihir itu segera menunduk hormat dengan sangat anggun.

"Hormat saya, yang mulia Raja dan Ratu," sapa penyihir wanita itu anggun.

Sang Raja dan Ratu hanya mengangguk dan tersenyum senang kepada penyihir di hadapan mereka.

Penyihir wanita itu segera berdiri kembali, dan memandang senang kearah Raja dan Ratu.

"Saya ucapkan selamat atas kelahiran tuan Putri, yang mulia," katanya dan tersenyum hangat.

"Terima kasih," balas Ratu senang.

"Jadi, apa kau kemari hanya ingin menikmati pesta ini, Penyihir Putih, Nada?" tanya Raja sambil tersenyum usil.

"Hahaha, saya akan senang, jika memang tujuan saya hanya itu," jawabnya sambil tertawa kecil. "Saya kemari karena ingin menyampaikan kepada Anda, bahwa segel kegelapan sudah mulai melemah, sebaiknya Anda segera memperkuat kembali segel tersebut, yang mulia."

"Baiklah, terima kasih untuk informasinya," ucap Raja.

"Sudah menjadi tugas saya sebagai penjaga segel kegelapan, yang mulia," Nada berucap dan memberikan hormat kepada Raja dan Ratu.

"Apa kau tidak ingin menikmati pesta ini sebentar?" tanya Ratu.

"Saya harus kembali ke perbatasan yang mulia," jelas Nada, "kalau begitu, saya permisi, yang mulia," lanjutnya sambil menunduk hormat dan berjalan meninggalkan aula pesta.

Ini adalah cerita pertama yang akan via publish di sini. Semoga kalian suka!!

Like it ? Add to library!

DementiviaKcreators' thoughts