webnovel

Heather (After Revisi)

Pangeran Kedua diyakini sebagai otak intelektual kekacauan Kerajaan Peri berdasarkan ilham dari Benda Suci di Shryn Utama. Ia kabur dari pengasingan dan menembus perbatasan buana manusia. Bukannya ketenangan, yang ia temukan adalah kebangkitan sosok Antagonis Utama dari sejarah dunia peri. Belum habis, terdapat makhluk-makhluk legenda dari masa awal penciptaan semesta. Namun, seiring waktu terbuka kebenaran dari pelaku sebenarnya---seseorang yang sangat dekat dengannya---diikuti oleh hukum sebab-akibat atas kebohongan. Sekarang, mampukah kamu membantu Pangeran Kedua? Atau menebak? Atau ...?

AsyaSpace28 · Khác
Không đủ số lượng người đọc
10 Chs

Zumigodds (II)

Lelaki itu meringis dan menyisir sekitar. Seketika terbelalak akan ladang Heather yang dipenuhi kilau warna serbuk bunga. Di atasnya, tampak lima benda bulat yang bersinar terang. Di selatan berwarna perak kebiruan, di barat laut berwarna ungu, hitam kemerahan di sebelah barat, hijau di timur laut dan putih keemasan di arah timur. Mereka saling menarik cahaya hingga langit malam yang gelap tampak seperti nebula berwarna-warni dengan taburan Starluck.

"Benarkah ini dunia manusia?" gumam Michael.

"Iya." Sontak lelaki itu menoleh. Adalah seorang anak manusia yang menatap tajam dengan manik obsidiannya. Kepulan asap dan kilatan petir berwarna ungu menebal di sekelilingnya. Ia mendekat, menekan dengan seringai jahat. "Tamu istimewa telah datang, rupanya."

Bergegas Michael berusaha bangkit dan memadatkan energi cahaya menjadi pedang. Ia paham betul bahwa sosok di depannya adalah peri hitam legendaris yang sering digambarkan sebagai tokoh antagonis utama dalam sejarah dunia peri. Beberapa rumor mengatakan bahwa peri hitam legendaris masih hidup, dan sekarang Michael menyetujui hal itu. Antagonis utama tak pernah mati dalam perang, melainkan sekedar beristirahat dalam tubuh anak manusia sembari mempersiapkan kebangkitan.

"Pangeran Kedua Kerajaan Peri, Michael Alf Irydeus. Sepertinya aku bisa menghisap energi kehidupanmu untuk menambah kekuatanku," ucap sosok itu.

"Bagaimana kamu bisa tahu identitasku?" tanya Michael.

"Bagaimana?" Sosok itu tersenyum. "Mungkin karena ini pertama kalinya kita bertemu setelah hari itu ... atau karena perbincangan tentang benih Petaka yang tak pernah hilang di masyarakat."

"Hari itu?"

"Sayang sekali, tapi kita harus mengakhiri pertemuan kita. Sekarang ... selamat menuju ke akhirat, Pangeran Kedua," ujarnya mengarahkan ledakan energi hitam ke arah Michael.

Yang bersangkutan segera menangkis. Ia memainkan pedangnya dengan halus dan mengerikan. Di suatu kesempatan, cepat tertuju ke hulu lawan. Namun, tubuhnya kaku karena terlilit rantai hitam tanpa sadar. Pangeran Kedua telah lengah, atau memang antagonis utama yang hendak mencari hiburan.

Sosok tersebut kembali tersenyum jahat, kali ini lebih lebar. Ia menarik energi kehidupan sang Pangeran Kedua dan memainkannya dengan gembira. Menikmati rintihan mainannya, ia melakukannya dengan lebih kasar dan tak beraturan.

Syaraf Michael menghitam, ia semakin lemah dan marah karena tak mampu berbuat apa-apa. Tak mengira bahwa peri hitam legendaris yang belum pulih ternyata tiga kali lebih kuat dari perkiraannya.

Samar-samar di tengah kepulan energinya yang keluar itu, Michael melihat anak tersebut tengah beradu mulut dengan dirinya sendiri seraya memegangi hulu. Cairan merah mengalir dari kedua telinga. Kemudian, energinya memudar menjadi ledakan angin. Kelopak-kelopak Heather gugur beterbangan ke segala arah. Matanya yang membentuk sungai terbuka, memperlihatkan manik jernih aquamarine yang penuh rahasia. Raut yang semula keras dan jahat berubah lembut layaknya anak polos pada umumnya. Ia menatap sang Pangeran Kedua sebelum akhirnya terjatuh hilang kesadaran.

Susah payah Michael berusaha mempertahankan kesadarannya. Melangkah memeriksa keadaan, tapi tak ditemukan sedikit pun energi dari peri hitam legendaris. Seolah di hadapannya murni sebatas anak manusia biasa.

Michael kembali mengeluarkan pedangnya, mengangkat tinggi, bersiap membunuh inang antagonis utama agar ikut serta mati. Namun, nuraninya berkata lain. Keraguan mencekiknya. Tak mampu merenggut nyawa anak manusia yang bahkan bukan kehendaknya untuk menjadi wadah parasit. Itu mengingatkan Pangeran Kedua pada dirinya di masa belia dulu yang selalu dinasihati oleh semua peri—kecuali keluarga kerajaan—agar melenyapkan diri supaya mala berhenti bermunculan.

Michael mengernyit dan menghilangkan pedangnya. Ia menyembuhkan anak kecil itu, kemudian dirinya sendiri yang membutuhkan waktu beberapa hari agar energi kehidupannya dapat utuh seperti sedia kala. Maknanya, apabila tidak ingin mati muda, ia harus semakin membatasi pergerakannya. Lama berpikir, lelaki tersebut memutuskan untuk menyelamatkan sang Anak meski belum menemukan cara. Atau barangkali, ia justru bisa melakukan kesepakatan dengan peri hitam legendaris untuk kembali berperang di kerajaan.

"Wahai Peri Hitam Legendaris, aku tahu kamu mampu mendengarku. Lihat lah pergerakanku dan putuskan apa yang menarik untukmu," ucapnya.

Michael mengubah wujudnya menjadi peri yang biasa digambarkan oleh manusia seperti yang ia dengar dari percakapan para pelayan; sosok perempuan kecil dengan tinggi kurang lebih lima belas sentimeter, berkilauan dan lahir dari kelopak bunga yang baru saja mekar. Kemudian, ia mengganti pakaian, warna serta pola sayap layaknya bunga Heather. Helainya memanjang berwarna putih yang digradasi warna nila. Ada pun permata-permata zamrud kecil dan manik-manik mutiara menghiasi gaun, rambut dan telinga. Sedangkan bubuk-bubuk merah dan emas menghiasi kelopak mata, sama seperti sebelumnya, karena memang tak dapat diubah. Kini lelaki itu tampak seperti peri Cliffress yang biasa mengelola bunga-bunga di kerajaan peri.

Michael berkaca pada embun di rerumputan. Tak perlu bekerja keras, karena wujudnya sedari awal memang telah dikecup oleh Luna. Membuatnya bergidik geli, terlebih ketika mengecek suara dan gestur tubuh untuk menyempurnakan penyamaran.

Ingat lah orang-orang berharga yang mendukungmu, Michael, batinnya menyemangati diri. Fokusnya tercuri pada si Anak kecil yang kedinginan, segera ia membuat ruang hangat dan nyaman dari kelopak Heather yang barusan berguguran.

Apakah identitas asli anak manusia ini? Kenapa peri hitam legendaris memilihnya sebagai inang? batinnya lagi.

Di keesokan hari, saat langit telah berubah menjadi biru cerah, dan menggantung awan-awan perak selembut sutra dengan bagian atasnya terlihat keemasan karena tersiram cahaya Eld, serta angkasa yang juga berkilat demikian akibat lapisan barrier dari dunia manusia, sekali lagi, Michael dibuat takjub karenanya. Dunia peri memang tak kalah indah, tapi melihat suasana yang baru pun selalu membuat candu dan segar.

"Nona ... siapa?" tanya anak kecil dengan suara lemah—perlahan keluar dari kamar yang dibuat Michael—sedangkan manik bulat besarnya berbinar kepada makhluk mitos yang duduk di tangkai bunga Heather, di hadapannya.

"Apa kamu sudah merasa lebih baik?" tanya Michael menghampiri anak kecil.

"Apakah kamu benar-benar seorang peri? Apakah kamu yang telah menolong Syila?" tanya anak kecil antusias. Binar di matanya kian cerah berkilauan dan mendekat hingga Michael merasa tertekan. Akibatnya lelaki itu menjawab mengiyakan dengan terbata.

"Wah! Ibu benar! Peri itu memang ada!" lirihnya menutup mulut tak percaya, tak lama setelahnya tertekuk sendu.

"Ada apa?" cemas Michael.

Syila tersenyum. "Terima kasih atas kebaikan peri. Sebagai balas budi, tolong jangan pernah temui Syila lagi."

"Eh? Kenapa?"

"Syila juga tidak tahu. Seseorang di dalam diri Syila ...." Anak itu tak melanjutkan kalimatnya dan beralih memainkan jemari. "Nona peri adalah makhluk suci yang mampu berkomunikasi dengan alam. Anda pasti mengetahui percakapan para penduduk bahwa Syila ... telah dirasuki iblis. Karena itu, demi kebaikan Nona Peri, jangan berhubungan lagi dengan Syila. Biarkan Syila bersama dengan ketenangan seperti seharusnya, seperti biasa."

Dia sadar akan dirinya, bahkan menerima pengasingan masyarakat dengan amanah. Ini sama, batin Pangeran Kedua. Dibawanya ke masa lalu, ke hadapan dirinya yang masih kecil, menangis di pojok ruang gelap, menepi dari interaksi dan ikatan hubungan demi aturan tak tertulis yang dibuat karena desas-desus benih petaka.

Terima kasih karena telah mampir dan menjelajahi HEATHER

Mmm ... bolehkah Asya meminta tolong untuk membantu menyebarluaskan informasi travel HEATHER ke yang lain?

Woah! Kamu memberi Asya support?

//senang sampai tidak bisa berkata-kata.

Wattpad: Asyaspace28

Instagram: Asyaspace28

AsyaSpace28creators' thoughts