webnovel

1 . Detak Jantung .

"LILY!!!"

Suara itu membangun kan lily dari tidur nya . Matanya langsung terbelalak , keringat membasahi wajahnya . Kepalanya pusing dan mendengung . Ia langsung menutupi telinga nya , nafasnya tak beraturan . Lalu terdengar suara pintu terbuka , wanita paruh baya itu langsung terdiam saat melihat perempuan di depan matanya .

"DOKTER !! DOKTER ! CEPAT PANGGIL KAN DOKTER!" Ucap wanita tersebut dengan nada keras. 

"Kay-den .. " .. terdengar suara rintih Lily .

"Sayang ? Kamu sudah sadar ? Ini ibu nak ."

   Ia menoleh ke arah wanita itu . Dengan tatapan mata menahan rasa sakit itu ..

"Syukurlah kamu sekarang sudah siuman , ibu sangat mencemaskan mu . " Ujar wanita itu dengan air mata menetes di wajahnya .

Lily hanya bisa terdiam dan belum bisa berkata apa apa . Ia sangat bingung , kenapa dirinya bisa ada di tempat ini , padahal dia ingat , terakhir kali nya ia sedang berada di mobil perjalanan pulang setelah melakukan konser outdoor nya .

Tidak lama kemudian , dokter dan para suster datang menghampiri mereka berdua . Dokter langsung memeriksa keadaan Lily . Sembari itu , ibu Lily sedang menelfon suaminya untuk memberi tahu bahwa anak mereka sudah siuman dari koma panjangnya .

"Bagaimana keadaannya dok ? Apakah fungsi tubuhnya sudah membaik ?" Tanya ibu Lily

"Jantung nya bekerja dengan baik dan syukurlah semua berjalan sesuai sempurna" jawab dokter .

  " Syukurlah , terimakasih Dok "

  " Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, anda sudah boleh mengajaknya bicara". Ucapnya sambil meninggalkan ruangan .

Ibu Lily menghampirinya , terlihat senyum bahagia di wajahnya . Ia sangat bahagia melihat anaknya yang sudah koma selama 1 tahun lebih sekarang sudah sadar . Tak lama kemudian terdengar suara langkah orang berlari menuju ruangan tersebut , dan terlihat seorang pria bernama rapi sedang terengah-engah di depan pintu masuk . Wajah nya yang senang bercampur kaget saat melihat anaknya . Dengan senyuman ia menghampiri putrinya tersebut .

"Terimakasih Tuhan" ucapnya lembut sembari memeluk lily dengan hangat .

"Ayah .. ibu .."

"Iya sayang ? Kamu mau apa ? Semua akan kami lakukan" jawab ayah Lily dengan semangat .

  " Apa yang sebenarnya terjadi pada ku?" Tanya nya dengan penuh keingintahuan .

  Ayah dan ibu Lily langsung saling menatap , dan ayah Lily mengangguk kepada istrinya . Dengan sedikit berat hati , sang ibu menghela nafas panjangnya sambil memegang tangan Lily dengan lembut .

"Sayang , kamu sudah koma satu tahun lebih" ujar nya dengan nada pelan.

Mata Lily terbelalak seakan dirinya tidak percaya .

"Koma ? Apa yang sudah terjadi pada ku bu ? Sampai aku bisa tidak sadarkan selama itu" tanya nya , terlihat air mata hendak menetes dari matanya .

"Kamu mengalami kecelakaan saat perjalanan pulang setelah melakukan konser mu" jawab sang ayah .

"Dan itu membuat jantung mu mengalami kerusakan , tapi syukurlah ada orang yang mau mendonasi kan jantungnya untuk mu ." Lanjut ibu Lily

Seketika dirinya lemas dan jantungnya mendadak berdetak sangat kencang . Ia sangat terkejut dan seolah tidak percaya apa yang sudah menimpa dirinya sekarang . Dengan pelan ia menyentuh dadanya , berfikir bahwa sekarang jantung yang ada di dalam dirinya bukanlah jantungnya lagi melainkan milik orang lain .

"Apakah badan mu sudah mendingan ?" Tanya ayah Lily .

"uhmm .. kurasa" jawabnya .

"Berarti kau sudah bisa pulang kerumah , ibu sudah menyiapkan kamar yang baru untuk mu" sambung ibu Lily sambil tersenyum manis .

Lily mengangguk menandakan ia mau pulang kerumah . Walaupun dirinya baru sadar , tetapi ia berfikir kalau ia sudah setahun di rumah sakit ini . Dan di sini tidak ada yang menarik menurutnya .

  Setelah mempersiapkan kepulangan Lily , mobil pribadi keluarga Lily pun datang . Dengan masih menggunakan bantuan kursi roda yang di bantu ibunya ia menuju mobil tersebut . Ketika hendak memasuki mobil , Lily melihat seorang pria rambut biru tua sambil memegang bunga di tangan nya . Pria itu melihat Lily dengan tatapan kaget dan terlihat linangan air mata di matanya . Seketika jantung Lily berdetak sangat kencang , sampai rasanya menyesakan dadanya .

"Ah .. kenapa .. tiba-tiba .."

"Sayang ?! Kamu gapapa ?" Tanya ibu Lily yang terlihat panik .

"Tidak .. aku tidak apa bu , ayoo .. kita pulang" jawab Lily sedikit rintih karena menahan detakan jantung nya yang sangat hebat .

"Baiklah sayang" ucap ibu Lily .

Lily menyempatkan melihat pria itu lagi , dan kali ini Lily sangat terkejut karena terlihat air mata bahagia di mata pria tersebut . Senyum nya sangat hangat, sehangat cahaya Matahari pagi itu .

"Perasaan apa ini .. aku tidak mengenalnya . Tapi kenapa .. aku sangat tidak asing dengan senyum itu" ujar Lily dalam hati dan ia pun masuk kedalam mobil .

Di perjalanan pulang Lily masih memikirkan kejadian tadi . Ia masih bingung kenapa jantungnya langsung berdetak hebat saat melihat pria tadi . Apakah jantung ini ada hubungannya dengan pria tadi .

"Sayang ? Kamu sedang memikirkan apa ?". Suara ibu Lily memecahkan lamunan nya .

"Ah .. tidak apa bu . Lily hanya sedikit mengantuk". Jawabnya sambil menoleh kembali ke arah jendela mobil .

Sedikit lagi mereka sampai di rumah , tapi dari kejauhan terlihat kerumunan orang yang sangat banyak di depan pagar rumah lily . Dan ketika mobil mendekat , para kerumunan itu bersorak-sorak memanggil nama Lily . Terlihat wajah bahagia pada mereka yang sedang menyambut kepulangan seorang idol mereka yang sudah lama tidak muncul di media .

  Lily terlihat sangat senang , ia tersenyum . Karena banyak orang yang sedang menantikan kepulangan nya .

"Lihat , para fans mu sangat antusias menyambut mu". Ujar ibu Lily sambil tersenyum padanya .

"Hmm !". Lily mengangguk dan senyum pun merekah di wajahnya .

Akhirnya mereka sampai tepat di depan rumah . Disana sudah terlihat sang ayah dan beberapa pelayan sedang menunggu Lily di depan pintu masuk . Seorang pelayan membukakan pintu mobil , dan ibu Lily langsung membantu Lily keluar dari mobil dengan bantuan beberapa pelayan .

"Aku rindu rumah". Ucap Lily dalam hati .

"Nona Lily ..". Terdengar suara menahan tangis seorang pelayan .

Lily melihat kearah suara itu . Ternyata itu adalah suara dari pelayan pribadi Lily . Air mata nya sudah tidak terbendung lagi. 

"Sofia ..". Panggil Lily dengan lembut .

"I-yaa nona". Jawab Sofia sambil menangis .

"Ayo bantu aku ke kamar ya". Ucap Lily sambil tersenyum pada nya .

Sofia pun mengangguk dan langsung membantu Lily menuju kamarnya .

Tak lama Lily pun sampai di kamarnya . Ia melihat kamarnya yang sudah berbeda dari setahun yang lalu . Warna biru lembut membuat suasana kamar sangat tenang seperti di laut . Dengan beberapa bunga di dekat jendela besarnya yang sedang mekar dengan cantiknya seperti sedang berada di taman bunga . Lily tersenyum hangat .

" Ibu .. Terimakasih ya".

"Ehm.". Jawab singkat ibu Lily sembari mengelus rambut halus nya .

"Ibu tinggal dulu ya , Sofia akan menemanimu". Sambung ibu Lily .

"Ehm". Angguk nya .

Dan Sofia pun mengantarkan Lily menuju tempat tidurnya . Dan membantu Lily turun dari kursi roda . Lily sangat terkejut , ternyata kasur rumah sakit tak selembut kasurnya . Ia pun tertawa kecil . Sofia tersenyum melihat Lily yang sudah bisa tertawa .

"Nona , saya tinggal sebentar . Saya akan kembali lagi untuk membawakan beberapa barang-barang". Ucap Sofia .

Ketika hendak meninggalkan kamar Lily . Terdengar suara Lily memanggil nama Sofia .

"Sofiaa ..". Sofia pun menoleh kebelakang . Dan ia pun terkejut karena ia melihat Lily sedang merentangkan kedua tangannya . Seperti sedang menunjukkan kode bahwa ia sedang meminta sebuah pelukan . Tanpa basa-basi , Sofia pun menghampiri Lily . Dan langsung memeluk lily dengan sangat erat . Lily pun membalas pelukan hangat itu .

"Apakah kamu merindukan ku ?". Tanya Lily sambil mengelus-elus kepala Sofia .

Sofia hanya mengangguk dan terdengar suara tangisan kecil . Melihat itu Lily pun tersenyum dan mencium kening sofia , seorang pelayan yang sudah dia anggap seperti saudaranya sendiri .

Malam pun tiba , Sofia datang ke kamar Lily sambil membawakan semangkok sup hangat . Melihat Sofia Lily langsung duduk dari tidur nya .

"Nona , saya membawakan sup ayam untuk anda". Ujar Sofia sembari meletakkan sup itu di meja .

"Uhmm . Sofia apakah kau bisa membawakan ponsel ku ? Aku merasa sangat bosan". Ucap Lily .

"Baiklah . Saya akan membawakannya untuk nona". Jawab Sofia sembari meninggalkan ruangan .

Lily pun menikmati sup yang di bawakan Sofia . Sambil makan ia masih teringat dengan pria yang ia lihat saat hendak pulang dari rumah sakit tadi pagi . Ia sungguh sangat penasaran yang membuat nya ingin bertemu dengan pria itu lagi .

"Apakah orang itu ada sangkut pautnya dengan jantung ini?". Gumam Lily dalam hati .

Suara sofia memecahkan lamunan Lily . Ia datang dengan membawakan handphone Lily dan setumpuk surat-surat dari fans Lily .

"Terimakasih Sofia". Ucap Lily lembut . Sofia pun tersenyum dan mengangguk sembari keluar ruangan .

Lily langsung memainkan handphone nya dan melihat berita . Banyak sekali media yang sedang memberitakan dirinya yang telah pulang dari rumah sakit . Dan itu menjadi trending hari ini . Setelah itu Ia melihat tumpukan surat yang di bawa Sofia tadi . Ia mulai membacanya satu per satu . Banyak sekali fans nya yang sangat merindukan Lily . Dan ada satu surat yang isi nya berbeda dari yang lain .

"Haii Lily . Aku harap bisa bertemu dengan mu . Dan gunakan jantung itu sebaik-baiknya ya".

Setelah membaca surat itu Lily langsung melihat nama dan alamat pengirimnya . Tetapi tidak ada nama dan alamat yang tercantum di surat itu . Rasa penasaran itu semakin muncul di dalam hatinya . Dan ia pun bertekad ..

"Aku akan menemukan pengirim surat ini ..". Ucapnya sambil memegang erat surat itu .