“Bapak membohongi saya. Jadi maksud Bapak, menyuruh saya datang kemari untuk apa? Hah?”
“Nanti, akan aku katakan tugasmu apa, tapi setelah sarapan, sekarang tugas kamu hanya menemaniku sarapan. mau kerja apa saja yang penting halal dan dapat uang lemburan, kan,” goda Candra pada Hayu yang tersenyum malu. Mengingat kata-katanya yang meminta uang lembur karena harus datang ke apartemen Candra di hari minggu.
Hayu mengendikan bahunya acuh tak acuh, meneruskan sarapan paginya yang lumayan berat, dua piring spaghetti carbonara. Saat sedang asyik menikmati sarapannya, ponsel Hayu berdering, nada dering yang dia khususkan untuk kekasihnya. Hayu hanya melirik ponselnya tak berniat menjawabnya.
Candra memicingkan matanya, ingin bertanya, namun sebisa mungkin dia tahan. Hayu yang meliriknya pun bersuara.
“Pasti Bapak kepo, kan? Mau tahu siapa yang menelepon.”
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com