Sebuah suara nada tinggi sangat santer terdengar keras menggema.
Dia pergi lebih dulu, Khaira tampak mematung dan menahan malu karena Denzel berbicara cukup keras, membuat mahasiswa lain mendengar.
"Hai, nama ku Serkan, senang bertemu denganmu Khai, bukankah kamu ingin di panggil Khai?" ucap Serkan yang kini berdiri di samping Khaira.
Khaira yang sedang emosi, mendengar itu semakin merasa ia sedang dihina, ia hanya melirik Serkan sekilas kemudian pergi meninggalkannya tanpa berbicara apapun.
Serkan tampak sangat bingung melihat itu.
Kejadian itu Khaira ceritakan pada Kania di rumah, sehingga membuat ibu dari dua anak itu tertawa. "Apakah Kakak di tolak?" ucap Kania.
"Hah, mana mungkin Ma, jangan becanda tolong," Khaira berusaha memikirkan ucapan ibunya itu, selama ini ia tidak pernah melihat ada laki-laki yang memperlakukannya seperti itu.
Khaira mencari di sosial media nama Denzel namun ia tidak menemukannya satupun.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com