webnovel

Harapan dan kenyataan

Dinda gadis dari keluarga sederhana harus menyerahkan cintanya hanya untuk kebahagiaan sahabatnya karena merasa berhutang Budi pada ke dua orang tua Sarah sahabatnya, namun Randy selalu berusaha untuk meyakinkan Dinda bahwa cinta mereka perlu di perjuangkan,

winata · Thanh xuân
Không đủ số lượng người đọc
5 Chs

sahabat

tok..tok...tok.... pintu rumah Dinda di ketuk ....tok..tok..tok.. tok..tok..tok

iya sebentar.... jawaban dari dalam rumah..

dinda membuka pintu secara perlahan melihat siapa gerangan yang sedari tadi mengetuk pintu rumah mereka..

ketika pintu terbuka..

slamat siang non, maaf mengganggu... ternyata yang mengetuk pintu adalah pak amin sopir pribadi sarah

oohhh pak amin mari silahkan masuk pak.. jawab Dinda

nggak usah, saya di sini aja non, saya kesini di suruh non Sarah untuk menjemput non dinda..

kok sarah nggak nelfon dulu ya kabari kalo pak amin mau datang, lagian mau jemput kemana pak.. tanya Dinda

saya cuma disuruh datang jemput non dinda untuk di bawa ke butik langganan non Sarah non. jelas pak amin

oohh gitu ya udah pak tunggu sebentar ya pak, saya ganti baju dulu.. jawab dinda

baik non saya tunggu non di mobil aja... balas pak amin

setelah 20 menit lamanya akhirnya Dinda selesai mengganti baju dan berdandan, namun sebelum pergi dinda berpamitan kepada neneknya...

nek, dinda pamit dulu ya mau pergi ketemuan sama Sarah..

ketemu dimana sayang ... tanya nenek

di butik langganan Sarah nek... tu Dinda udah di jemput sama sopirnya sarah pak amin namanya.. jelas Dinda

oohh iya sayang ,hati-hati di jalan ya, salam untuk Sarah sudah lama dia nggak main kesini... balas nenek

iya nek nanti Dinda sampaikan salamnya nenek, sekarang Dinda pergi dulu yaa..

setelah berpamitan pada nenek dinda pun keluar dan menghampiri mobil pak amin...

pak saya sudah siap maaf ya kalo nunggunya kelamaan.. kata Dinda

oohh nggak apa-apa kok non, kalo gitu kita jalan sekarang... jawab pak amin

Dinda membuka pintu mobil dan duduk di kursi belakang..

selama perjalanan Dinda dan pak amin tidak terlalu banyak bicara, dinda hanya terdiam dan pandangannya menatap keluar jendela melihat pemandangan kota, kota yang penuh dengan bangunan-bangunan besar dan megah menjulang tinggi ke langit.

ketika mobil berhenti karena lampu merah, arah pandangan Dinda terfokus pada pria dan wanita di sebelah jalan yang sedang berbincang namun tiba-tiba si pria memukul wanita tersebut sampai wanita itu terjatuh tak hanya sampai disitu ketika wanita itu terjatuh pria itu pun menendang kembali ke arah perut wanita tersebut sambil memaki wanita itu, tak lama pria tersebut sadar aksinya menarik perhatian orang yang ada disitu akhirnya pria tersebut berjalan pergi meninggalkan wanita itu yang terduduk di atas trotoar menahan sakit,

dua orang wanita yang berdiri tak jauh dari tempat wanita tersebut mendekati wanita itu dan membantunya berdiri.

Dinda yang melihat hal tersebut dari dalam mobil merasa iba kepada wanita tersebut namun dinda tidak berani turun dari mobil karena merasa tidak enak jika dia harus mambuat pak amin menunggunya lagi, dalam hatinya Dinda hanya bisa mengutuki perbuatan pria tersebut..

mobilpun kembali berjalan karena lampu sudah hijau..

setelah 20 menit perjalanan akhirnya mobilpun melaju perlahan di depan sebuah butik pakaian yang besar ...

kita sudah sampai non.. kata pak amin..

oohh iya pak makasih ya pak... dinda tersadar dari lamunannya dan bergegas turun dari mobil...

dinda berjalan masuk ke dalam butik, setelah masuk ke dalam Dinda mencari sosok sahabatnya Sarah.

dinda.. Din.. sini...panggil Sarah

dinda melambaikan tangan dan berjalan ke arah suara sahabatnya..

lama banget sichh datangnya... macett yaaa... tanya Sarah

aku kan harus ganti baju dulu, dandan dulu.. lagian kamu sichh main nyuruh pak amin jemput tapi nggak ngabarin aku.. jawab Dinda

hehhehe... hehehe sambil tertawa

iya... iyaa.... habisnya kamu kalo di telfon dulu nanti banyak alasannya... jadi yaa aku suruh pak amin jemput aja, dari pada kamu di rumah aja... timpal sarah

hmm... kebiasaan dech... jawab Dinda, trus mau ngapain nii Disini.. tanya Dinda

ya nyari gaunlah buat pesta perpisahan nanti malam, kita kan harus terlihat cantik, anggun dan seksi... kamu bantu aku nyari gaun yachh..jawab Sarah

oohh.. ookk... .jawab Dinda

setelah mencari-cari dinda terpaku di depan sebuah gaun yang sangat indah berwarna hitam tidak terlalu glamour, terlihat sederhana namun sangat elegan..

Dinda mendekti gaun tersebut dan mengintip harganya... dan dinda pun terkejut dengan harga gaun tersebut yang sangat mahal.. Dinda pun hanya bisa menatap gaun tersebut....

heyyy.... kok bengong... Sarah mengagetkan Dinda

nggak kok,, ni lagi nyari gaun buat kamu... oohh iya yang hitam ini bagus dech,, coba kamu lihat..

iya bagus banget tapi aku udah punya pilihan sendiri nii coba kamu lihat.. kata Sarah sambil berputar memperlihatkan gaun berwarna biru yang di pakainya...

iya cantik banget gaunnya, gaunnya cantik yang pake juga cantik pasti banyak yang melirik kamu nanti.. canda Dinda

oohhh yaaa dong pokoknya penampilan kita harus menarik perhatian. timpal Sarah...

setelah puas mencoba gaun gaun tersebut Sarah dan Dinda menuju ke kasir untuk membayar semua gaun pilihan Sarah..

setelah membayar keduanya menuju mobil pak amin..

pak kita sudah selesai antar kita pulang ya pak.. kata sarah

baik non.. jawab pak amin sambil membuka pintu untuk Sarah dan Dinda.. serta menyimpan barang belanjaan mereka di bagasi..