webnovel

HKV || 01

"..... Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada kalian yang sudah resmi menjadi siswa-siswi SMA PELITA BANGSA. Untuk ekstrakurikuler kalian bisa tunggu di mading masing-masing jurusan, sebentar lagi akan kita anak OSIS tempel di sana...."

"Apakah ada yang ingin bertanya?"

Semua murid baru diam tanpa ada yang ingin bertanya.

"Kalo begitu kalian bisa bubar,"

Semua murid yang berkumpul pun meninggalkan aula dan berpencar ke segala arah.

"Ra, kak vino ganteng banget kan?" tanya anya.

"Iya, sebentar lagi dia bakal resmi jadi ketua osis" ujar ira.

Di SMA Pelita Bangsa, jabatan ketua OSIS akan digantikan oleh wakil ketua OSIS. Mereka hanya membutuhkan jabatan wakil ketua OSIS dan beberapa jabatan lainnya saat masa jabatannya sudah berakhir.

"Lo jangan ambil kak vino ya. Kak vino punya gue" ujar anya.

"Iya Nya, gue gak bakalan ambil kak vino kok. Gue juga udah punya" ujar ira.

"Kakak kelas ra?" tanya anya.

"Enggak" jawab ira.

"Setingkat dong berarti?" Tanya anya.

"Iya," Jawab ira.

"Semoga aja semuanya berjalan lancar ya ra" ujar anya.

"Iya Nya" ujar ira.

"Kita sekarang kemana ra, kita kan belum mulai belajar" ujar anya.

"Gak tau, mau lo kemana?" tanya ira.

"Ke perpustakaan aja yuk, baca buku" Ajak anya.

"Lo mah, ke perpustakaan mulu Nya" ujar ira.

"Trus kemana?" tanya anya.

"Ke kantin aja yuk, lagian kek nya perpus belum buka deh" ujar ira.

"Kita liat aja nanti, sekarang kita ke kantin aja dulu, " ujar anya.

Mereka pun melangkahkan kaki menuju kantin sekolah. Kantin sekolah ramai di kunjungi oleh murid sma pelita bangsa, baik murid baru maupun murid yang satu-satunya tahun belajar disini.

"Kita duduk dimana ra?" tanya anya.

"Di pojok kayaknya kosong Nya, kita ke sana aja yuk Nya" ujar ira seraya menuju kursi yang kosong.

"Yuk,"

Mereka pun pergi ke arah tempat duduk yang dipojok tersebut.

"Lo nanti mau masuk ekskul apa Nya?" tanya ira.

"OSIS sama Pramuka kayaknya" ujar anya

"Kayak kak vino ya?" tanya ira.

"Hum,"

"Lo kan suka musik, kenapa gak pilih musik aja?" tanya ira.

"Gue mau deketin kak vino. Kalo gue ada di ekskul pramuka sama OSIS, otomatis kan bisa deketin kak vino" ujar anya.

"Kenapa gak pilih musik, kan masih bisa nambah 1 lagi," Ujar ira.

"Lo juga orangnya gak suka keluar gituan. Nanti kalo jadi anak pramuka, lo bakalan sering keluar panas-panasan, apalagi nantinya kalian pergi ke hutan" lanjutnya.

"Ra, ini demi masa depan gue. Gue harus berusaha dapatin kak vino. Lo pilih apa aja?" tanya anya mengubah topik pembahasan.

"Gue pilih OSIS, Pramuka sama PMR" ujar ira.

"Bukannya waktu dulu lo bilang mau pilih dance sama PMR ya?" Tanya anya.

"Gue khawatir sama lo, jadi gue ikutin apa yang lo pilih aja" ujar ira.

"Gue udah besar ra, gak usah khawatir sama gue" ujar anya.

"Iya, gue tau. Lo itu mandiri, pintar, baik. Tapi gue khawatir lo diapa-apain nanti. Gue cuma mau ngejaga lo" ujar ira.

"Iya, terserah lo aja deh. Mending kita makan sekarang" ujar anya.

Merekapun menikmati makanan mereka, namun ada seseorang yang mengganggu ketenangan mereka.

"Anya, gue boleh gabung gak" ujar seseorang.

Mereka pun menoleh ke sumber suara, rasa kesal muncul karena orang yang bertanya itu adalah orang yang kehadirannya selalu membuat mereka emosi.

"Emangnya gak ada tempat lain apa?" tanya ira.

"Gue gak ngomong sama lo. Gue ngomong sama anya" ujar cowok itu.

"Gimana Nya? Bolehkan?" lanjutnya.

"Terserah, asal jangan bikin kita kesel" ujar anya.

"Iya, gak bakalan kok" ujar cowok itu.

Cowok tersebut duduk di kursi yang kosong.

"Gue boleh minta makanan kalian gak?" tanya cowok tadi.

"Bryan, jangan mulai deh. Lagian makanan lo ada kan? Malah minta punya kami lagi," ujar ira kepada cowok itu yang bernama bryan.

"Iya-iya" ujar bryan.

"Mending kita makan aja, gak usah berisik" ujar anya.

Merekapun menikmati makanan mereka masing-masing tanpa ada yang mengeluarkan suara.

⚜⚜⚜⚜⚜

"Anya, gue boleh ikut sama kalian gak?" tanya bryan.

"Emangnya teman lo gak ada apa!! Dari tadi ngikutin kita terus," Ujar ira.

"Ada, tapi mending sama kalian aja" ujar bryan.

"Lo gak takut apa, nanti dibilang banci karna main sama kita?" tanya ira.

"Gak masalah kalo itu mah. Cuma ikut, kan gak sampai dandan kayak cewek" ujar bryan.

"Beneran lo mau ikut?" tanya anya untuk memastikannya.

"Iya, gue mau ikut sama kalian. Emangnya kalian mau kemana?" tanya bryan.

"yaudah, yuk pergi" ujar ira yang mulai berjalan dan di ikuti oleh anya.

"Kalian mau kemana sih sebenarnya? Kenapa gue ditinggalin woy?" ujar bryan lalu dia pergi menyusul ira dan anya.

"Udah, lo ikutin kita aja kalo mau ikut" ujar anya tanpa menghentikan langkahnya.

⚜⚜⚜⚜⚜

"Kita ngapain ke sini?" tanya bryan saat mereka sudah sampai di tujuan.

"Kan lo sendiri yang bilang kalo mau ikut sama kita" ujar ira.

"Tapi gak usah ke perpus juga kali" ujar bryan.

"Kalo lo gak mau di sini, mending lo pergi aja sana" ujar anya.

"Iya deh, gue mau kok di sini. Jangan ngusir gue lagi dong" ujar bryan.

"Itu sih tergantung, kalo lo cuma bisa mengganggu kita, mending lo pergi aja" ujar ira.

"Iya," ujar bryan.

"Janji, jangan cuma ngomong doang" ujar ira.

"Iya, gue janji. Puas?" tanya bryan.

"Jangan lupa di tepati janji lo" ujar ira.

"Iya, ya ampun. Ribet banget sih lo" ujar bryan.

"Mending kita nyari buku untuk dibaca dari pada ribut terus" ujar anya.

"Siap bos"

Mereka pun berpencar untuk mencari buku yang akan mereka baca. Bryan memilih komik, sedangkan ira memilih novel.

"Buku apa ya yang bagus dibaca untuk sekarang?" gumam anya.

Anya terus menyusuri setiap rak buku, mencari buku yang akan dia baca nantinya.

"Buku Pintar Matematika yang itu bagus juga tuh" gumam anya.

Anya pun berusaha meraih buku tersebut, tetapi tidak sampai. Dia terus berusaha meraihnya sampai ada tangan seseorang yang meraih buku itu dan membuat anya refleks berbalik untuk melihat orang tersebut.

"Ini" ujar orang itu seraya menyodorkan buku yang tadi berusaha diraih anya.