webnovel

Si Buku Merah

Zafran berdiri tepat di depan ruang kerja Bruto, seperti permintaan yang diajukan oleh pria itu dia berdiri di sana lalu mengetuk pintu perlahan.

"Masuk!" terdengar suara dari dalam ruangan. Zafran memegang handle pintu dan mencoba membuka pintu ruangan kerja tersebut. Hatinya bertanya-tanya mengapa seorang ajudan juga memiliki ruang kerja sendiri dan berbeda dengan ruang kerja milik majikannya. Zafran melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan tersebut. Dia memperhatikan keadaan sekitarnya, ruangan ini cukup mewah bagi seorang ajudan.

"Duduk!" suara Bruto mengagetkan zafran. Dia segera berusaha menguasai dirinya sendiri setelah itu dia duduk di hadapan pria tersebut. Bruto menatap kearah Zafran dengan tatapan yang sangat panjang. Zahran menjadi serba salah mendapatkan tatapan seperti itu dari Bruto. Zafran tidak memiliki keberanian untuk membalas tatapan pria tersebut, dia hanya bisa menunjukkan kepalanya.

Tiba-tiba Bruto mengeluarkan beberapa benda. Pertama dia mengeluarkan handphone tercanggih dan meletakkannya di atas meja. Zafran menatap handphone tersebut dengan tatapan penuh rasa kagum. Tidak berapa lama dia kembali dikejutkan dengan kunci mobil yang diletakkan di atas meja yang sama. Lalu berlanjut dengan beberapa kartu yang tampak berbeda. Semua barang-barang penting sudah diletakkan di atas meja tersebut.

"Mulai saat ini semua ini adalah milikmu. Selamat karena kamu sudah lulus dari ujian pertama, karena itulah kamu berhak menikmati semua ini!" ucap pria tersebut. Zafran tidak percaya dengan apa yang dia lihat dan dengan apa yang dia dengar. Dia akhirnya mendapatkan fasilitas dari keluarga kaya itu. Tetapi kenapa? Lalu ujian apakah yang dikatakan oleh Bruto. Pikiran Zafran kembali dimasuki oleh berbagai pertanyaan.

"Ambil semua ini!" ucap pria itu. Dengan ragu-ragu Zafran mulai mendekatkan tangannya kepada semua benda yang tersedia diatas meja. Dia mulai menyentuh ponsel namun tiba-tiba hal mengejutkan kembali terjadi.

Gedubrak...

Bruto memukul meja dengan sangat keras. Zafran memegangi dadanya karena rasa takut. Dia menatap wajah pria itu.

"Kamu harus mentaati semua peraturan di rumah ini!" ucap Bruto sambil memberikan sebuah buku kepada Zafran. Pemuda tampan itu memperhatikan buku tersebut, buku kecil itu berwarna merah tua. Meski ukurannya tidak terlalu besar tetapi memiliki ketebalan yang cukup. Buku apakah itu? Mengapa bruto memberikan buku itu kepada dirinya.

"Di sini terdapat semua peraturan yang harus kamu tepati di rumah ini. Jika kamu melanggar satu saja peraturan yang ada di dalam buku ini maka kamu akan mendapatkan konsekuensinya. Apakah kamu mengerti?" Bruto memberikan peringatan kepada Zafran. Suami dari Zafira membulat kan kedua matanya, mulutnya membentuk huruf O karena terkejut melihat buku tebal yang ada di hadapannya dan penjelasan yang disampaikan oleh Bruto kepada dirinya. Peraturan apa saja yang ada di rumah itu sehingga memiliki catatan setebal itu. Apa saja sebenarnya yang sudah diatur di dalam buku ajaib tersebut. Berbagai pertanyaan kembali muncul di benak Zafran.

"Ambil! Dan bawalah semua ini pergi!" perintah Bruto. Zafran segera menunaikan perintah yang diucapkan oleh pria itu. Dia mengambil semua fasilitas yang diberikan dan tidak lupa buku berwarna merah. Dia kembali menuju kamar di mana istrinya berada.

***

Zafira adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga Azhari. Selain terkenal dengan kecantikannya, Zafira juga dikenal sebagai gadis yang ceria. Dia selalu tertawa dan sangat lincah hingga pada suatu hari saat dia dan kedua orang tuanya ingin pergi piknik tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Kedua orang tuanya meninggal dunia saat itu juga sementara dirinya menjadi wanita cacat yang tidak bisa berjalan. Kehidupan wanita itu berubah 180 derajat, senyuman menghilang dari wajahnya. Dia belum mampu menerima ujian hidup saat harus kehilangan kedua orang tuanya sekaligus dan juga kehilangan kemampuannya untuk berjalan. Dokter mengatakan bahwa Zafira memiliki kemungkinan untuk sembuh dan kembali berjalan seperti sedia kala tetapi justru Zafira yang tidak memiliki keinginan untuk bisa berjalan kembali.

Sudah lebih dari 10 tahun dia hidup di kursi roda. Membiarkan dirinya terkurung di dalam kamar sendirian. Tidak memiliki teman apalagi keluarga. Semua orang yang ada di rumah itu tidak pernah peduli kepada dirinya kecuali hanya kakek Azhari. Zafira juga menjalani sekolah dari rumah. Guru bergantian mengunjungi nya dan memberikan dia pelajaran. Tetapi kebanyakan guru menyerah karena tidak mampu menangani Zafira yang sering sekali memberontak. Akhirnya karena begitu banyak perjuangan yang dilakukan kakek Azhari memutuskan bahwa Zafira tidak melanjutkan pendidikannya setelah dia lulus dari sekolah menengah pertama. Saat ini usianya 21 tahun. Seharusnya dia sudah duduk di bangku perguruan tinggi. Tetapi karena kondisinya, pakaian sehari memutuskan agar Zafira tidak melanjutkan studinya.

Begitu juga dengan gadis tersebut, sejak kepergian kedua orang tuanya dia tidak memiliki minat untuk melanjutkan hidupnya sendirian. Apalagi untuk menempuh sebuah pendidikan. Dia hanya membiarkan dirinya hanyut dalam luka hingga malaikat maut datang menjemputnya.

Dia berubah menjadi orang yang lebih pendiam, hanya beberapa orang pelayan yang berani masuk ke dalam kamarnya. Dia melakukan semua aktivitas di dalam kamar termasuk makan. Kebanyakan waktu yang dihabiskan hanya duduk bersantai di balkon kamar tersebut.

Hingga pada suatu hari kakek Azhari mengunjungi dirinya. Di dalam keluarga itu hanya kakek Azhari lah yang sering datang berkunjung melihat keadaan Zafira. Terkadang dia menghabiskan waktunya berdua dengan cucu kesayangannya tersebut. Zafira adalah putri dari putra pertamanya. Yaitu Alexander Azhari.

Pada sore hari itu kehidupannya Zafira yang kelam semakin gelap saat kakek Azhari mengatakan bahwa dia akan menjodohkan Zafira dengan seseorang. Gadis cantik tersebut menolak keinginan kakek, dia tidak pernah berfikir tentang menikah apalagi menikah dengan orang yang tidak pernah dia kenal. Zafira sudah menyembunyikan dirinya dari kehidupan. Dia bahkan tidak memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain lalu bagaimana kakek Azhari bisa memutuskan untuk menikahkan dirinya. Bagi Zafira semua ini adalah hal yang mustahil.

Namun kakek Azhari juga tidak akan menyerah dengan mudah. Dia sudah menyusun pernikahan tersebut tanpa diketahui oleh cucu kesayangannya itu. Pria tua itu harus memaksa Zafira untuk menikah. Kakek Azhari ingin meninggalkan seluruh harta kekayaannya kepada Zafira, tetapi untuk itu Zafira harus memiliki suami. Selama ini, kakek Azhari sudah berusaha keras untuk mencari pasangan terbaik bagi cucu kesayangannya. Tetapi saat melihat keadaan Zafira, semua orang menolak. Pria tua itu hampir saja putus asa karena tidak menemukan solusi. Tetapi akhirnya seorang asisten pribadi kepercayaannya yaitu Bruto memberikan sebuah solusi kepada majikannya yaitu menikahkan Zafira dengan seorang yang telah melakukan kesalahan kepada mereka.

Zafira yang tidak menerima pernikahan itu mencoba bertahan. Hatinya masih berharap bahwa malaikat maut segera menghampiri dirinya.