Untuk kesekian kalinya, tubuh Brie terpental karena sabetan dari sulur Gisel. Tak menyerah, Brie langsung bangkit dan maju lagi. Sabetan lain pun datang, tapi ia berhasil menghindar. Sayangnya, dua sulur lain menjerat kakinya. Ia tak bisa berbuat apa-apa saat tubuhnya dihantamkan ke tembok.
Tanpa memedulikan nyeri-nyeri di tubuhnya, Brie kembali berdiri. Namun, sekuat apa pun berusaha, ia masih saja tak bisa mendekat. Senyuman di mulut Gisel pun semakin melebar dibuatnya.
Brie berlutut dengan napas liar. Waktu sudah cukup lama berlalu. Ia tahu bahwa hal buruk kemungkinan besar telah terjadi. Akan tetapi, ia tak rela usahanya ini berakhir sia-sia. Maka dari itu, ia kembali bangkit dan berniat menyerang lagi.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com