"Maaf untuk hal ini aku harus membicarakan dengan Bihan dan pamanku, ini bukan wewenangku," kata Xavi.
Viera berdiri, berjalan ke arah belakang Xavi, dirangkul Xavi dari belakang, Viera menempelkan kepalanya ke leher Xavi. "Aku rasa juga Tuan Muda Devil jika mau bisa mengurus hal kecil ini."
Xavi menoleh ke arah Viera, wajah mereka tepat bertemu, bibir mereka berjarak sangat dekat, hembusan napas mereka saling beradu.
Viera mendekat, bibir mereka bersentuhan. Viera memejamkan mata menunggu.
Xavi melirik di cermin besar di sampingnya, Xavi melihat ekspresi Alita.
"Saatnya membuat dia jera," pikir Xavi.
Xavi mengecup bibir Viera, Viera membalasnya.
"Ehem ... uhuk ... uhuk, maaf aku izin ke kamar mandi," kata Alita.
Xavi diam. Viera mengangkat tangannya ... digerakkan keluar seolah mengusir Alita sambil tetap menikmati bibir Xavier Devil.
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com