webnovel

Chapter 17. Stuart vs Marmon Herrington

Di kapal sekolah Van Oranje terdapat sebuah hamparan tempat terbuka yang ada di bagian depan kapal, sebuah hamparan ruang terbuka hijau yang di tumbuhi rerumputan di pisahkan oleh sebuah kanal besar. Di tempat itu dua pasukan yang terpisah oleh kanal sedang baku tembak, karena jauh nya jarak, kedua pasukan itu tidak dapat menyerang satu sama lain dengan efisien.

"Kalian yang disana, jangan menunjukkan sisi samping terlalu banyak, kau akan mudah di tembak lawan !!!" ucap Herminna, komandan dari salah satu tank yang menjadi pimpinan kelompok A yang terdiri dari 1 Marmon Herrington varian Meriam ganda 37mm, 2 dengan varian Meriam tunggal dan 2 tank ringang Vickers.

"kapten, kalau begini terus kita akan kehabisan peluru sebelum bisa mencapai mereka !" ucap komandan tank lain melalui radio.

"aku tau soal itu, jangan Cuma bicara tapi kasih solusi !!!" ucap Herminna kesal.

"bagaimana kalau kita gunakan tank ringan kita untuk menyerang mereka dari belakang ?" usul komandan tank lain.

"dengan menyebrangi kanal, apa kau ini bodoh ?" bentak Herminna.

"ya tentu saja tidak, ada jembatan sekitar 3 kilometer dari kedua sisi kita, kita akan mengalihkan perhatian mereka sementara tank ringan akan menyebrangi jembatan dan memutari mereka" ucap komandan itu menjelaskan susunan rencananya.

"baru setelah itu kita menyebrang kanal dan menjepit mereka, sepertinya itu rencana yang bagus" ucap Herminna memahami strategi yang di berikan rekan se tim nya itu, iapun setuju dan memutuskan untuk menggunakan rencana itu untuk segera menyelesaikan pertandingan.

"baiklah, Vossen, Henkel, lakukan seperti yang sudah di jelaskan tadi, jika ada sesuatu segera laporkan ke saya !" ucap Herminna memerintahkan dua tank ringannya untuk menjalankan rencana yang sudah di setujui.

"Ja Meneer !!!" jawab kedua komandan di dua tank ringan Vickers.

Dua tank itu berpisah dan langsung melaju menuju titik yang sudah di tentukan, berkat kecepatan yang tinggi keduanya langsung mencapai jembatan yang di maksud oleh Herminna, tank ringan itu melintasi jembatan melengkung itu dengan hati hati, di kejauhan mereka melihat kedua tim saling menembak dari sisi kanal, pasukan lawan terlihat sangat fokus dalam menembaki tank teman mereka hingga tidak menyadari keberadaan mereka yang dapat terlihat jelas di atas jembatan itu. setelah menyebrangi kanal mereka langsung melaju dengan kecepatan penuh memutari kelompok lawan untuk dapat tiba di sisi belakang mereka.

Tim B terdiri dari 2 M5A1 dan 3 M3A1 terus baku tembak sambil berlindung di balik undakan yang ada di sisi kanal, selain itu pagar rumput yang cukup tinggi membuat tank kecil mereka tersembunyi dengan baik dan sulit untuk di serang.

"bidik dengan tepat, tank tank ampas itu bukan tandingan untuk Stuart !" Ucap Fenna yang memimpin tim B dari salah satu M5A1.

"kalau seperti ini terus lama lama Meriam mereka akan rusak dengan sendirinya" ucap penembak di tank Fenna sambil terus membidik tank tank lawannya.

"benar benar tank yang merepotkan, kenapa yang mulia Wilhelmina tidak memutuskan untuk menjualnya saja ya" ucap operator radio sambil asik merapikan kukunya.

"entahlah, hei kau jangan asik sendiri, terus awasi tank tank lawan !!!" ucap Fenna memarahi awaknya yang kelewat santai itu.

"komandan, apakah tidak ada cara lain ?" tanya salah satu komandan di tank lain.

"tidak, terus seperti ini sampai mereka memutuskan untuk mundur baru kita akan mengejar mereka" jawab Fenna.

"tidak bisakah kita memutari mereka saja, kanal ini juga tidak terlalu dalam loh" ucap komandan tank lain.

"tidak, begitu kita memasuki kanal mereka akan berusaha menghadang kita dan menyerang dari samping !" ucap Fenna menolak usulan itu, merasa strategi yang di usulkan itu terlalu beresiko.

"tapi sepertinya beberapa tank lawan sudah ada yang menyebrangi kanal loh, iya yang aku lihat Cuma 3 tank" ucap dua komandan tank bergantian.

"Haaaaah !?" ucap Fenna terkejut mendengar laporan itu, ia langsung mengecek dengan teropongnya dan mendapati hanya ada 3 tank di seberang kanal itu.

"sial kita lengah, Menton dan Negrita amankan bagian belakang barisan, kita sedang di kepung oleh pasukan lawan !!!" perintah Fenna kepada dua tank lain, kedua tank itu berputar dan bergerak menuju barisan belakang membuat penjagaan di bagian depan menjadi berkurang.

"Alles Aanval (semuanya Maju) !!!" ucap Herminna memerintahkan kelompoknya untuk maju. Ketiga tank tim A yang di pimpin Herminna maju dengan perlahan memasuki kanal yang tidak terlalu dalam dan hanya mencapai setengah dari tinggi badan tank mereka.

"Tch dasar anak anak pegawai pajak, mengesalkan sekali" ucap Fenna frustasi karena termakan taktik lawannya.

"komandan bagaimana ?" tanya salah satu komandan.

"kita mundur perlahan dan menjauh dari jangkauan tembak mereka !" jawab Fenna memutuskan untuk segera kabur sebelum terlambat.

Namun di saat mereka bersiap untuk mundur dan menjauh dari kanal dua tank ringan Vickers muncul dari balik pagar rumput mengapit mereka dari kedua sisi.

"Musuh sudah ada di belakang !" lapor komandan lain.

Fenna langsung mengecek melalui periskop yang ada di palka di atas turret. Kedua tank kecil itu menyerbu dengan kecepatan tinggi sembari menghindari tembakan dari dua tank yang menjaga sisi belakang, kecepatannya yang tinggi dan juga sangat lincah membuat tank tank ringan itu mempermainkan Stuart yang mencoba membidiknya.

Tiga tank yang di pimpin Herminna tiba di seberang kanal, ketiganya memanjat pinggiran kanal yang melandai dengan perlahan, berusaha untuk dapat bergerak sedekat mungkin dengan tim lawan ketika perhatian mereka teralihkan, dua Marmon Herrington varian Meriam tunggal bergerak ke sisi kiri dan kanan menciptakan kepungan yang lebih rapat dan menutup jalan keluar mereka.

"kami sudah di posisi !" lapor dua komandan setelah mencapai titik yang di tentukan oleh Herminna.

"Vuren (tembak)!!!" perintah Herminna memulai langkah akhir dari pengepungan mereka.

Tembakan serentak di lepaskan oleh semua tank yang ada di bawah pimpinan Herminna, beberapa peluru menghantam bagian depan M5A1 namun memantul karena permukaannya yang miring, Fenna terkejut mendengar suara tembakan dari depannya, tidak ia duga pasukan Herminna dapat menyebrangi kanal itu dengan cepat.

"musuh di depan dan di kedua sisi !" lapor komandan tank dari kelompok B.

"Negrita, Menton bagaimana di belakang ?" ucap Fenna menanyakan situasi lini belakangnya.

"tidak bagus mereka terus menghindari tembakan kita, mereka sangat lincah seperti seorang penari ballerina !" lapor komandan dari kedua tank secara bergantian.

"segera hancurkan tikus tikus itu kalau tidak kita akan berakhir disini !!!" ucap Fenna menekankan perintahnya.

Beberapa saat kemudian salah satu M3A1 yang ada di sisi kiri Fenna di lumpuhkan sementara tank yang di sisi kanan di putuskan rantainya oleh Marmon Herringto varian Meriam ganda.

"Preeanger di lumpuhkan !, Hague tidak dapat bergerak, sepertinya musuh memutuskan rantai kami !" lapor kedua tank yang sudah di pukul oleh lawan.

Fenna memerintahkan penembaknya untuk memutar turret ke belakang, ia melihat salah satu tank ringan Vickers bergerak maju mundur untuk menghindari tembakan Negrita, penembaknya membidik dengan hati hati dan memperhitungkan setiap gerakan yang tank ringan itu lakukan, karena fokus menghindari tembakan Negrita ia tidak menyadari jika ia sedang di bidik oleh tank Fenna. Penembaknya melepaskan tembakan tepat ketika tank itu sedang berjalan mundur menghindari tembakan Negrita yang di lepaskan sebelumnya, tembakan itu langsung menembus armor dan bendera putih keluar dari bagian belakangnya.

"sisi belakang kanan sudah terbuka, segera bergerak kesana !" perintah Fenna memanfaatkan peluang itu untuk dapat segera melarikan diri.

Ketiga Stuart itu langsung bergerak dengan cepat menuju celah yang terbuka, tank yang Fenna komandani sendiri tidak perlu memutar badannya karena M5A1 dapat mundur dengan kecepatan tinggi, membuatnya dapat mundur dari seragan lawan tanpa harus menunjukkan bagian belakangnya yang memiliki armor tipis.

Tank ringan Vickers yang ada di sisi kiri bergerak untuk mencegat tiga Stuart yang mencoba untuk kabur namun segera di lumpuhkan oleh Stuart lain yang rantainya di putuskan, tidak lama setelahnya Stuart itu sendiri di lumpuhkan oleh Marmon Herrington yang ada di sisi kanan, ketiga tank dari kelompok A berusaha mengejar namun di hentikan oleh perintah Herminna karena armor mereka tidak dapat menahan serangan langsung dari Stuart sementara tank lawan dapat dengan mudah memantulkan tembakan mereka berkat bagian depan yang berbentuk miring.

Fenna dan dua tank yang selamat mundur dan bersembunyi di sebuah bukit kecil yang terdapat jalan setapak di salah satu sisinya, ketiga tank nya berbaris menghadap jalan setapak itu, bersiap untuk menembak tank lawan yang lewat.

"apa kau yakin musuh akan lewat sini, sepertinya rencana kita ini mudah di tebak" ucap komandan dari dua tank meragukan strategi yang mereka jalankan.

"tank tank mereka tidak memiliki kemampuan memanjat yang baik, aku yakin mereka tidak akan berpikir untuk mencobanya, lagipula jika mereka nekat menaiki bukit kita bisa langsung memutari mereka dan menyerang dari belakang" jawab Fenna menjelaskan strateginya, ia memanfaatkan kondisi bukit yang curam untuk mencegah lawan menyerang bagian belakang tank mereka dan sekaligus menggunakannya untuk menjebak lawan jika rencana pertama tidak berhasil.

Herminna dan dua tank lain sampai di bukit yang mereka curigai sebagai tempat bersembunyi nya lawan, Ia melihat jalan setapak yang menuju sisi samping bukit mencurigai pihak lawan sudah menaruh perangkap pada tempat itu.

"kapten, bagaimana ?" tanya salah satu komandan.

"melewati jalan seperti itu beresiko, mungkin sebaiknya kita memutar" gumam Herminna pelan.

"tapi jalan memutar sangat jauh, sedangkan bahan bakar kita tinggal sedikit" ucap komandan lain tidak yakin mereka dapat memutar terlalu jauh dengan sisa bahan bakar yang mereka miliki.

"baiklah, mau bagaimana lagi, aku dan Nia akan menaiki bukit, kau lewati jalan kecil itu dan pancing mereka untuk menyerang" ucap Herminna.

Herminna dan satu tank nya bergerak mendaki bukit yang cukup curam, mereka bergerak secara horizontal untuk dapat mendaki lebih mudah dan tidak membebani transmisi yang mudah rusak, perlahan namun pasti mereka segera tiba di puncak bukit itu, mereka tinggal menunggu baku tembak terjadi antara tank umpannya dengan tank lawan.

Komandan di Negrita mengawasi jalan kecil itu dengan teropongnya, ia melihat sebuah Marmon Herrington muncul dari balik tikungan berjalan pelan seakan tidak menyadari kehadiran mereka.

"tank musuh terlihat !" lapor komandan Negrita melalui radio.

"baiklah mulai serangan !" perintah Fenna untuk memulai kembali pertempuran.

Negrita dan Menton menembak bersamaan namun tidak berhasil mengenai target mereka, menyadari sudah di jegat oleh lawan Marmon Herrington itu mundur dan berusaha untuk menyembunyikan diri di balik tikungan, tank itu balas menembak dan terus mengikat perhatian mereka.

Herminna yang mendengar suara tembakan langsung memacu tank nya dengan kecepatan tinggi untuk dapat segera tiba di sisi lain bukit.

"Komandan, sementara kita mengalihkan perhatian mereka, mungkin kau mau mencoba gerakan yang waktu itu kita praktikkan ?" ucap komandan Menton.

"boleh juga, baiklah maju kecepatan penuh dan langsung memutari mereka setelah kita melewati jalan !!!" perintah Fenna kepada pengemudinya

M5A1 itu tiba tiba keluar dari balik bukit dengan kecepatan tinggi, menyebrangi jalan setapak itu dan melakukan belokan panjang hingga tiba di sisi samping Marmon Herrington itu, tank itu mencoba untuk menembak namun berhasil di pantulkan oleh armor depan, Fenna balas menembak dan langsung menembus armor tank itu, bendera putih keluar dari bagian belakang tank itu menandakan tank itu sudah di lumpuhkan.

Di saat yang bersamaan Herminna bersama satu tank lain tiba di sisi lain bukit dengan cepat menuruni bukit dan menyerang dua Struart yang lengah, dua tank itu langsung di lumpuhkan oleh tembakan dari samping. Fenna menyadari hal itu langsung berputar kembali ke lereng bukit berusaha menghadang keduanya, ia mencoba untuk menembak tank yang di komandani Herminna namun tank lain yang ada di sebelahnya segera menghadang tembakan itu dan mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan Herminna, Fenna terus bergerak dan melaju memotong jalur Herminna dari depan bertujuan untuk menyerang nya dari sisi kanan dan menghindari bidikan lawannya, namun penembak di tank Herminna sudah mengunci Stuart itu dan melepaskan tembakan dari dua Meriam kaliber 37mm yang ada di turretnya, Fenna juga menembak di waktu yang hanya berbeda sepersekian detik, tembakan keduanya sama sama berhasil menembus armor dan bendera putih keluar dari salah satu tabung kecil yang ada di sisi tank, keduanya di lumpuhkan dan pertandingan berakhir seri.