webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
398 Chs

Tidak Mau Tahu

Kanaya dan Gibran sekarang duduk di lantai atap gedung, kedua insan tersebut sedang menikmati terbenamnya matahari yang tampak begitu indah. Sunset itu berhasil membuat senyum di bibir Kanaya tak kunjung pudar perempuan yang memiliki banyak kesedihan tersebut kini bisa merasakan kebahagiaan dan kenikmatan hidup.

"Terima kasih," ucap Kanaya masih menatap matahari terbenam tanpa menoleh kearah seseorang yang diajaknya bicara.

"Untuk apa?" laki-laki itu menoleh sambil memandang Kanaya dari samping, tentu saja ia menanti jawaban dari pertanyaannya.

"Sudah membawaku kesini dan sudah membuat hidupku jauh lebih baik."

"Mudah sekali membuatmu bahagia hanya melihat sunset saja kamu seperti aku kasih sebuah emas permata."

Kanaya menoleh memandang laki-laki yang duduk sedikit jauh darinya tersebut.

"Memang sesederhana itu membuatku bahagia."

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com