Setelah salat isya di masjid kedua insan itu menuju ATM untuk mengambil uang. Kanaya masih menanti di luar ruang ATM yang terlihat masih banyak antrian di sana. Akhirnya pikirannya merasa lega ada orang yang membantunya soal keuangan saat ini, dan kini orang itu adalah calon suaminya. Meskipun begitu Kanaya memiliki tekad untuk tetap mengembalikan uang tersebut kepadanya.
Gibran keluar dari ATM tersebut dan meminta karenanya agar mengikuti dirinya. Perempuan itu saja ke mana Gibran pergi dan masuk ke dalam mobil. Hal itu juga dilakukan oleh Kanaya.
"Ini." Gibran menyodorkan uang 100.000-an yang cukup tebal kepada Kanaya.
Perempuan itu terkejut saat melihat orang yang diberikan orang itu nampak begitu banyak. Apalagi jauh dari uang yang diperkirakannya atau yang dibutuhkan oleh Kanaya.
"Kenapa banyak sekali?" Ucapkan aja sambil memperhatikan uang di tangan Gibran.
"Tidak apa-apa kamu bawa aja semuanya. Kalau bisa digunakan untuk hal-hal lain selain ke sana."
Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com