webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
398 Chs

Rumah Istana

Gibran menatap Kanaya dengan diam, ia tidak menjawab pertanyaan Kanaya yang terdengar menusuk. Sepertinya ia masih enggan menjawab apa yang menjadi penyebabnya marah pada Kanaya.

Kanaya masih menatap sembari menahan air matanya agar tidak jatuh begitu saja.

"Gibran!" Suara Kanaya mulai meninggi. Ia rasanya tidak tahan bersabar terus menunggu laki laki itu menjawab.

"Sudah. Kamu keluar sekarang," ujar Gibran dengan nada rendah. Rasanya laki laki itu tidak tega menyakiti Kanaya dengan kalimatnya.

"Jawab pertanyaanku, Gibran! Apa aku melakukan kesalahan?"

"Sudahlah, kamu tidak perlu memikirkanya. Sekarang kamu kerja lagi saja." Gibran tidak berani menatap perempuan itu, ia pura pura membuka berkas di mejanya agar tidak terlihat bingung.

Kanaya berdiri, lalu ia berjalan dan keluar dari ruangan Gibran dengan cepat. Gibran hanya melirik kepergian Kanaya yang semakin menghilang dari pandanganya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com