webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
398 Chs

Peduli

Kedua mata Gibran membelalak tak percaya, laki laki itu terjingkat dan bangun dari tempat tidur dengan kecepatan kilat.

"Ha? Jam 12 siang." Laki laki itu ketiduran sampai jam 12 siang.

Gibran menepuk jidatnya dengan cukup keras. Ia segera bergegas cepat untuk ke kamar mandi. Entah apa yang akan terjadi dengan meetingnya hari ini. Bagaimana bisa ia ketiduran, padahal niatnya hanya ingin istirahat dan sekarang, semua jadwalnya semakin tak beraturan.

Setelah mandi Gibran juga terburu buru untuk menganti pakaian. Jarang sekali laki laki itu pergi ke kantor dengan kecepatan kilat seperti ini, sangat jarang. Semenjak hubunganya dengan Kanaya membaik kehidupan Gibran memang sangat berubah, tidak seperti dahulu. Laki laki itu dulu selalu memprioritaskan kerja, kerja, dan kerja. Sekarang, ia justru lalai dengan ketekunan itu.

Huhft ... rasanya laki laki itu lelah. Lelah melakukan aktifitas dengan kilat seperti ini. Rasanya tak ingin lagi ia melakukanya. Dimana kedisiplinananya yang dulu? 

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com