webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
398 Chs

Meminta Kepastian

Kini sekarang Kanaya hanya bersama Gibran karena Ratu sudah dijemput oleh Arka, akhirnya merekapun hanya berdua. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, hari ini membuatnya merasa ragu jika nanti malam harus ditemani Gibran di rumahnya. Sejak tadi mereka hanya saling diam bertanya hanya sekali atau dua kali, keduanya masih bergelut dengan pikiran masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan? Hanya mereka yang tahu.

"Nanti kamu pulang jam berapa? Tanya Kanaya pada Gibran.

"Aku disini menemanimu tidak pulang," jawab laki-laki itu.

Kanaya menggigit bibir bawahnya. Sebenarnya ia tahu tujuan Gibran kembali karena sebelumnya ia sudah mengatakannya.

"Emm ... lebih baik kamu jangan menginap di sini, kita kan belum menikah, tidak baik nanti tetangga berpikir macam-macam." Tentu saja hal itu yang dipikirkan oleh Kanaya, siapapun pasti akan memikirkan hal itu jika ditemani seorang laki-laki di rumahnya.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com