webnovel

Gibranku

Kegagalan cinta membuat Gibran harus lebih berhati-hati untuk memilih perempuan. Hati Gibran seolah sudah lelah mengenal nama cinta, telinganya mendadak bosan mendengar kata cinta dari mulut seseorang. "Kanaya, kamu selalu ada dihatiku." Apakah salah jika Gibran tidak mencintai seseorang, selain dia? Dia, yang masih bertahta kuat di pikiran Gibran. Perempuan yang membuat Gibran tidak ingin mengenal lagi yang namanya cinta dari orang lain. Gibran harus berjuang kuat melupakan perempuan yang masih mengikat kuat di pikiranya. Semua hal tentang dia, pasti Gibran sangat menyukainya.

Nur_Khusnakhusna · Thành thị
Không đủ số lượng người đọc
398 Chs

Lagi Kurang Vit

Sekarang Gibran dan Kanaya berada di rumah sakit, laki-laki itu membawa Kanaya untuk berobat karena berulang kali ia mengajaknya bicara perempuan itu tetap diam dengan tubuh lemas. Gibran tetap menunggu Kanaya di tempat itu dengan perasaan penuh khawatir, sekarang sang dokter masih memeriksa keadaan Kanaya. Laki-laki itu mondar-mandir merasa belum tenang jika belum mendengar dari mulut sang dokter jika Kanaya baik-baik saja.

Setelah menunggu akhirnya dokter itu keluar. Gibran segera mendekat dengan wajah cemas. "Dok, bagaimana keadaan Kanaya?"

"Tenang saja dia baik-baik saja, temanmu itu hanya demam biasa, dan dia punya penyakit maag," ungkap sang dokter.

Gibran bernafas lega mendengar Kanaya baik-baik saja tidak, sakit parah.

"Boleh saya masuk sekarang, Dok?"

"Iya, silahkan."

"Terimakasih."

Gibran sekarang masuk ke dalam ruangan pasien. Laki-laki itu melihat Kanaya yang sudah membuka mata dengan infus di tangannya.

"Nay," panggil laki-laki itu sambil melangkah mendekat.

Chương bị khóa

Hỗ trợ các tác giả và dịch giả yêu thích của bạn trong webnovel.com